Alhamdulillah, Hizbul Islam dan Al Shabaab Akan Bersatu

MOGADISHU (voa-islam.com): Dr Hassan Mahdi, salah satu pejabat kelompok pejuang Hizbul Islam dan Sheik Robow Moktar Ali (Abu Mansour), pejabat tinggi Al-Shabab telah mengadakan konferensi pers di ibukota Mogadishu Somalia dan menyangkal bahwa negosiasi dari kedua belah pihak telah gagal.

Ada laporan sebelumnya bahwa kedua belah pihak telah melanjutkan perundingan untuk menyatukan dua organisasi, namun berakhir ketidak setujuan perjanjian dalam berbagi kekuasaan.

Hassan Mahdi mengatakan pertama kali dalam konferensi pers bahwa laporan yang dikeluarkan oleh radio Shabelle mengenai pembicaraan antara kedua belah pihak yang gagal, adalah palsu dan menyatakan bahwa pembicaraan antara Al-Shabab dan Hizbul Islam masih terus dilakukan, tapi tidak gagal.

Dia mengatakan bahwa perundingan akan terus dilakukan dan akan diumumkan hasilnya kepada orang-orang pada beberapa hari mendatang.

Sheik Moktar Robow (Abu Mansour), mantan juru bicara Mujahidin Al-Shabab mengatakan bahwa pembicaraan penyatuan Hizbul Islam dan Al-Shabab tidak gagal lagi.

Abu Mansour juga mengatakan bahwa laporan yang diperoleh radio Shabelle yang mengatakan bahwa perundingan berakhir dengan ketidaksepakatan adalah propaganda dan ia menambahkan bahwa orang-orang akan senang setelah mendengar apa yang mereka putuskan nantinya.

Pernyataan para pejabat Al-Shabab dan Hizbul Islam ini datang setelah ada laporan yang mengatakan bahwa pembicaraan antara kedua pihak gagal. (za/MAR)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

International Jihad lainnya:

• Lima Anggota Taliban Dihapus Dari Daftar Sanksi PBB
• 2 Prajurit Pertama NATO Tewas di Bulan Agustus, Siapa Menyusul ?
• As Shabaab Ancam Mogadishu Akan Menjadi Kuburan Tentara Uni Afrika
• Untuk Pertama Kalinya Taliban Berhasil Rebut Pesawat NATO
• Brigade Al-Quds Klaim Tembak Tentara Zionis Dengan Sniper
• Taliban Berhasil Kuasai Wilayah Strategis di Provinsi Nuristan
• Rekaman Syeikh Aiman Al-Zawahri: Obama Pede Dengan Kemenangan
• Taliban Bantah Laporan NATO Mulla Omar Sembunyi di Pakistan