Kamis, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Oktober 2015 16:44 wib
13.907 views
Lebih 200 Milisi Syiah Iran dan Tentara Rusia Tewas Dalam Perang di Suriah
TEHERAN (voa-islam.com) - Menurut situs berita Iran, Tabnak, sebuah situs berita berbahasa Farsi, memberitakan lebih 200 milisi Iran dari Brigade Fatemiyah tewas di medan pertempuran di Suriah, menurut laporan saksi mata, Rabu, 28/10/2015.
Brigade Fatimiyah adalah kekuatan berasal para pengungsi Afghanistan yang tinggal di Iran, yang dikabarkan dibayar $ 500 dolar/bulan, dan berjanji melalui surat pernyataan resmi, menyatakan berjuang bersama pasukan pemerintah Suriah.
Para pejabat militer Iran menolak mengomentari jumlah angka korban dari Brigade Fatimiyah, karena mengkawatirkan akan bocor kepada pemerintah Arab Saudi. Iran berupaya memenangkan perang darat, dan mendukung dengan kekuatan pasukannya, termasuk menarik para pengungsi Afghanistan menjadi milisi yang digunakan mendukung Bashar al-Assad.
Sementara itu, Wakil Komandan Garda Revolusi, sayap militer yang didirikan setelah revolusi 1979, yang bertujuan melawan dan mencegah campur tangan asing di Iran, mengakui bahwa korban dari pasukan Iran dan Suriah terus meningkat.
"Jumlah martir sangat tinggi," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami melalui televisi pemerintah Iran pada hari Senin, "tetapi dibandingkan dengan sebelum itu lebih sedikit .", tambahnya.
"Kekalahan dalamm perang itu, karena tentara Suriah mengalami reorganisasi dan digantikan oleh para millisi Syiah, yang berasal dari Pakistan, Irak, Afghanistan dan Irak bergabung bersama dengan pasukan Suriah.
"Karena faktor ini megakibatkan jumlah korban terus meningkata dalam operasi militer di sana."
Salami mengatakan Iran telah mengirimkan penasihat militer lebih banyak dan pelatih bersama dengan pasukan Suriah dalam menanggapi permintaan bantuan dari Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pasukan sekutu Assad, terdiri dari dari kelompok mililsi Hizbullah, Irak, Iran, dan Yaman Pakistan, dan Turki.
Mereka mendapatkan dukungan serangan udara dari Rusia.Ada juga laporan bahwa Rusia menderita korban militer pertama di tanah di Suriah, setelah kematian dilaporkan Vadim Kostenko 19 tahun, yang dikabarkan melakukan perjalanan ke Suriah "sebagai seorang tentara bayaran". (afgha/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!