Selasa, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Desember 2015 20:08 wib
13.632 views
Jabhat Al-Nusrah Tukar 16 Prajurit Libanon dengan 13 Tahanan Termasuk Mantan Istri Pemimpin IS
ARSAL, LIBANON (voa-islam.com) - Afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah pada hari Selasa (1/12/2015) membebaskan 16 tentara dan polisi Libanon yang telah diculik dari kota perbatasan timur laut dari Arsal pada tahun 2014.
Para prajurit itu dibebaskan melalui kesepakatan yang dimediasi Qatar yang juga termasuk pertukaran tawanan untuk pelepasan sejumlah tahanan mujahidin dan mujahidah dari penjara Libanon.
Pertukaran itu berlangsung di pinggiran Arsal.
Para prajurit itu diangkut ke Libanon oleh Palang Merah di tengah adegan kegembiraan di antara orang yang mereka cintai, yang memantau perkembangan di Beirut.
Para prajurit itu mengatakan kepada MTV bahwa mereka diperlakukan dengan baik oleh penculik mereka, berterima kasih kepada Kepala Keamanan Jenderal Abbas Ibrahim, Menteri Kesehatan Wael Abou Faour, Qatar, dan pejabat lainnya atas upaya mereka untuk memastikan pembebasan mereka.
Mereka juga berharap perhatian akan difokuskan pada keluarga pengungsi di perbatasan Libanon-Suriah untuk membantu menyediakan mereka dengan bantuan.
Tiga belas narapidana, termasuk lima perempuan, dibebaskan dalam pertukaran untuk para prajurit tersebut, kata televisi al-Jazeera.
Diantara mereka termasuk Saja Al-Dulaimi, seorang wanita yang dikatakan merupakan janda dari pemimpin Daulah Islam (IS) Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Al-Dulaimi mengatakan kepada para wartawan di tempat kejadian bahwa ia telah bercerai Syaikh Al-Baghdadi enam atau tujuh tahun yang lalu dan bahwa ia bermaksud untuk berangkat ke Turki.
Seorang pengacara yang mengawasi upaya mediasi mengatakan bahwa kesepakatan itu menyerukan untuk memungkinkan para pengungsi Suriah yang ada di pinggiran Arsal untuk menerima bantuan bulanan.
Sebuah zona aman juga akan didirikan di Wadi Hmeid untuk menjamin keamanan warga sipil, ia mengungkapkan.
Kesepakatan itu juga mencakup katering untuk para pengungsi legal di Libanon, katanya.
"Pemerintah Libanon dan sponsor Qatar telah berjanji untuk mengkoordinasikan upaya-upaya ini dengan kami," tambahnya.
Sebelumnya, Palang Merah telah menerima mayat tentara Mohammed Hamieh, yang dieksekusi oleh Jabhat Al-Nusrah pada September 2014.
Tubuhnya telah dibawa ke rumah sakit militer di Beirut untuk menjalani tes DNA untuk memverifikasi identitasnya.
Sembilan sandera tentara Libanon lain ditahan oleh IS dan keluarga mereka tidak tahu banyak tentang nasib mereka, kata televisi LBCI Selasa.
Ibrahim kemudian menyatakan: "sukacita kami hari ini tidak akan lengkap sampai pembebasan sandera yang ditahan oleh IS."
"Kami siap untuk mengadakan perundingan dengan IS untuk melepaskan para tawanan jika seseorang dari mereka pada akhirnya menyuarakan kesiapan untuk melakukannya," tambahnya.
Sembilan belas tentara tewas pada bulan Agustus 2014 dalam bentrokan yang meletus antara tentara melawan Jabhat Al-Nusrah dan IS.
Para prajurit itu diculik pada masa setelah pertempuran.
Pembebasan dari 16 prajurit Libanon itu mengakhiri berbulan-bulan kecemasan atas nasib mereka setelah dua kelompok tersebut sebelumnya mengeksekusi empat sandera yang mereka tawan. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!