Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Juni 2012 14:39 wib
12.009 views
Novel Kabut Jihad: Ekspresi Kegalauan Sang Boneka BNPT Khairul Ghazali
JIHAD GHOZALI YANG BERKABUT
Oleh: Son Hadi (Direktur JMC)
Hotel Borobudur Jakarta, Rabu, 20 Juni 2012
Novel sebagai sebuah karya sastra sangat dipengaruhi oleh subyektifitas pengalaman penulisnya dalam menyampaikan pesan imajinasi, maka bisa jadi sebuah novel akan menjadi sebuah history sang penulis, alat perjuangan ideologis bagi penulis (contoh tentralogi pramudya) atau inspirasi (fenomena laskar pelangi, negeri 5 menara).
Adapun buku kabut jihad ini bukanlah sekedar imajinasi tapi terinspirasi dari tiga peristiwa besar; pelatihan Jalin Jantho, perampokan CIMB dan penyerangan Hamparan Perak. Peristiwa yang sekaligus sebuah kekegelisahan Khairul Ghazali (KH) yang terjebak dalam pusaran peristiwa yang dia alami, sebagai sebuah karya sastra novel ini perlu diapresiasi (karena novel ini ditulis oleh seorang tahanan teroris dan disponsori oleh BNPT ini menunjukkan bahwa tidak ada diskriminasi bagi seorang tahanan teroris untuk menebar virus-virus ideologinya meskipun dirinya dipenjara) dari novel ini kita bisa mendapatkan catatan :
- KH adalah boneka artinya sebagai obyek BNPT dan Densus 88 untuk membantu memberi penjelasan atas 3 peristiwa berdasarkan versi BNPT. Pengkatagorian peristiwa Jalin Jantho, Perampokan CIMB dan penyerangan Hamparan Perak sebagai tragedi nasional adalah sebuah bentuk pemaksaan opini untuk menjustice tindakan densus yang membunuh puluhan nyawa yang menambah daftar anak yatim dan janda di negeri ini. Padahal 3 peristiwa tersebut masih menyisakan debatable yang cukup menarik, (kasus jalin jatho adalah i'dad, sedangkan kasus CIMB terjadi perbedaan antara Kapolda Oegroseno dan Mabes Polri) dan dari kata pengantar ini cukup bagi kita menggambarkan bagaimana boneka KH dimainankan misalnya pada paragraf “dengan semangat menggelegak-gelegak novel ini menampilkan tokoh-tokoh utama seperti Abdul Somad, Abu Yosoef dan Usaid, ideolog yang dideklarsikan sebagai teroris papan atas yang mempunyai kapasitas dalam melahirkan militansi melalui metode brain wash. Di tangan mereka, siapa saja bisa menjadi maritir. Ketokohan Abdul somad, tidak diragukan lagi, merupakan lokomotif jihad di tanah air yang menjadi rujukan hampir seluruh gerakan jihad, terutama jaringan sel dan under ground ” dan KH sadar bahwa dirinya sebagai boneka.
- Kabut jihad ini menggambar Beda kepentingan antara KH dan BNPT,dalam buku ini KH tidak pernah menjelaskan jihad itu sendiri yang muncul justru kegelisahan KH terahadap apa yang dia alami namun sayang entah untuk kepentingan apa dan siapa ia menyamarkan tokoh tokoh dalam novel tsb seperti Butong disamarkan sebagai Bentong, Wak Geng sebagai Wak Gong, Ubaid sebagai Usaid, sedangkan BNPT ingin mengabrosi makna jihad dan fai dengan terorisme dan perampokan
- Buku kabut jihad ini sebuah berkah bagi KH sekaligus sebagai pledoi pribadi atas tuduhan dan vonis yang dijatuhkan padahal dia tidak merasa melakukan apa yang dituduhkan. Kegalauan dan depresi KH ini sangat beralasan karena dia berada dalam tekanan fisik dan psikologis penuh kedzaliman yang tidak bisa dia lawan hingga menyisakan trauma. Sehingga dia menyalahkan dan berperesepsi buruk terhadao orang lain atas musibah yang dia alami. Dalam hal ini seorang yang dituduh sebagai seorang teroris selalu dalam 2 keadaan yaitu merasa sebagai korban dan pelaku.
Bedah buku kabut jihad ini menambah daftar panjang, kegagalan program deradikalisasi BNPT dengan alasan:
A. Pemaknaan Radikal yang Tendensius dan Bias
Makalah “Peran Ulama dalam Mewujudkan Pemahaman Keagamaan yang Benar“ Halaqoh Penanggulangan Terorisme BNPT dan MUI :
- Radikalisme merupakan faham (isme),tindakan yang melekat pada seseorang atau kelompok yang menginginkan perubahan baik sosial maupun politik dengan menggunakan kekerasan, berpikir asasi dan bertindak ekstrim.
- Kelompok Islam radikal adalah kelompok yang mempunyai keyakinan ideologis yang tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung
Ciri Gerakan Radikalisme :
- Islam adalah agama yang konperhensif yang harus mengatur segala aspek kehidupan sosial politik, hukum, ekonomi dan lain lain.
- Ideologi masyarkat barat yang sekuler dan metrialistik harus ditolak.
- Mengajak pengikutnya untuk kembali pada Islam sebagai usaha untuk melakukan perubahan sosial.
- Upaya-upaya islamisasi pada masyarakat muslim melalui pengorganisasian ataupun pembentukan sebuah kelompok yang kuat.
Pernyataan Ansyaad: "masjid kerap kali dijadikan tempat bagi kelompok teroris untuk menyebarkan paham serta pemikiran-pemikiran radikalnya“ (Peran Pondok Pesantren dalam Menghadapi Terorisme Global di Hotel Apita Green, Cirebon, Jawa Barat, Okezone, 17/03/2012.)
B. Melawan pengertian syar'i yang sudah baku dengan asumsi-asumsi
C. Dr. Sarlito sendiri menyatakan bahwa program beradikalisasi tahun 2011 kacau dalam sebuah acara “Meniti dan Mencegah Gerakan Radikalisme di Kampus” di UNS Solo pada 13 Maret 2012
D. Secara global program deradikalisasi telah gagal oleh amerika. Semenjak adanya peristiwa tewasnya 7 agen CIA di afganistan oleh bom istisyhad seorang agen ganda yang bernama Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi alias Abu Dujanah Al Qurasany. Bahkan dalam Wikipedia dikatakan –Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi (December 25, 1977 – December 30, 2009) according to Western intelligence officials, was a Jordanian doctor and a double agent suicide bomber loyal to Islamist extremists who carried out Camp Chapman attack, a suicide attack against a CIA base near Khost city in Afghanistan on December 30, 2009.
Bahkan saat ini muncul paradigma baru dalam benak CIA yaitu mencurigai tentara-tentara mereka yang pernah ditahan oleh mujahidin sebagai bagian dari Al Qaidah. Propaganda ini bisa disaksikan di sebuah film yang berjudul home land yang saat ini jadi box oficce di HBO.
E. Program Yang tidak fokus dan cenderung penghamburan uang rakyat (BEDAH BUKU, SURVEY OLEH LSM, DLL)
Karenanya novel ini lebih tepat diberi judul “JIHAD GHOZALI YANG BERKABUT” karena sesungguhnya jihad adalah urusan yang terang dan jelas, maka barangsiapa yang menganggap syari'at jihad sebagai tidak pidana terorisme maka sesungguhnya dia telah melecehkan syari'at.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!