Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 22 Juni 2015 17:00 wib
6.516 views
Taliban Serang Gedung Parlemen Afghanistan di Ibukota Kabul
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pejuang Taliban menyerang parlemen Afghanistan pada hari Senin (22/6/2015), dengan tembakan dan ledakan bom mobil besar yang mengguncang bangunan, membuat para anggota parlemen kocar-kacir berlarian mencari perlindungan dalam adegan kakacauan yang disiarkan langsung di televisi.
Kelompok pejuang Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu yang terjadi ketika calon dari presiden Afghanistan untuk jabatan penting menteri pertahanan akan diperkenalkan di parlemen.
"Beberapa mujahidin telah memasuki gedung parlemen, pertempuran sengit sedang berlangsung," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dipostingan di Twitter.
"Serangan itu terjadi pada saat Menteri Pertahanan sedang diperkenalkan."
Serangan itu dimulai dengan ledakan sebuah Kendaraan Bermuatan Bahan Peledak Improvisasi (VBIED) di depan pintu gerbang dari kantor parlemen sekitar pukul 10.30 pagi hari ini.
Menyusul ledakan itu, para pejuang Taliban mulai baku tembak dengan pasukan keamanan dan tembakan dari dekat sebuah gedung yang sedang dibangun.
Segera setelah ledakan bala bantuan pasukan keamanan termasuk pasukan khusus Afghanistan tiba dan mengepung daerah tersebut.
"Ini adalah serangan kelompok Taliban di parlemen," kata juru bicara polisi Kabul Ebadullah Karimi kepada AFP, membantah bahwa anggota Taliban berhasil memasuki gedung parlemen.
"Mereka tidak di dalam gedung parlemen, tetapi mereka di suatu tempat di luar gedung."
Kepolisian Kabul mengklaim seluruh mujahidin yang terlibat dalam serangan itu gugur oleh pasukan keamanan, sementara tidak ada anggota korban dari anggota palemenTa.
Rekaman TV menunjukkan beberapa kendaraan yang diparkir di daerah itu juga hancur. Kementerian Kesehatan Afghanistan mengatakan 21 orang termasuk anak-anak dan perempuan telah terluka dalam serangan itu.
Sebuah serangan besar semacam itu pada target profil tinggi di pusat kota Kabul kembali menimbulkan pertanyaan baru tentang keamanan saat pasukan Afghanistan memerangi perlawanan Taliban tanpa bantuan pasukan NATO, yang mengakhiri misi tempur mereka pada bulan Desember.
Para pejuang Taliban melancarkan serangan di seluruh negeri pada akhir April dengan nama "Operasi Azm", meningkatkan serangan terhadap sasaran pemerintah dan asing dalam apa yang diperkirakan menjadi musim pertempuran paling berdarah dalam satu dekade. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!