Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Agutus 2009 14:16 wib
3.723 views
Blackwater yang Mempersejatai Drone CIA
Menurut laporan New York Times, perusahaan keamanan Blackwater (sekarang bernama Xe) mempunyai peran sangat penting di Amerika dalam program perang melawan terorisme : mereka menggunakan pesawat tak berawak (drone) untuk membunuhi para petinggi Al Qaeda.
Blackwater tidak terlibat dalam penentuan target atau serangan khusus, lapor NYT. Target dipilih dan ditentukan CIA.
Operasi tersebut dilakukan dari markas tersembunyi mereka di dalam Pakistan dan Afghanistan, markas dimana para pekerja Blackwater berkumpul dan memasang misil-misil mematikan Hellfire dan bom-bom seberat 500 pound yang dikendalikan menggunakan sinar laser melalui pesawat Predator mereka. Laporan mengenai ini terdapat di NYT yang mengutip pernyataan dari pejabat Blackwater dan pemerintah.
Sebelumnya, semua ini dilakukan oleh CIA. Sekarang, para pekerja Blackwater juga melakukannya di markas tersebut.
Peran Blackwater tersebut menunjukkan luasnya jangkauan mereka dimana CIA juga ingin menunjukkan bahwa mereka sekarang lebih independen, saat ini jasa keamanan sewaan (dalam hal ini Blackwater) yang akan melakukan tugas-tugas yang sangat penting.
Juru Bicara CIA Menolak Berkomentar
Hari Kamis, NYT melaporkan bahwa CIA menyewa Blackwater pada tahun 2004 sebagai bagian dari program rahasia untuk mengabisi para petinggi Al Qaeda. Kemudian pejabat pemerintah menyatakan jika CIA tidak mengirim para anggota Blackwater dengan "lisensi membunuh", CIA hanya memberikan perintah kepada Blackwater untuk mencari informasi dimana para petinggi Al Qaeda itu berada, menjalankan pengamatan dan pelatihan untuk misi-misi semacam itu.
Tindakan seperti menangkap atau membunuh militan harus disetujui terlebih dahulu oleh kepala CIA dan diberitahukan ke Gedung Putih terlebih dahulu sebelum dilaksanaman, kata pejabat CIA kepada NYT.
Namun, detil kejelasan hubungan antara CIA dan Blackwater (Xe) masih disembunyikan. Hanya kontrak dengan departemen keamanan Amerika untuk menyediakan keamanan bagi para pejabat Amerika di Irak saja yang diketahui publik, selebihnya masih menjadi rahasia Blackwater.
Blackwater kehilangan pekerjaannya tahun ini di Irak, setelah lima dari prajuritnya terlibat dalam penembakan di tahun 2007 yang mengakibatkan puluhan warga tak berdosa Irak tewas terbantai. Namun begitu, Blackwater masih digunakan oleh Departemen Luar Negeri AS untuk bekerja sama. Kasus tersebut merupakan salah satu dari kasus-kasus penembakan lain yang dilakukan prajuri Blackwater di Irak.
Lima mantan prajurit Blackwater sudah didakwa terlibat dalam insiden penembakan tahun 2007 di Irak. Juru bicara wanita Blackwater (Xe) menolak berkomentar saat ditanyai mengenai peran perusahaannya dalam kasus tersebut.
Kontrak pertama Blackwater dan CIA dimulai tahun 2002, untuk menyediakan keamanan bagi biro Amerika di Kabul, Afghanistan.
Setalah itu para pekerja Blackwater ditugaskan untuk melatih di pangkalan Predator di Basis Angkatan Udara, Nevada. Mereka mengajarkan bagaimana cara memasang misil Hellfire dan menggunakan bom pintar yang dipandu sinar laser dengan pesawat drone, informasi mengenai ini diceritakan oleh orang yang masih bekerja di Blackwater dan para mantan pekerjanya kepada New York Times.
Perusahaan jasa keamanan tersebut selama beberapa tahun mengoperasikan pesawat-pesawat Predator dari sebuah markas terpencil di daerah Shamsi, Pakistan. Kemudian , pangkalan udara kedua dibangun secara diam-diam di daerah Jalalabad, Afghanistan, kata pejabat Blackwater dan pemerintah Amerika.
Sebelumnya, basis di Jalalabad tersebut tidak pernah dilaporkan keberadaannya, lapor NYT. Padahal, saat ini operasi terbanyak CIA menggunakan pesawat drone Predator yang kerap membombardir wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan dilakukan dari basis di Jalalabad tersebut. Dengan frekuensi penerbangan pesawat Predator bergantian hilir mudik tiap jam. Namun basis pangkalan Predator di Pakistan masih tetap digunakan.
Keputusan membuka pangkalan di Afghanistan diambil CIA sebagai anstisipasi karena sentimen anti Amerika meningkat drastis di Pakistan akibat serangan-serangan udara tak terarah mereka yang mengakibatkan tewasnya ratusan penduduk sipil. Sentimen tersebut dapat memicu ditutupnya pangkalan CIA di Pakistan tersebut.
Blackwater tidak terlibat dalam penentuan target atau serangan khusus, lapor NYT. Target dipilih dan ditentukan CIA.
Namun, menurut para pekerja dan mantan pekerja Blackwater, keterlibatan Blackwater dalam program CIA adakalanya saling bertentangan. Ketika sebuah misil pesawat drone meleset dari sasaran, CIA akan menuduh Blackwater mempunyai perakitan misil yang jelek. Dalam sebuah operasi di tahun 2008, sebuah bom seberat 500 pound pernah diluncurkan dari pesawat predator jauh sebelum target sasaran, namun bom yang dijatuhkan tersebut tidak diledakkan dan akhirnya menjadikan pencarian besar-besaran CIA terhadap bom yang tidak meledak tersebut. Akhirnya bom ditemukan jatuh 100 yard dari target sasaran.
"Ada beberapa kemampuan Blackwater yang tidak dipunyai pemerintah, dan kami secepatnya memerlukan kemampuan tersebut", kata Michael Hayden yang menjalankan CIA dari tahun 2006 hingga awal tahun ini. Hayden juga menyatakan program CIA tersebut akan terus berlanjut dibawah pengawasannya.
[zq/voa-islam/dawn]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!