Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 8 April 2011 06:00 wib
4.936 views
6 Prajurit Afghanistan Tewas Dalam Serangan Bom Taliban
KANDAHAR,AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Enam personel keamanan Afghanistan tewas Kamis ketika pejuang Taliban meledakkan sebuah bom yang disembunyikan di dalam ambulan di tengah serangan yang dilakukan terhadap kantor polisi di kota Kandahar, Afghanistan selatan.
Pemboman itu merupakan serangan terakhir terhadap pasukan keamanan Afghanistan, hanya beberapa bulan sebelum pasukan NATO pimpinan AS memulai penarikan terbatas setelah perang hampir 10 tahun melawan Taliban.
"Pejuang Islam meledakkan sebuah ambulan yang dipasangi bom, yang menewaskan enam anggota pasukan keamanan nasional dan mencederai 10 orang," termasuk seorang warga sipil, kata kantor gubernur Kandahar.
Ambulan itu tiba setelah sejumlah pejuang Taliban yang bersenjatakan senapan serang dan granat roket mulai menembaki kantor polisi tersebut.
Kendaraan itu berhasil melewati garis pengamanan dan diledakkan di dekat lokasi pasukan keamanan yang memerangi pejuang Islam, kata kepala kepolisian lokal Khan Mohammad Mujahid.
..Pejuang Islam meledakkan sebuah ambulan yang dipasangi bom, yang menewaskan enam anggota pasukan keamanan nasional dan mencederai 10 orang
Serangan itu terjadi di sebuah kompleks di luar Kandahar, yang digunakan untuk tempat latihan polisi dan perekrutan tentara dan polisi.
Sebuah kantor baru polisi di kota itu juga dibangun di sana, setelah serangan Taliban terhadap kantor sebelumnya pada Februari yang menewaskan 19 orang.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan terakhir itu, dan juru bicara kelompok itu Yousuf Ahmadi mengatakan kepada AFP bahwa empat pejuang mereka berhasil memasuki kantor polisi tersebut.
Pemboman mematikan pada Kamis itu merupakan yang terakhir dari serangan-serangan gerilya yang bermunculan lagi di sejumlah daerah di Afghanistan.
Bulan lalu, kepala kepolisian provinsi Kunduz, Afghanistan utara, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang juga diklaim oleh Taliban.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet. (up/ant)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!