Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Desember 2009 04:00 wib
5.597 views
MILF: Kelompok Ampatuan Bukan Bagian Pejuang Islam Moro
MINDANAO - Front Pembebasan Islam Moro (MILF) meminta Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) untuk tidak terlibat dalam propaganda, dengan bersikap jujur dalam menggambarkan identitas sesungguhnya dari "kelompok-kelompok bersenjata" yang mereka kejar di Mindanao, yang merupakan bagian dari pembantai laki-laki dan perempuan termasuk dan wartawan media pada 23 November.
"Mereka adalah anggota dari "Organisasi Relawan Sipil" (CVO) atau Angkatan Bersenjata Sipil Unit Geographical (CAFGU)," kata Khaled Musa, wakil ketua Komite Informasi MILF, dalam sebuah wawancara dengan luwaran.com hari ini (Kamis,10/12).
"Mereka bukan pejuang Islam Moro tapi sejauh terkait hukum Philipina, mereka adalah buronan hukum," ia memprotes.
Kenapa menggambarkan mereka sebagai pejuang Islam Moro ketika mereka tidak pernah bertempur di samping MILF?, Ia bertanya. Mereka diciptakan oleh AFP dan sejak awal digunakan untuk melawan MILF.
"Kenapa menggambarkan mereka sebagai pejuang Islam Moro ketika mereka tidak pernah bertempur di samping MILF?, Ia bertanya. Mereka diciptakan oleh AFP dan sejak awal digunakan untuk melawan MILF.
Militer dan polisi melakukan operasi skala penuh mulai kemarin terhadap lebih dari 2.000 pendukung bersenjata dari keluarga Ampatuan di Mindanao.
Dalam perkembangan lain, seorang anggota delegasi panel perdamaian MILF, Perundingan Damai GRP-MILF yang baru saja berakhir dua hari lalu mengungkapkan, dengan syarat namanya dirahasiakan, bahwa negosiasi itu berlangsung tegang selama pra-konferensi dengan isu darurat militer di Mindanao yang merupakan topik diskusi.
Dia mengungkapkan bahwa MILF hampir bergerak untuk membatalkan dimulainya kembali perundingan di Kuala Lumpur.
MILF memrotes terhadap bagian tertentu dari "Laporan Yang Mulia Gloria Macapagal-Arroyo pada Pernyataan No 1959", di halaman 11, yaitu: "Yang lebih penting, sebuah kelompok separatis yang berbasis di Mindanao telah bergabung dengan Ampatuan untuk tujuan ini .
MILF mengatakan kalimat "sebuah kelompok separatis yang bermarkas di Mindanao," menunjuk pada MILF, dan konsekuensi dari penyatuan kata ini adalah meletakkan dasar untuk membenarkan operasi militer terhadap pasukan MILF di provinsi ini.
Tidak ada kelompok pejuang Islam di Mindanao yang selalu disebut sebagai 'separatis', kecuali MILF," kata seorang pejabat MILF mengatakan
"Tidak ada kelompok pejuang Islam di Mindanao yang selalu disebut sebagai 'separatis', kecuali MILF," kata seorang pejabat MILF mengatakan.
"Ini kiasan yang sangat tidak adil, yang memiliki konsekuensi serius dan seharusnya tidak dibuat sama sekali," ia menambahkan. [aa/lwrn]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!