Sabtu, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Februari 2011 18:31 wib
6.382 views
Video Terbaru Dari Ayman al Zawahiri Menanggapi Pergolakan di Mesir
KAIRO (voa-islam.com): Wakil pemimpin Al Qoidah, Ayman al Zawahiri mengeluarkan pesan pertamanya sejak pergolakan dimulai di Mesir, beliau mengatakan bahwa aturan di Mesir telah lama "menyimpang dari Islam" dan memperingatkan bahwa demokrasi hanya bisa digunakan orang-orang tidak beriman.
Gelombang protes yang telah menggulingkan presiden Mesir Hosni Mubarak tampaknya telah ditangkap Al Qoidah. Al Qoidah telah lama menyerukan penghancuran rezim Mubarak, dan al Zawahiri yang merupakan seorang doktor asal Mesir adalah bagian dari "pemberontakan aktifis terhadap Mubarak pada 1990 an".
Namun demonstrasi kemarin yang dipimpin oleh sekuler dan aktifis liberal hanya menyerukan demokrasi yang lebih besar, berlawanan dengan seruan syaikh Ayman dan Al Qoidah yang menyerukan pembentukan negara Islam. Pada video-video sebelumnya, syaikh Ayman telah sering mengecam demokrasi karena telah menggantikan hukum-hukum Allah dengan hukum buatan manusia.
Dalam video 34 menit yang dirilis hari Jum'at, syaikh Ayman tidak menyebutkan pada protes atau jatuhnya Mubarak. Video tersebut diberi tanggal hijriah yang menunjukkan bulan Safar, yang pada tahun masehi bertepatan dengan tanggal 5 Januari - 3 Februari. Tidak diberikan tanggal pasti pembuatan video tersebut.
Pesan video bagian pertama tersebut berjudul "Sebuah Pesan Harapan dan Kabar Gembira Kepada Bangsa Kita di Mesir".
Dalam video kali ini syaikh Ayman memberikan kuliah panjang serta rinci tentang sejarah moderen Mesir dari abad 18, ia mencela kolonialis Barat yang telah menanamkan sekularisme, hukum non-Islam. Namun pesan video ini hanya berisi pesan suara dan gambar diam (foto) syaikh Ayman al Zawahiri.
"Realitas yang terjadi di Mesir adalah realitas penyimpangan dari Islam," kata syaikh Ayman.
Beliau menyebut rezim Mesir sebagai suatu rezim yang memerintah orang-orang melalui penggunakan penyiksaan, kecurangan pemilu, media korup dan sistem peradilan yang tidak adil".
Beliau menolak klaim bahwa rezim Mubarak menganut demokrasi, "demokrasi berarti bahwa kedaulatan merupakan keinginan mayoritas, tanpa mengindahkan nilai apapun, kualitas atau kredo. Sebuah negara demokratis hanya dapat sekuler, yang berarti tidak beragama," kata syaikh Ayman.
Beliau menggambarkan Mesir telah jatuh dalam sekularisme dari pemerintahan Islam di jaman dulu dibawah Kekaisaran Ottoman (Ustmaniyah).
Video ini nanti akan bersambung ke bagian dua, namun syaikh Ayman tidak menyebutkan kapan video bagian dua akan dirilis. Pada bagian dua nampaknya syaikh Ayman akan menjawab pertanyaan "Bagaimana kita mengubah kenyataan ini dengan apa yang Islam inginkan."
Syaikh Ayman al Zawahiri, seperti syaikh Usamah bin Ladin diyakini "bersembunyi" bersama di wilayah pegunungan di daerah perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, menurut pendapat intelijen Amerika. [Za/WPost]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!