Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
22.813 views

Tragedi Politik Antara Riyad, Doha, dan Hamas

RIYAD (voa-islam.com) - Keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi melakukan kriminalisasi terhadap Jamaah Ikhwanul Muslimin, dan menempatkannya dalam daftar terorisme, pasti akan memiliki implikasi serius.

Keputusan Arab Saudi memberangus dan melakukan kriminalisasi terhadap Ikhwan menjadi babak baru hubungan antara Ikhwan dengan Kerajaan Arab Saudi. Di mana Ikhwan memiliki cabang di 80 negara di seluruh dunia.

Ikhwan juga memiliki 20 cabang, dan tersebar di 17 negara Arab. Di mana mereka mendirikan partai politik yang sah, dan diakui oleh otoritas negara. Selain itu, Ikhwan memiliki cabang di Yordania dan Jalur Gaza.

Pemerintah di Riyadh tidak akan mampu menghukum terhadap Hamas, cabang Ikhwanul di Jalur Gaza. Karena tidak ada komunikasi atau hubungan antara kedua belah pihak. Tidak seorang pejabat Hamas yang pernah diterima oleh seorang pejabat Saudi.

Bahkan, satu-satunya peristiwa, di mana para pejabat Saudi mengundang anggota Hamas, berkunjung ke Arab Saudi,  ketika Riyadh mencoba mendorong rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, pada Konferensi Makkah pada Februari 2007.

Konferensi itu menghasilkan kesepakatan rekonsiliasi nasional melalui pembentukan pemerintah baru yang dipimpin oleh Ismail Haniyeh. Rekonsiliasi itu tidak berlangsung lama,  karena pecah perang antara Fatah dan Hamas. Gerakan Hamas berhasil mengalahkan Fatah, dan mengontrol seluruh  Jalur Gaza, sejak Juni tahun 2007.

Sejak hari itu, tidak ada pejabat Hamas mengunjungi Arab Saudi. Jika ada undangan mereka tidak pergi.  Kecuali  melakukan ibadah Umrah. Para pejabat Hamas dilarang menghubungi setiap pejabat Arab Saudi, selama mereka melaksanakan ziarah umroh.

Tekanan Kerajaan Arab Saudi terhadap Hamas adalah bagian kebijakan rezim junta militer Mesir, yang menempatkan kelompok Palestina, Hamas dalam daftar teroris, beberapa waktu lalu. Mesir melarang semua kegiatan Hamas, menutup kantornya, membekukan seamua assetnya, dan menghancurkan ribuan terowongan bawah tanah di sepanjang perbatasan Rafah.

Tindakan rezim junta militer Mesir itu, sebagai langkah pengepungan atau blokade ekonomi dan  politik, karena Hamas menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan Jamaah khwanul Muslimin. Sejatinya, Arab Saudi tidak perlu terlibat dalam pengucilan atau tindakan apapun terhadap Hamas, karena itu urusan internal Mesir.

Melalui pembicaraan telepon dengan seorang pejabat senior Hamas, menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas memburuknya hubungan antara Qatar dan Arab Saudi. Pejabat senior Hamas itu,  menegaskan bahwa pemimpin Hamas mengadaknya  pertemuan rahasia,  membahas implikasi memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Qatar terhadap Hamas.

Pejabat Hamas itu, bahwa tindakan Arab Saudi memaksa Qatar memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin akan berakibat buruk terhadap Hamas, karena  Qatar menjadi tulangpunggung Hamas, dan satu-satunya  pendukung keuangan dan politik bagi Hamas.

Hamas mensikapi keputusan Arab Saudi terhadap Ikhwan lebih banyak diam. Bahkan, belum ada komentar resmi yang dibuat oleh pejabat Hamas, tentang keputusan Saudi  melakukan kriminalisasi Ikhwanul Muslimin atau  hubungan Saudi-Qatar. Sebaliknya, Ikhwanul Muslimin cabang Jordania cukup berani menyatakan oposisinya terhadap langkah Saudi.

Juru bicara Ikhwan di Jordan,  Zaki Bin Irsheid, menyatakan bahwa ia menganggap keputusan Saudi terburu-buru dan emosional. "Saya terkejut bahwa Arab Saudi akan membuat keputusan seperti itu pada saat ini, terutama karena sedang terancam oleh tindakan Amerika dan Zionis mengenai program nuklir Iran di kawasan itu”, katanya.

“Apakah mungkin bahwa pemerintah Saudi bekerja sama dengan Bashar Al –Assad? Di mana Bashar al-Assad memiliki sentimen anti–Ikhwan,  dan terus melakukan penindasan terhadap Ikhwan”, kata pejabat Ikhwan.

Dua sistem pemerintahan di wilayah Teluk ini didirikan dan dijalankan atas perjanjian antara penguasa keluarga kerajaan dan gerakan-gerakan keagamaan. Keluarga penguasa Saudi,  pertama adalah bahwa Al-Saud, dan yang kedua adalah monarki Hashemit di Yordania. Keluarga kerajaaan Arab Saudi, kekuasaannya diperoleh berdasarkan kontrak sosial dan politik dengan gerakan Wahhabi.

Sedangkan, Jordania membentuk kerjasama pemahaman dengan Ikhwanul Muslimin. Pertanyaan kritis yang muncul sekarang adalah tindakan apa yang akan diambil oleh Jordania, sesudah Arab Saudi menghabisi Ikhwanul Muslimin?

Akankah Arab Saudi mendorong Jordania mengucilkan dan mencap teroris terhadap Ikhwan? Sama seperti tindakan Saudi terhadap Ikhwan? Apakah Jordan akan mengikuti jejak Riyadh, melarang kegiatan Ikhwan atau akan lebih memilih tidak mengambil tindakan apapun terhadap Ikhwan?

Aliansi antara Kerajaan Arab Saudi dan Jordania sangat kuat. Tapi, sudah bukan rahasia lagi bahwa hubungan ini, memburuk antara Jordania dan Qatar, dan alasan ini pula mengapa pemerintah di Doha menolak memberikan bantuan ekonomi ke Amman. Ini juga menjelaskan penolakan Qatar mempekerjakan warga negara Jordania dalam lembaga-lembaga ekonomi Qatar.

Keputusan Jordania berbeda dengan Arab Saudi dan keputusan Mesir melakukan kriminalisasi Ikhwanul Muslimin bisa berakibat tak terduga.

Terutama saat-saat Jordan sedang menghadapi banyak 'ranjau' politik, dan kondisi politik di Timur Tengah yang sangat rentan, sewaktu-waktu bisa terjadi ledakan krisis yang  lebih hebat. Krisis Suriah berkembang lebih komplek hari demi hari, dan berada pengaruh kepentingan Amerika, Arab Saudi dan Qatar, dan  ini bisa menggagalkan untuk menggulingkan rezim Assad.

Situasi di Irak juga sangat tidak stabil, dan seperti gunung berapi, yang bisa meletus setiap saat. Adapun Pendudukan Palestina, mereka berada di ambang intifadhah ketiga, karena usaha yang gagal Otoritas Palestina melakukan negosiasi damai dengan Israel.

Pihak berwenang Jordania sekarang harus membuat beberapa keputusan yang sangat sulit dan setiap keputusan yang mereka buat, harus dibayar dengan harga yang mahal. Dalam hal ini, pilihan paling aman adalah tidak melakukan pilihan apapun. Hal ini lebih aman tidak melakukan apa-apa. Karena masa depan rezim junta militer Mesir berada di ujung tanduk. Termasuk Arab Saudi. (afgh/wb/voa-islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Intelligent Leaks lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X