Kamis, 27 Syawwal 1446 H / 21 Oktober 2010 15:53 wib
1.241 views
Mesir Lanjutkan Pembangunan Tembok Baja di Perbatasan Gaza

Gaza – Infopalestina: Alat-alat berat Mesir terus melanjutkan aktivitas dekat koridor Shalahuddin, di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, menanam lempengan baja berukuran besar di dalam perut bumi, meskipun orang-orang Palestina berhasil menembus lempengan-lempengan baja tersebut, yang bertujuan untuk menghalangi pembuatan terowongan di bawah tanah di wilayah perbatasan.
Proyek “tembok baja” Mesir yang didanai Amerika ini sudah hampir selesai ketika orang-orang Palestina berhasil menembus lempengan baja-baja tersebut. Lempengan-lempengan baja tersebut ditanam hingga kedalaman lebih dari 20 meter di bawah tanah di sepanjang 11 kilometer di perbatasan Rafah yang memisahkan anara Mesir dan Palestina.
Walikota Rafah (wilayah selatan Jalur Gaza), Isa Nashar, menegaskan bahwa otoritas Mesir bekerja siang malam di sekitar daerah Shalahuddin (2 km) untuk menanam lempengan-lempengan baja di ke dalam perut bumi. Dia menjelaskan bahwa pekerjaan di daerah tersebut dimulai sejak awal bulan ii. Daerah ini adalah satu-satunya yang belum ditanami lempengan tembok baja oleh Mesir, setelah proyek dihentikan karena orang-orang Palestina berhasil menembusnya.
Kepada kantor berita quds press, Nashar mengatakan, “Ketika Mesir memulai pembangunan tembok baja ini, dia membagi perbatasan ke dalam 3 tahap pembangunan. Mereka sekarang sudah pada tahap terakhir. Kami yakin mereka akan menyelesaikan pembangunan proyek ini pada akhir tahun ini paling lama.”
Dia mengungkapkan kekhwatirannya setelah pembangunan tembok baja ini selesai. Dia mengatakan, “Mereka melaksanakan proyek pemompaan air laut putih di dalam perut perbatasan. Hal itu akan mengakibatkan bencana yang bukan saja pada terowongan, namun juga pada air tanah dan kehidupan di Jalur Gaza secara umum.”
Apa yang dikhawatirkan orang-orang Palestina pada tahap akhir proyek pembangunan tembok baja ini adalah kesengajaan otoritas Mesir memompa air laut putih melalui pipa-pipa plastik besar. Kemudian dialirkan melalui pipa-pipa di dalam tanah yang dilubangi selebar lebih 10 meter di dalam tanah. Hal ini akan mengakibatkan sampainya air laut ke dalam “sela-sela tanah” dan runtuhnya puluhan bahkan ratusan terowongan, demikian menurut prediksi para pakar.
Pipa-pipa tersebut ditanah sejajar dengan tembok baja yang menjadi pemisah untuk mencegah meresapnya air asin ke pihak Mesir dari perbatasan dan memusatkannya pada sisi Palestina untuk pengapungan tanah di sana. Demikian disebutkan pejabat keamanan Palestina dan sejumlah pemilik terowongan.
Pejabat Palestina yang tidak mau disebut namanya ini kepada kantor berita quds press engatakan, “Bahaya bukan pada pembangunan tembok baja. Namun pada tahap-tahap selanjutnya.” Dia menjelaskan dengan mengatakan, “Proyek pemompaan air laut putih adalah yang paling berbahaya. Karena akan menghancurkan sebagian besar terowongan.” Dia memprediksi otoritas Palestina mulai proyek pemompaan ait ini pada bulan-bulan pertama tahun depan. (asw) www.infopalestina.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!