Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Mei 2011 16:36 wib
3.624 views
Swedia Tingkatkan Kesiagaan Setelah Ancaman Serangan Taliban
AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pasukan Swedia yang berada di Afghanistan menaikkan tingkat kesiagaan mereka ke level yang lebih tinggi dari beberapa pekan sebelumnya menyusul seruan oleh Taliban untuk melancarkan serangan musim semi terhadap pasukan asing.
"Ancaman tersebut bersifat umum dan membentang atas seluruh wilayah Afghanistan. Situasi siaga telah di tingkatkan dan sekarang berada pada level yang lebih tinggi dari hanya beberapa pekan yang lalu," kata letnan kolonel Peter Nilsson kepada surat kabar Göteborgs-Posten (GP ) melalui telepon dari Mazar-i-Sharif.
Menurut Nilsson, belum akan ada insiden dekat kota Afghanistan utara yang berfungsi sebagai markas bagi sekitar 600 tentara Swedia yang dikerahkan untuk ambil bagian dalam misi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO di Afghanistan.
Namun, ia menambahkan bahwa telah terjadi serangan bom jibaku di sepanjang perbatasan ke Pakistan dan di Kabul.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengumumkan serangan yang lebih banyak pada hari Ahad sehubungan dengan pemboman jibaku yang menewaskan empat orang dan melukai dua belas.
Pada hari yang sama, pasukan Swedia dikerahkan untuk mendukung unit militer Afghanistan di luar kota Mazar-i-Sharif.
Para prajurit Swedia menghadapi tembakan senjata kaliber kecil dan peluncur roket dalam sebuah pertempuran yang menjadi baku tembak yang sengit, menurut GP.
..Itu tidak menjadi masalah jika dia sudah gugur. Kami akan terus berjuang sampai para penjajah telah meninggalkan Afghanistan..
Pada hari Selasa, seorang komandan Taliban, Rasiullah, di provinsi Jowzjan, di mana para anggota Tim Rekonstruksi Provinsi (PRT) Swedia ditempatkan, dan mengatakan kepada surat kabar Expressen bahwa sementara rekan-rekannya berkabung atas berita kematian terbaru dari Sheikh Usamah Bin Laden, kematian pemimpin Al-Qaeda tersebut tidak akan menghentikan Taliban dari melanjutkan perangnya.
"Itu tidak menjadi masalah jika dia sudah gugur. Kami akan terus berjuang sampai para penjajah telah meninggalkan Afghanistan," katanya kepada surat kabar tersebut.
Swedia kehilangan tentara kelima pada bulan Oktober 2010 sejak pertama kali mengerahkan pasukan di Afghanistan pada awal 2002.
Pada bulan Desember, Riksdag, parlemen Swedia, memilih untuk memperpanjang misi militer negara itu di Afghanistan sampai akhir 2011. (up/tl)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!