Rabu, 4 Rajab 1446 H / 23 September 2015 20:46 wib
7.761 views
Satu Prajurit Georgia Tewas dalam Serangan Mujahidin di Pangkalan Udara Baghram Afghanistan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Mujahidin di Afghanistan telah menewaskan seorang tentara Georgia dalam serangan terhadap pasukan NATO di dekat pangkalan udara utama AS, NATO dan pejabat Georgia, mengatakan hari Rabu (23/9/2015).
Tentara Georgia itu tewas pada Selasa dalam bentrokan ketika sedang berpatroli di luar perimeter luas pangkalan udara Bagram, di utara ibukota, Kabul. Satu tentara Georgia juga terluka, kata militer Georgia dalam sebuah pernyataan.
Pangkalan tersebut, yang dijaga oleh marinir AS dan pasukan sekutu, sering diserang roket mujahidin, meskipun serangan itu jarang menimbulkan korban jiwa yang serius.
Tim yang berpatroli markas itu kadang-kadang berada di bawah tembakan atau ditargetkan dengan bom pinggir jalan.
Pasukan koalisi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak mengidentifikasi faksi jihad tertentu yang diyakini bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun sebagian besar kelompok jihad berada di bawah payung luas dari Taliban.
Prajurit Georgia itu adalah tentara asing kesembilan mati di Afghanistan tahun ini, menurut NATO.
Jumlah itu lebih sedikir dibandingkan dengan 75 tentara asing yang tewas tahun lalu dan 711 pada tahun 2010, tahun terburuk bagi pasukan asing, menurut kelompok icasualties.org.
Sementara jumlah pasukan asing yang tewas bisa dihitung dengan jari, dari pihak pasukan keamanan Afghanistan, yang saat ini menjadi ujung tombak dan harus berperang sendiri dalam pertempuran melawan Taliban, korban tewas baik dari polisi dan tentara Afghanistan telah mencapai beberapa ribu sepanjang tahun ini. Pada hari Selasa saja, setidaknya 25 anggota tentara dan polisi Afghanistan tewas dalam bentrokan, menurut data Kementerian Dalam Negeri.
Sekitar 13.000 tentara asing, 10.000 diantaranya berasal dari AS, tetap tinggal setelah misi tempur NATO berakhir pada Desember 2014.
Pasukan tersisa itu tidak terlibat dalam pertempuran sehari-hari dengan pejuang Taliban tetapi berfokus hanya pada pelatihan, dukungan dan operasi kontra-mujahidin. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!