Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Mei 2011 11:30 wib
4.327 views
Komandan Al-Shabaab Asal AS Bersumpah Balaskan Kematian Sheikh Usamah
MOGADHISU, SOMALIA (voa-islam.com) - Seorang warga negara Amerika yang memimpin pasukan militer untuk kelompok pejuang Islam Al-Shabaab yang terkait Al-Qaeda di Somalia bersumpah untuk membalas kematian Sheikh Usamah Bin Ladin dan mengatakan kekhalifahan global akan segera terbentuk. Penampilan publik terbaru Omar Hammami menegaskan laporan oleh The Long War Journal yang menyangkal bahwa ia telah dibunuh oleh pasukan Somalia pada awal Maret.
Hammami, yang juga dikenal sebagai Abu Mansur al Amriki, berbicara pada sebuah kampanye publik di Afgoye, sebuah daerah selatan dari Mogadishu, ibukota Somalia.
Hammani terlihat dengan para pemimpin tinggi Al-Shabaab, termasuk Sheikh Mukhtar Robow Abu Mansour dan Sheikh Hassan Dahir Aweys. Hammami dan pemimpin tinggi Al-Shabaab lainnya terlihat duduk di tempat terbuka, tidak takut menjadi sasaran oleh pasukan Somalia atau Uni Afrika.
"Kita semua Usamah," kata Hammami kepada kerumunan saat ia berbicara di podium, menurut terjemahan dari pidato tersebut, sebagian yang diterbitkan oleh Nasional Post. Dia juga mengatakan bahwa Al-Shabaab dan Al-Qaeda akan meruskan jihad mereka untuk mendirikan sebuah kekhalifahan Islam global.
"Hari ini, kita mengingatkan kaum muslimin bahwa khalifah [pemerintahan Islam] akan segera terlahir kembali," kata Hammani. "Semoga Allah menerima Sheikh kita tercinta [Usamah Bin Ladin] sebagai syhada dan menyebabkan pedang kita untuk menjadi instrumen balas dendam-Nya."
..Semoga Allah menerima Sheikh kita tercinta [Usamah Bin Ladin] sebagai syhada dan menyebabkan pedang kita untuk menjadi instrumen balas dendam-Nya..
Penampilan Hammami di Afgoye telah mengakhiri semua pertanyaan tentang apakah dia dibunuh oleh pasukan Somalia, seperti yang telah diklaim oleh menteri pertahanan Somalia pada tanggal 8 Maret lalu.
The Long War Journal melaporkan pada tanggal 15 Maret bahwa Hammami tidak terbunuh dalam pertempuran baru-baru ini di Mogadishu. Dan pada awal April, Hammami merilis sebuah nasyid, atau lagu Islami, pada Al Qimmah Islamic Network, sebuah media propaganda untuk jaringan Al-Shabaab, yang mengejek laporan tentang kematiannya. Pada rekaman itu, Hammami mengatakan dia ingin meninggal dalam serangan AS, seperti pemimpin tertinggi Al-Qaeda lainnya.
"Kirimi saya kapal perang seperti Maa'lam Adam al Ansari, Dan kirimkan saya beberapa ton bom seperti Zarqawi, dan kirimkan saya pesawat tanpa awak drone seperti Abu Laith al Libi, Dan kirimkan saya Pasukan Khusus seperti Ali Saleh Nabhan," paduan suara dari pembukaan nasyid rap Hamami dimulai.
Hammami telah merilis propaganda serupa di masa lalu. Pada bulan Mei 2010, Hammami muncul dialam nasyid-rap lain, berjudul "First Stop Addis." Dalam rap itu, Hammami juga mengaku ia berusaha untuk mati syahid.
"Tujuan saya hanya satu ... gugur sebagai syuhada, dia mengulang terus-menerus dalam nasyid rapnya pada tahun 2010.
Latar Belakang Omar Hammami
..Hammami adalah warga negara AS dari Alabama yang masuk Islam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Somalia pada tahun 2006..
Hammami adalah warga negara AS dari Alabama yang masuk Islam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Somalia pada tahun 2006. Setelah di Somalia, ia cepat naik pangkat, dan sekarang menjabat sebagai komandan militer. Dia adalah salah satu komandan asing yang memegang posisi kepemimpinan senior di Al-Shabaab, yang merupakan afiliasi Al-Qaeda di Afrika Timur. Hammami adalah salah satu dari 14 orang yang didakwa oleh Departemen Kehakiman AS pada bulan Agustus 2010 karena memberikan dukungan material kepada Al-Shabaab.
Hammami juga mulai muncul di kaset-kaset propaganda Al-Shabaab. Dalam sebuah rekaman yang dirilis bulan Mei 2010, Hammami menekankan bahwa perang Al-Shabaab adalah tidak terbatas untuk Somalia, tetapi bersifat global. "Dari Somalia dan Chechnya, dari Irak dan Afghanistan, akan bertemu di Tanah Suci, mendirikan Hukum Allah atas tanah tersebut," kata Hammami paduan suara berulang di seluruh lagu. Dalam rekaman itu, Hammami dan yang lainnya mengidentifikasi musuh mereka sebagai "Salibis," atau tentara salib. (up/tlwj)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!