Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Oktober 2009 20:00 wib
2.980 views
Bentrokan di Sulu, 3 tewas, 6 luka-luka
Zamboanga City - Tiga pria bersenjata tewas dan enam orang lainnya terluka dalam baku tembak di pulau Sulu Philipina selatan, kata para pejabat Kamis (15/10).
Pertempuran di desa Masjid Bayle di kota Kalingalang Caluang pada hari Rabu siang melukai lima tentara dan seorang bersenjata, kata Marinir Mayor Ramon David Hontiveros, juru bicara Komando Mindanao Barat.
"Lima prajurit terluka dalam pertempuran. Tiga pria bersenjata tak dikenal juga tewas dan lainnya luka-luka di Kalingalang (kota Caluang), "katanya.
Dia mengatakan malam harinya, tersangka yang di duga sebagai kelompok Abu Sayyaf membom sebuah jembatan dan sebuah cell site raksasa telekomunikasi Smart Communications di kota Indanan. Tidak ada laporan mengenai korban dalam serangan kembar tersebut.
Smart Communications adalah sebuah cabang layanan telepon selular dan internet anak perusahaan dari Philipina Long Distance Telecommunications.
Pemboman tersebut menghancurkan cell site dan memutuskan layanan komunikasi telepon selular dan Internet di Sulu, salah satu dari lima provinsi di bawah wilayah otonomi Muslim yang bergejolak.
Jembatan yang disebut Talatak, menghubungkan kota Indanan dengan daerah lain di provinsi tersebut dan sering digunakan oleh militer dalam pergelaran tentara melawan Abu Sayyaf dan para pejuang Moro lainnya.
Para penyerang juga membom sebuah jembatan di dekat desa Bato-Bato di kota itu, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan militer. Jembatan yang disebut Talatak, menghubungkan kota Indanan dengan daerah lain di provinsi tersebut dan sering digunakan oleh militer dalam pergelaran tentara melawan Abu Sayyaf dan para pejuang Moro lainnya.
Jembatan tersebut telah dibom dua kali sejak bulan lalu dan telah diperbaiki oleh teknisi militer baru-baru ini. Jembatan itu juga merupakan tempat yang sama di mana para pejuang Moro dituduh menyerang sebuah truk militer yang menyebabkan seorang prajurit terbunuh.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan.
Bentrokan sporadis di pulau itu telah menewaskan puluhan tentara dan orang bersenjata termasuk dua anggota Pasukan Khusus AS sejak September lalu, setelah militer Philipina melancarkan serangan terhadap Kelompok Abu Sayyaf (ASG) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) saat pelaksanaan shalat "Iedul Fitri.
Bentrokan sporadis di pulau itu telah menewaskan puluhan tentara dan orang bersenjata termasuk dua anggota Pasukan Khusus AS sejak September lalu, setelah militer Philipina melancarkan serangan terhadap Kelompok Abu Sayyaf (ASG) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) saat pelaksanaan shalat "Iedul Fitri. Tentara AS dikerahkan di Sulu sejak 2006 untuk membantu militer mengalahkan kelompok Abu Sayyaf.
Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) telah menyatakan perang suci atau jihad melawan militer karena ketidaksopanan mereka terhadap umat Islam. Kelompok-kelompok Muslim lain juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh militer Philipina selama perayaan 'Iedul Fitri kemarin yang mengakibatkan beberapa orang meninggal dunia termasuk ibu hamil dan anak kecil. (aa/TME)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!