Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Januari 2014 15:16 wib
33.340 views
Orang-Orang Cina di Indonesia Masuk ke Dunia Politik
JAKARTA (voa-islam.com) - Orang-orang Cina mereka sudah menguasai hampir seluruh asset ekonomi Indonesia. Bahkan, boleh dikatakan orang-orang Cina sudah mengusai Indonesia dari Sabang sampai Marauke.
Mereka sejak zamannya Soeharto hingga SBY selalu banyak mendapat kemudahan dari perbankan, dan akhirnya memeras rakyak dengan cara menaikan harga dagangannya, demi mendapatkan keuntungan berlipat-lipat, sehingga membuat rakyat bangkrut dan menjadi kere.
Bahkan, orang-orang Cina mendapatkan berkah, saat Indonesia dibawah Presiden Abdurrahman Wahid. Di mana eksistensi orang-orang Cina mendapatkan pengakuan secara politik dengan dilegalkannya agama Kong Huchu menjadi agama resmi di Indonesia.
Kebobrokan dan kehancuran moral dan sosialpun selalu di mulai oleh orang-orang Cina. Seperti misalnya kebiasaan menyuap dan menyogok pejabat pemerintah, minum minuman keras, narkoba, sex bebas, ini bagian dari pola hidup mereka. Banyak para ‘cukong’ narkoba yang tertangkap, tak lain, orang Cina. Mereka yang ditangkap dan dipenjara masih bisa mengendalikan bisnis narkobanya di balik jeruji besi.
Saat ini sudah banyak orang Cina yang menjadi pegawai negeri, dan mereka selalu melakukan kecurangan dan mementingkan kelompoknya, biasanya mereka menjadi pegawai, negeri karena memiliki keahlian tertentu misalnya dokter, tenaga teknis, dan lainnya.
Setelah seluruh lini strategis terkuasai berikutnya mereka akan melakukan percepatan masuk ke dunia politik. Dimulai dengan melakukan dukungan materi kepada para kandidiat legislative, menjadi cukong pejabat yang masih aktif ataupun mencoba menjadi Kepala Daerah.
Contoh didalam dunia politik adalah Ahok, lulusan jurusan Geologi universitas Trisakti, (Universitas yg sempat di dominasi orang Cina), kemudian menjadi anggota legislatif dan bupati di daerah mayoritas Cina (Bangka Belitung). Termasuk di Kalimantan Barat, gubernunya juga orang Cina.
Saat ini kekuatan Cina internasional mendorong agar tokoh mereka (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta, sesudah Jokowi didorong menjadi calon presiden. Skenario ‘cukong’ Cina ini dengan menggunakan media seperti Kompas, dan sekuler lainnya, tujuannya DKI Jakarta yang menjadi ibukota dan pusat ekonomi, jatuh ke tangan orang-orang Cina. Nantinya, akan disulap menjadi Singapura.
Strategi politik jangka panjang berikutnya adalah bila Ahok dapat menjadi wakil gubernur di DKI, dan Joko widodo disingkirkan di tahun 2014. Dengan kata lain pada tahun 2014 Ahok sudah menjadi Gubernur orang-orang Cina yang menguasai Ibu kota Negara Indonesia.
Sekarang para cukong Cina yang dahulunya mendukung rezim Soeharto seperti Hary Tanoe sudah menjadi calon presiden melalui Hanura yang dipimpin Jendral Wiranto, orang kepercayaan Soeharto.
Bahkan, sebuah informasi yang sifatnya 'inside' pernah rapat kabinet di Cikeas, membahas "Pembangunan Indonesia Timur dan Papua", ternyata yang memberikan arahan bukan Presiden SBY, dan yang keluar dari ruang dalam Cikeas, adalah Tomy Winata, dan memberikan pengarahan dan presentasi di depan para menteri dan pejabat setingkat menteri. Betapa para "cukong" Cina sudah masuk sampai ke Istana.
Begitu pula bos Lion Air, Rusdi Kirana, sudah “mentake over” PKB dari tangan Muhaimin Iskandar, dan didudukan sebagai Wakil Ketua Umum. Dua orang Cina Hary Tanoe dan Rusdi Kirana, sudah masuk ke ranah politik.
Sesudah sukses menggenggam 80 persen asset ekonomi Indonesia, sekarang mereka masuk ke ranah politik, sebagai bagian akhir pengusaaan terhadap Indonesia. Tujuannya menjadikan bangsa Indonesia atau kaum pribumi, sebagai “kuli dan jongos” di negerinya sendiri.
Secara faktual orang-orang Cina sudah melakukan penjajahan ekonomi bangsa Indonesia. Hal ini tergambar dengan adanya fakta-fakta dibawah ini :
- Semua Mal Mal di setiap kota di Indonesia hampir 100 persen milik orang Cina.
- Importir barang barang kebutuhan pokok (Beras, Gula, Daging, Kedelai) juga orang Cina.
- Eksportir hasil bumi keluar negeri adalah orang Cina.
- Pemilik toko dan tengkulak di desa desa juga orang Cina.
- Pemilik pabrik pabrik dan pengusaha besar orang Cina.
- Pendukung semua presiden sejak Zaman Suharrto, Habibie,Gusdur,Megawati dan Sulsilo Bambang Yudhoyono dibelakangnya pengusaha cina yang menjadi dalang ekonominya.
- Media cetak dan elektronik (TV) yang besar besar milik orang Cina.
- Artis dan pembawa acara di televisipun sudah banyak orang Cina.
- Koruptor kelas kakap yang tertangkap KPK umumnya Cina yang menyuap para pejabat.
- Menteri dan pengamat politikpun juga sudah mulai bermuculan dari orang
Cina seperti Marie Elka Pangestu.
- Pengemplang BLBI Rp 650 triliun, yang lari ke Singapura juga orang Cina.
- Daerah daerah di Jakarta seperti, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Pusat saat ini sudah di kuasai orang Cina, warga pribumi, termasuk Betawi, sudah tersingkir ke daerah daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok dan Tanggerang.
- Perkantoran di gedung gedung mayoritas di Jalan Thamrin, Sudirman, Kuningan, juga miliki Cina dan karyawannyapun cina.
- Toko toko Elektronik, onderdil motor dan bengkel, toko Matrial bangunan dan Distributor bahan pokok juga umumnya orang Cina.
- Banyak warga cina yang memiliki senjata api.
Fakta-fakta diatas adalah gambaran yang bisa di tuliskan dengan panjag, dan masih banyak lainnya yang belum di masukan, oleh karena itu kepada seluruh warga Negara Indonesia untuk dapat memulai dan melakukan gerakan melawan kekuatan Cina yang sedang menjajah Indonesia yang suatu saat kelak akan memproklamirkan sebagai bagaian dari Cina internasional di perantauan.
Kekuatan Cina baru ini akan menyerap semua kemampuan ekonomi rakyat Indonesia dan sumber daya alam yang akan di arahkan ke Cina sebagai sumber alam yang mendukung bangsa Cina menguasai dunia.
Seperti halnya, Singapura dahululnya mayoritas Melayu, tapi sekarang menjadi mayorita Cina. Termasuk Malaysia sekarang orang-orang Cina sudah sangat mapan, dan jumlah sudah mencapai 40 persen. Mereka juga menguasai ekonomi Malaysia.
Negara Indonesia dan bangsa Indonesia sudah berada di tangan orang-orang Cina. Pemerintahannya sudah tidak berdaya menghadapi ekspansi orang-orang Cina, dan mereka masuk ke dunia politik dengan menunggangi partai politik, seperti Hanura dan PKB. Bahkan, nanti orang Cina, bukan hanya menjadi presiden, tapi gubernur, bupati, dan walikota.[edy baskom/mash/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!