Sabtu, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Januari 2016 08:00 wib
6.887 views
Mujahidin Serbu Hotel di Burkina Faso Tempat Staf PBB dan Warga Barat Biasa Menginap
OUAGADOUGO, BURKINA FASO (voa-islam.com) - Pasukan keamanan tengah bertempur melawan para jihadis yang menahan sandera di hotel yang digunakan oleh orang asing di ibukota Burkina Faso pada hari Jum'at (15/1/2016), polisi militer dan saksi mengatakan.
Orang-orang bersenjata menyerbu Hotel Splendid di kawasan bisnis ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, membakar mobil di luar dan menembak ke udara untuk mendorong kembali orang banyak sebelum pasukan keamanan tiba, menyebabkan baku tembak intens.
Hotel ini biasa digunakan sebagai tempat tinggal bagi para staff PBB serta warga Barat dan kadang-kadang digunakan oleh pasukan militer Prancis yang terlibat dalam Operasi Barkhane, sebuah kekuatan yang berbasis di Chad dan dibentuk untuk memerangi mujahidin di seluruh wilayah Sahel Afrika.
"Pertempuran terus berlangsung pada saat ini. Kami berusaha untuk mengetahui berapa banyak penyerang untuk lebih mengkoordinasikan tindakan kita. Sandera telah diambil. Operasi bisa memakan waktu beberapa jam," seorang pejabat senior dari Gendarme nasional mengatakan, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Seorang saksi Reuters melihat orang-orang bersenjata muncul dari hotel dan menembak ke udara. Sebuah kendaraan yang membawa petugas keamanan tiba dan tak lama kemudian sebuah baku tembak intens mulai.
Negara Afrika Barat yang terkurung daratan itu telah mengalami serangan kekacauan politik sejak 2014 Oktober ketika Presiden veteran Blaise Compaore digulingkan selama protes massal.
Tetapi sebagian besar telah terhindar kekerasan oleh pejuang Islam yang telah melancarkan serangan di Mali, dimana keduanya berbagi perbatasan sepanjang 600-km.
Serangan akan menjadi yang pertama di ibukota Burkina Faso oleh pejuang Islam di negara yang beragam dalam hal agama dan memiliki populasi yang sekitar 60 persen Muslim, menurut angka pemerintah.
Ini akan menjadi tantangan yang signifikan untuk Presiden Roch Marc Kabore, yang terpilih pada 2015 November sebagai pemimpin baru pertama Burkina Faso di beberapa dekade.
Kedutaan Besar Prancis pada bulan Desember memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke taman nasional di timur Burkina Faso setelah laporan bahwa mujahidin Mali mengancam untuk menculik orang asing.
Sebuah kelompok pejuang Islam Al-Mourabitoun mengatakan pada Mei 2015, mereka menahan seorang pria Rumania yang diculik dari tambang di utara Burkina Faso beberapa bulan sebelumnya.
Sekitar 50 orang bersenjata tak dikenal menyerang sebuah brigade Gendarmerie Burkina Faso dekat perbatasan barat negara itu dengan Mali pada tahun 2015 Oktober, menewaskan tiga dalam serangan itu yang pemerintah salahkan pada para pemimpin kudeta yang gagal satu bulan sebelumnya.
Para pejuang Islam telah melancarkan serangan di sejumlah negara Afrika Barat yang berbatasan dengan Sahel dalam beberapa tahun terakhir.
Dua pejuang Islam menewaskan 20 orang dari negara-negara termasuk Rusia, Cina dan Amerika Serikat di sebuah hotel mewah di ibukota Mali pada 20 November 2015, sebelum dibunuh oleh pasukan keamanan.
Tiga kelompok jihad termasuk Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) menybetakan rtanggung jawab atas serangan tersebut, yang paling menonjol oleh mujahidin yang berbasis di utara negara itu dan telah mengadakan serangkaian serangan selama setahun terakhir. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!