Jum'at, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Desember 2014 06:35 wib
28.962 views
Din Syamsuddin Jangan Meremehkan Dengan Ucapan Selamat ...
JAKARTA (voa-islam.com) - Perdebatan mengenai ucapat selamat Hari Raya Natal oleh umat Islam pada umat Nasrani tak pernah berhenti. Sebagian muslim dan kalangan ulama menganggap ucapan tersebut haram karena bisa mengganggu akidah.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan”MEMBOLEHKAN”ucapan selamat Natal karena tidak di-atur secara spesifik dalam fatwa mereka. Din bahkan mengatakan ucapan selamat Natal boleh saja dilakukan oleh Muslim.
"Selama hal tersebut tidak memengaruhi akidah muslim, maka (ucapan selamat Natal) dapat dilakukan," ujar Din saat menghadiri acara di Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (23/12).
Menurut Din, ucapan selamat Natal biasa dilakukan berdasarkan rasa persahabatan dan kultur di Indonesia.
"Menurut saya, jika sekadar konteks kultural budaya sebagai refleksi persahabatan, (ucapan selamat Natal) juga dapat dilakukan," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah tersebut seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (23/12/2014) yang lalu.
Dia menegaskan, agama Islam bukanlah agama yang picik. Maka pengucapan hari raya besar agama lain tidak menjadi masalah.
"Islam tidak sepicik itu. Insya Allah jika hanya konteks kultural tidak masalah," ujarnya.
Din mengatakan, secara pribadi dia selalu mengucapkan selamat hari raya besar bagi pemeluk agama lain, termasuk Natal. Dia melakukan hal tersebut semata karena aspek kultural.
"Saat Islam merayakan Idul Fitri, Vatikan mengirimkan selamat. Maka tidak mungkin saya tidak mengucapkan selamat Natal pada mereka. Nanti dikira sombong," kata Din.
KOMENTAR TERHADAP PERNYATAAN DIN :
"Jangan se-kali2 meremehkan suatu kata yang kelihatannya ringan disisi kita tetapi di-sisi Allah Ta’ala sangatlah besar dan bahkan dapat menjerumuskan kita ke Neraka"
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhu.
Menurut Ketum MUI, Islam bukan Agama yg picik. Maka peng"UCAP"an selamat Natal, tdk masalah. Dengan kata lain, atau/yang berarti para Imam 4 (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, dan para Ulama2nya ) adalah termasuk orang yg picik!?.....
Dikarenakan semua para Imam, dan para Ulamanya sepakat bahwa baik ikut perayaan maupun peng'UCAP"an hari2 raya besar orang kafir hukumnya adalah”HARAM”.
Cuma mau tanya makomnya hebatan mana Prof DR Din Syamsudin dg para Imam yg 4 tsb dan para Ulama-nya, semisal Imam an-Nawawi rahimahullah dllnya. Untuk menghitung dan menguraikan nama2 Ulama2 Syafii satu persatu akan membutuhkan satu buku besar, termasuk karya2 ilmiahnya.
Belum lagi dari kalangan para Ulama2nya Abu Hanifah, para Ulamanya Imam Malik, para ulamanya Imam Ahmad bin Hambal dsbg dst dengan sejumlah hasil karya ratusan tulisan ilmiahnya. Bahkan satu buku besar saja tidak cukup untuk menulis nama2 mereka dan nama2 hasil2 karya Ilmiah mereka.
Dan mereka semua sepakat bahwa ikut hadir merayakan dan meng"UCAP"kan selamat hari raya kebesaran orang2 kafir hukumnya "HARAM". Dan mereka semuanya adalah akhlinya/akhli Agama. Dan hampir seluruh kehidupannya di-peruntukan dan di-persembahkan membela dan menegakan Agama Allah Ta'ala di-permukaan bumi ini.
Berikutnya beliau yg terhormat Prof DR Din Syamsudin katakan lg saat ummat Islam merayakan Iedul Fitri, Vatikan mengirimkan ucapan selamat. Maka tdk mngkn saya tdk mengucapkan selamat Natal kpd mrk. Nanti dikira "S o m b o n g".
Dikarenakan pengucapan Natal adalah dalam”Konteks ke-Agamaan”/Hari Besar Agama mereka. Lalu Prof DR Din Syamsudin mengatakan takut dikira "S O M B O N G". Maka kita harus dan wajib merefer/mengembalikan perkataannya kpd AQ dan Hadits shahih yaitu apa yg di-maksud dg kriteria “SOMBONG” dalam ISLAM sbb :
Ketahuilah, wahai hamba Allah, sesungguhnya"SOMBONG"itu bersumber dari mengikuti HAWA NAFSU, hal ini karena hawa nafsu mengajak kepada keinginan untuk memperoleh derajat ketinggian di-muka bumi dan ke-MULYAan di-dalamnya.
Allah ber-firman;”….Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu ( pelajaran ) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang ( diantara mereka ) kamu dustakan dan beberapa orang ( yang lain ) kamu bunuh”.QS.2/87
“ Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat; sujudlah kamu kepada Adam. Maka sujudlah mereka, kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang2 kafir”.QS.2/34.
Sombong adalah teman sejati iblis dan faktor penyebab terjadinya ke-Syirikan, oleh karena itu, Allah menyandingkan antara sifat KHUFUR dan SOMBONG dalam KitabNya yang Mulya ( alQuran ).
FirmanNya: “ Lalu seluruh Malaikat itu bersujud semuanya. Kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang2 yang kafir “.QS.shaad.73-74.
Berikutnya: “(bukan demikian), sebenarnya telah datang ketetetapan2Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan kamu adalah termasuk orang2 yg kafir”. QS.azZumar.59.
Hal ini karena orang2 yang sombong enggan menerima kebenaran.Terlebih lagi jika kebenaran itu datangnya dari orang yang lebih kecil drpdnya, atau dari orang yang dibencinya atau dari orang yang dimusuhinya Dengan demikian berarti dia telah sombong terhadap Allah.
Sebab Kebenaran itu milik Allah. Firman Allah itu BENAR, agamaNya itu BENAR, dan kebenaran itu adalah salah satu sifat Allah, dariNya dan kembali kepadaNya. Maka dari itu, apabila seorang hamba menolak kebenaran dan sombong lagi enggan menerimanya, berarti sama saja ia telah menolak ketentuan Allah dan Sombong terhadapNya.
“ Tidak masuk surga orang yang di-dalam hatinya ada kesombongan seberat biji atom”. (HR.Muslim).
Apa yang di-maksud SOMBONG. Perhatikan bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan makna SOMBONG, sabdanya “ Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia “. (HR.Muslim II/89, Imam Nawawi dan selainnya dari Abdullah bin Masud)
Saudara/i ku yang InsyaAllah di-rachmati Allah, Amiiiiin…….
Jangan se-kali2 meremehkan suatu kata yang kelihatannya ringan disisi kita tetapi di-sisi Allah Ta’ala ternyata sangat besar dan bahkan dapat menjerumuskan kita ke Neraka.
Ucapan selamat Natal atau sejenisnya adalah ucapan yang telah sepakat para Imam dan para ulama meng-HARAM-kannya.
Hadits dibawah ini menjadi ancaman nilai suatu ucapan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda tentang bahaya lidah :
“Seringkali seorang hamba mengucapkan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan dampaknya, padahal ternyata perkataan itu akan menjerumuskannya ke neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dengan barat” . (HR. Bukhari, no: 6477, dan Muslim, no: 7407)
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang ia tidak mencari kepastian apa yang ada di dalamnya, maka disebabkan hal itu ia dilemparkan ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat”. ( HR. Bukhary-Muslim dari Abu Hurairah)
Hadits yang begitu jelas yang cukup gamblang untuk mengekang lisan kita agar tidak sembarangan mengucapkan hari besar agama lain atau acara yang tidak jelas.
Saudara/i ku ajaran agama tidak membenarkan kita ikut2an tanpa mempelajari sumber hukumnya karena ada larangannya
Allah Azza wa Jalla berfirman.
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” QS.Al-Israa : 36
Wallahu'alam.
[by ; rachmat ramdan zubir]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!