Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.766 views

Korban Salah Tangkap di Poso: LSM Kecam Kebrutalan Densus 88

JAKARTA (voa-islam.com) –Meski 14 korban salah tangkap di Poso telah dibebaskan polisi, namun mereka masih menyimpan trauma yang mendalam. Kebrutalan Densus 88 atas umat Islam yang tidak terbukti bersalah, adalah teror yang menciptakan ketakutan di masyarakat. 

Seperti diberitakan media massa, Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) mencatat sebanyak 14 warga Poso, Sulawesi Tengah telah menjadi korban salah tangkap oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu. Mereka difitnah Densus, terlibat aksi teror di Poso.

"Sebanyak 14 orang itu terdiri dari sembilan penambang emas yang berasal dari Desa Tambarana dan Kalora, serta lima warga biasa,” ujar Advokat PAHAM Heru Susetyo saat diskusi "Perlindungan WNI di Era Reformasi" di Restoran Abu Nawas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, (2/1/2013).

Setelah tidak terbukti terlibat, mereka dibebaskan aparat kepolisian. Namun, Menurut Heru mereka telah terlanjur mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan anggota Brimob maupun aparat Polres Poso. Setelah dibebaskan, tidak ada permintaan maaf oleh aparat. Biaya pengobatan juga ditanggung korban dan keluarga.

 “Menurut pengakuan para korban, mereka diambil dan dibawa truk Brimob ke Polres Poso. Ketika itu mereka takut pulang ke desanya dan kondisi fisik rata-rata masih lemah dan sakit karena penyiksaan itu,” terang Heru yang juga kuasa hukum salah satu korban, Syarifudin.

Selain PAHAM Indonesia, LPSK juga memberi perlindungan saksi atau korban salah tangkap di Poso. Pasca penyiksaan terhadap korban salah tangkap di Poso, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima pengajuan permohonan perlindungan 5 korban salah tangkap oleh polisi.

Seperti diberitakan sebelumnya, juru bicara LPSK, Maharani Siti Shopia, mengatakan permohonan perlindungan terhadap 5 orang saksi dan korban salah tangkap tersebut diajukan Komnas HAM pada 28 Desember 2012 lalu. Hal ini dilakukan setelah setelah Komnas HAM melakukan pemantauan peristiwa penanganan kasus terorisme di Poso.

"Hasil pemantauan komnas HAM menyebutkan adanya dugaan penyiksaan terhadap para saksi dan korban tersebut di dalam tahanan. Selain itu,berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka tidak terbukti terlibat dalam peristiwa penembakan dan akhirnya di bebaskan," kata Maharani.

Permohonan perlindungan ini, terkait adanya ketakutan dari para saksi dan korban tersebut untuk kembali ke rumahnya. Bahkan ketika itu ada ancaman agar tidak melaporkan atau memberikan informasi terkait oknum polisi yang melakukan dugaan penyiksaan terhadap mereka selama dalam tahanan.

"Tindakan penyiksaan tersebut tentunya memberikan dampak trauma yang mendalam terhadap para pemohon yang justru menjadi korban salah tangkap. Mereka mengalami penyiksaan dalam tahanan dan kini telah dibebaskan karena tidak cukup bukti," tuturnya.

Sebelumnya telah diberitakan, sebanyak 14 orang dari Desa Tambarana dan Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, menjadi korban salah tangkap kepolisian setempat. Mereka ditangkap seusai penyerangan terhadap patroli Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah di Gunung Taswinuni, Desa Kalora, 20 Desember 2012 lalu. Setelah diperiksa dan tidak terbukti terlibat penyerangan, mereka dibebaskan.

Densus Mirip PKI  

Ketua Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF) dan aktivis Muhammadiyah, Mustafa B. Nahrawardaya kepada Media Umat, menilai kekejaman Densus 88 mirip PKI. Menurutnya, Densus 88 telah melakukan pembunuhan terhadap muslim. Ketika mereka ditembak mati, Densus 88 hanya menduga teroris. “Jadi, kalau menembak muslim itu sudah pasti, tapi menembak teroris masih dugaan. Artinya Densus telah melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap muslim, bukan teroris,” ujarnya.

Dikatakan Mustafa, yang menyatakan mereka teroris atau bukan adalah keputusan dari pengadilan, atau menunggu keterangan dari saksi lain. Tapi, saksinya pun tidak jelas, ada yang mati, dan ada yang dalam tekanan. Itulah yang aneh.

Dalam siding di Jakarta Timur, misalnya, ada terdakwa mempertanyakan barang bukti, seperti motor dan uang ratusan juta yang disita Densus, tapi kok tidak ada. Di Depok, ketika menangkap Farhan dkk, handphone dan uang serta barang-barang keluarga juga disita Densus. Lalu kemana uang itu? Ini seperti perampok berbaju Densus.

“Hal seperti ini harus dievaluasi besar-besaran oleh Komisi III DPR RI dan ormas-ormas Islam lain. Mengingat sudah ratusan nyawa kaum muslimin meninggal karena kekejaman Densus. Ini tak boleh dibiarkan begitu saja, apalagi cara-cara yang dilakukan Densus, sangat kejam mirip PKI.

Senada dengan Mustafa, Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming, menilai pembunuhan terhadap 7 warga yang dituduh Densus 88 sebagai teroris di Makassar dan Bima pada Jum’at (4/1) dan Sabtu (5/1) merupakan bukti bahwa Densus 88 sudah melakukan pelanggaran HAM berat, sehingga densus dan para petingginya patut diseret ke penyelidikan projustisia pelanggarah HAM berat, termasuk pimpinan Polri secara beruntun, karena dari merekalah Densus 88 memperoleh mandate untuk melakukan operasi extra judicial killing (pembunuhan di luar jalur hukum). [desastian/dbs)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 09/01/2025 07:52

Pdkt Pacaran, Emang Boleh?