Senin, 3 Rajab 1446 H / 3 April 2023 20:49 wib
14.647 views
Ust. Yusran Hadi: Kita Wajib Bersyukur Atas Nikmat Dipertemukan Ramadhan Dengan Perbanyak Ibadah
BANDA ACEH (voa-islam.com) - Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA. mengingatkan umat Islam untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala atas nikmat-Nya yang sangat banyak termasuk nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Hal ini disampaikan oleh ustaz Yusran Hadi dalam ceramah Subuh pada hari Sabtu (1/4/23) di Masjid Al-Badar Gampong Lampineung, Banda Aceh. Ceramah yang berlangsung selama lebih kurang 20 menit ini diikuti secara antusias oleh para jama'ah shalat Subuh.
"Sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala atas pemberia nikmat-Nya, baik nikmat yang disadari maupun tidak, yang diketahui maupun tidak, dan yang diakui maupun tidak. Pada kenyataannya, Allah ta'ala telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada manusia."
"Sungguh banyak nikmat Allah ta"ala berikan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah ta'ala berfirman, "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (An-Nahl: 18 dan Ibrahim: 34)."
"Di antara nikmat Allah ta'ala adalah nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadhan dengan diberikan umur sehingga bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini dan diberi kesehatan."
"Dengan nikmat umur, kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Dengan nikmat kesehatan, kita dapat melakukan ibadah dan amal shalih di bulan Ramadhan dengan antusias, optimal, dan maksimal. Tanpa kesehatan, maka kita tidak bisa beribadah dengan baik. Ibadah menjadi terganngu. Kita-menjadi malas, susah dan bahkan tidak antusias dalam beribadah."
"Kita wajib bersyukur kepada Allah ta'ala atas nikmat ini. Dengan demikian, kita masih diberi kesempatan oleh Allah ta'ala untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan ibadah kita di bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan sebelum Ramadhan ini untuk meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan."
"Bisa jadi ibadah kita pada bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan lainnya sebelumnya tidak maksimal dan optimal. Masih ada di antara kita yang tidak mengkhatamkan Al-Qur'an beberapa kali bahkan sekalipun selama di bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan lainnya. Al-Qur'an terkadang dibaca dan terkadang tidak dibaca. Shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir terkadang dikerjakan dan terkadang tidak dikerjakan. Dan sebagainya."
"Bisa jadi ibadah yang kita lakukan tidak benar sehingga tidak berkualitas karena tidak sesuai dengan petunjuk (Sunnah) Nabi shallahu 'alaihi wa sallam sehingga tidak diterima oleh Allah ta'ala. Meskipun kita banyak beribadah, namun jika tidak benar, maka tidak akan diterima. Ibadah kita akan diterima jika dilakukan dengan benar (berkualitas) yaitu sesuai dengan petunjuk Nabi shallahu'alaihi wa sallam."
"Maka, inilah kesempatan kita untuk memperbaikinya di bulan Ramadhan tahun ini. Agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih padanya seperti puasa, tadarus Al-Qur'an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir, zikir, dan infak," jelas ustaz Yusran.
Selanjutnya, Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh mengatakan bahwa hanya orang-orang yang dikehendaki oleh Allah yang mendapat nikmat bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini dalam keadaan sehat.
"Bersyukurlah kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Tidak semua orang mendapatkan nikmat ini. Hanya orang-orang pilihan yang dikehendaki oleh Allah ta'ala mendapatkan nikmat ini, dengan diberi nikmat umur dan kesehatan."
"Sebahagian saudara kita tidak mendapatkan nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini, karena telah dipanggil oleh Allah ta'ala (meninggal dunia) sebelum kedatangan bulan Ramadhan. Padahal mereka sangat merindukan perjumpaan dengan bulan Ramadhan. Namun, tidak dipertemukan oleh Allah ta'ala. Pada Ramadhan yang lalu, mereka masih bersahur, berbuka puasa dan shalat Tarawih, Tahajud, dan Witir bersama kita. Namun pada Ramadhan ini mereka telah tiada."
"Begitu pula sebahagian saudara kita yang sakit bahkan dirawat di rumah sakit maupun di rumahnya sendiri. Sebelum Ramadhan tiba, mereka sangat berharap bisa bertemu dengan bulan Ramadhan untuk beribadah. Namun Allah ta'ala berkehendak lain. Mereka diuji dengan penyakit sehingga tidak dapat beribadah pada bulan Ramadhan tahun ini. Kalau pun bisa beribadah, namun tidak bersemangat dan tidak pula maksmal."
"Dengan demikian, dipertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat merupakan nikmat Allah ta'ala yang besar yang wajib kita syukuri. Tanpa kesehatan, kita tidak mampu beribadah. Kalaupun mampu, namun tidak optimal dan maksimal. Ibadah kita terganggu. Kita menjadi malas dan tidak semangat."
"Oleh karena itu, mari bersyukur kepada Allah ta'ala. dengan melakukan kewajiban puasa Ramadhan dan memperbanyak ibadah dan amal shalih pada bulan Ramadhan seperti tadarus Al-Qur'an, shalat-shalat sunnat terutama shalat Tarawih, Tahajud, dan Witir,, zikir, dan infak, serta meninggalkan maksiat padanya. Inilah hakikat syukur dipertemukan dengan bulan Ramadhan.," ujar ustaz Yusran.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!