Selasa, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 1 September 2009 11:08 wib
4.675 views
Serangan Mematikan di Thailand Selatan
Patani - Tiga orang, termasuk seorang laki-laki tua tewas dan beberapa lainnya terluka dalam satu insiden, ketika sebuah granat di lemparkan kepada sekelompok Muslim di distrik Sai Buri di Patani, Thailand Selatan, kata polisi Sabtu lalu.
Seorang penyerang yang tidak di kenal dengan menggunakan sepeda motor melemparkan granat kepada sekelompk orang pada Jum'at malam ketika mereka sedang bermain Petangque, sebuah permainan yang mirip dengan bowling rumput, kata Kolonel Wallop Jamnongasa, polisi distrik tersebut.
Dalam serangan terpisah, 2 orang, seorang penduduk desa dan seorang paramiliter, di tembak mati di distrik Bacho, provinsi Narathiwat pada hari Sabtu, kata pejabat.
Para korban berada dalam pejalanan berburu ketika empat orang tersangka yang di duga para pejuang mengejar dan melepaskan tembakan kepada mereka.
Penduduk setempat sering di pekerjakan sebagai pasukan bantuan militer, membantu polisi dan tentara Thailand.
Patani dan Narathiwat, termasuk juga Yala, adalah provinsi yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam di negara yang di kuasai oleh umat Budha.
Dalam 10 hari terkhir ini telah terjadi 19 kali serangan yang menyebakan lebih dari 60 orang terluka.
Menargetkan Pemerintah
Para pejuang Patani menargetkan para pegawai dan orang-orang sipil yang bekerja sama dengan pemerintah Thailand, termasuk di antaranya adalah tentara, polisi dan mata-mata atau informan.
Yala, Patani dan Narathiwat merupakan bagian kesultanan Muslim Melayu sebelum akhirnya di rebut oleh kerajaan Budha Thailand satu abad yang lalu
Yala, Patani dan Narathiwat merupakan bagian kesultanan Muslim Melayu sebelum akhirnya di rebut oleh kerajaan Budha Thailand satu abad yang lalu, dan menyebabkan ketegangan separatis yang terus membara sejak saat itu.
Orang-orang muslim di ketiga provinsi tersebut menentang kehadiran ribuan polisi, tentara dan pasukan bersenjata Budha, yang banyak melakukan pembunuhan di luar hukum, namun pihak berwenang Thailand membantah hal tersebut. (aa/aljzra)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!