Senin, 26 Jumadil Akhir 1446 H / 10 Desember 2012 23:58 wib
10.483 views
Bukan Sekedar Slogan: "Di Sini Kita Memulai di Al-Aqsha Kita Berjumpa"
TANGERANG (voa-islam.com) - Pengurus DDII, Magelang, Jawa Tengah, ustadz Fuad Al Hazimi memaparkan bahwa musuh-musuh Islam terutama Yahudi dan Nasrani akan senantiasa berambisi menguasai umat Islam.
Maka sangat tepat jika empat belas abad yang lalu, sahabat Amr bin Ash telah mengingatkan kaum Muslimin.
واعلموا أنكم في رباط إلي يوم القيامة لكثرة الأعداء حولكم وتشوف قلوبهم إليكم وإلي داركم
“Ketahuilah bahwa kalian saat ini kalian sedang berada dalam ribath hingga hari kiamat karena banyaknya musuh yang menegapung kalian dan karena besarnya ambisi di hati mereka untuk menguasai kalian dan negeri kalian”
Ustadz Fuad Al Hazimi menegaskan, bahwa dalam pelajaran sejarah pun para penjajah mengemban 3 misi untuk menguasai Indonesia.
“Dalam pelajaran sejarah pun kita tahu, bahwa Gold, Gospel and Glory . Gold, kuasai emasnya maksudnya kekayaan alamnya. Glory, kuasai mereka baik itu demi kejayaan kerajaan atau apa pun. Gospel, misi suci kristenisasi,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam kuliah shubuh di masjid jami’ Al-Ukhuwah, Palem Semi, Tangerang, pada Ahad (9/12/2012).
...Ketahuilah bahwa kalian saat ini kalian sedang berada dalam ribath hingga hari kiamat karena banyaknya musuh yang menegapung kalian
Lebih jauh, ustadz Fuad Al Hazimi mengutip tulisan Fathi Yakan dalam kitab Alam Islami bahwa kerusakan yang menimpa kaum Muslimin adalah konsporasi musuh-musuh Islam.
“Termasuk sebab kerusakan umat adalah konspirasi musuh, yang sudah bermula sejak pertama kali Islam muncul. Dan belum berhenti hingga saat ini bahkkan bertambah dari waktu ke waktu.
Musuh telah mencurahkan segala kemampuan sepanjang masa dan masih tetap berlangsung dengan mencurahkan segala kemampuan untuk memerangi agama dan para Ahli agama. Pembicaraan taentng konspirasi sangat panjang tapi berujung kepada kemenangan Islam,“ urainya dalam slide presentasi power point.
Adanya konspirasi musuh Islam untuk merusak kaum muslimin juga telah Allah sampaikan dalam Al-Qur’an.
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Al-Baqarah: 217)
Terkait konspirasi musuh-musuh Islam itu, ustadz Fuad menjelaskan bahwa realitanya bisa kita saksikan perselingkuhan antara Yahudi dan Nasrani, mereka menggunakan kristenisasi, kolonialisme, liberalisme serta orientalisme yang sekarang masuk melalui JIL.
...Pada tahun 638 M di masa Khalifah Umar Bin Khattab Palestina berhasil direbut oleh panglima Amr bin Ash Radhiyallohu ‘anhu dari Romawi dan sejak saat itu Palestina adalah wakaf bagi umat Islam
Lebih jelas lagi, dalam tataran dunia Islam global, kita bisa melihat bagaimana Yahudi yang kini telah menjajah Palestina dan menguasai kiblat pertama kaum Muslimin. Padahal Palestina adalah wakaf abadi umat Islam.
“Pada tahun 638 M di masa Khalifah Umar Bin Khattab Palestina berhasil direbut oleh panglima Amr bin Ash Radhiyallohu ‘anhu dari Romawi dan sejak saat itu Palestina adalah wakaf bagi umat Islam dan menjadi wilayah Islam secara penuh,” kata mantan Imam Masjid Al Hijrah, Sydney, NSW, Australia itu.
Ustadz Fuad Al Hazimi melanjutkan, Perang Salib kedelapan (1270 M) adalah Perang Salib terakhir yang dilakukan kaum Salib untuk merebut palestina dan Al Quds dari tangan kaum muslimin. Namun mereka gagal total.
“Dengan demikian sejak masa Khalifah Umar Bin Khattab, dan dikokohkan lagi pada saat Sholahuddin Al Ayyubi membebaskan Al Aqsha dari pasukan Salib (Kristen) maka Palestina menjadi wilayah umat Islam. Sedangkan bangsa Yahudi saat masih tersebar di berbagai penjuru dunia menjadi bangsa jajahan atau bangsa budak dan dibantai di mana-mana,” imbuhnya.
Meski demikian, sejak runtuhnya khilafah Utsmaniyah pada tahun 1924, Yahudi dan Nasrani kembali leluasa menghancurkan umat Islam hingga terpecah menjadi beberapa negara di bawah kekuasaan para penjajah. Sampai pada tahun 1948 akhirnya Yahudi mendeklarasikan negara agama Israel Raya di atas tanah jajahan mereka milik kaum Muslimin, Palestina.
Jenderal Allenby ketika merebut Yerusalem ia kemudian menginjakkan kakinya di atas makam Salahuddin Al-Ayyubi dan dengan lantang berkata, "Hai Saladin, hari ini telah kubalaskan dendam kaumku dan telah berakhir Perang Salib dengan kemenangan kami!"
...Dari apa yang saya baca, justru Yahudi yang meyakini kebangkitan Islam berawal dari Syam dan itu sudah dekat
Sayangnya, kata ustadz Fuad Al-Hazimi, kaum Muslimin masih saja terlena padahal perang salib sejatinya hingga kini terus berlangsung.
“Sayangnya kaum muslimin tidak pernah mengajarkan kepada anak-anak mereka bahwa this is crusade (ini adalah perang salib). Dan hari pertama sejak runtuhnya WTC di AS, pagi harinya George W. Bush langsung mengatakan This Crusade is not take a while (Perang Salib ini akan memakan waktu yang tidak sedikit),” tegas alumi Pondok Pesantren Gontor tersebut.
Kemudian, semenjak wilayah Suriah bergejolak dan bersamaan dengan agresi militer Israel ke Gaza beberapa waktu lalu, kaum Yahudi sebenarnya merasa terancam.
“Dari apa yang saya baca, justru Yahudi yang meyakini kebangkitan Islam berawal dari Syam dan itu sudah dekat. Syam itu meliputi; Suriah, Yordania, Libanon dan Palestina. Kalau wilayah ini semua bergolak itu akan menjadi ancaman bagi bangsa Yahudi,” tuturnya.
Oleh sebab itu, sebenarnya kaum Yahudi sudah sejak lama mereduksi perjuangan umat Islam untuk menguasai kembali Al-Quds di Palestina.
“Maka salah satu cara untuk mereduksi kaum Muslimin dari kekuatannya maka dihembuskan isu bahwa konflik Palestina-Israel adalah masalah tanah dan bukan isu agama, bahkan propaganda itu melalui corong ulama. Itulah salah satu konspirasi untuk menjauhkan umat dari isu utama yaitu kebangkitan Islam yang berawal dari Al-Quds,” paparnya.
...Syaikh Anwar Al Awlaqi mengatakan from here we begin and in Al-Aqsha we will meet (dari sini kita memulai di Al-Aqsha kita akan berjumpa). Ini bukanlah sekedar slogan, ini adalah bagian untuk melaksanakan nubuwwah Rasulullah
Maka, ustadz Fuad Al Hazimi menyerukan apa yang pernah disampaikan oleh Asy Syahid (insya Allah) Syaikh Anwar Al Awlaqi.
“Syaikh Anwar Al Awlaqi mengatakan from here we begin and in Al-Aqsha we will meet (dari sini kita memulai di Al-Aqsha kita akan berjumpa). Ini bukanlah sekedar slogan, ini adalah bagian untuk melaksanakan nubuwwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,” ucapnya.
Sungguh ironis, menurut ustadz Fuad, kaum Yahudi begitu meyakini bahwa mereka bermula dari Argentina dan di Palestina bersua, dari Angola berawal di Palestina berjumpa.
“hal itu begitu diyakini oleh Yahudi namun mengapa kaum muslimin sekarang begitu takut untuk mengatakan:
من هنا نبدأ وفي الأقصى نلتقي
Dari sini kita bermula di Al-Aqsha kita berjumpa,” tandasnya.
Ia menilai, kepedulian terhadap kaum Muslimin di negeri Syam pelan-pelan akan dihilangkan dari pikiran kaum muslimin. Seolah mereka mengatakan; “kalian bangsa Indonesia urusilah urusan kalian, di sini banyak orang terlantar untuk apa pergi ke Suriah?”
Padahal Khalifah Al Mu’tashim Billah, ketika ada seorang wanita yang dipenjara di Konstantinipel, dengan jarak kurang lebih 3000 Km, lalu dia tulis surat dengan mengatakan; “kepada anjing Romawi, kalau kalian tidak bebaskan wanita muslimah itu akan aku kirimkan tentara yang panjangnya dari depan istanaku sampai Amuria.” Akhirnya wanita itu pun dibebaskan.
...Sekarang berapa banyak para janda di Palestina yang suaminya terbunuh, berapa banyak anak-anak menjadi yatim. Sementara kaum Muslimin hanya diam
Pada kenyataan, masih banyak kaum Muslimin yang tidak peduli terhadap saudaranya di Palestina.
“Sekarang berapa banyak para janda di Palestina yang suaminya terbunuh, berapa banyak anak-anak menjadi yatim. Sementara kaum Muslimin hanya diam, tidak menyempatkan sedetik pun untuk berdoa:
اللهم انصر المسلمين في فلسطين
Ya Allah tolonglah kaum muslimin di Palestina.
Yang terfikir hanya doa-doa tentang pribadinya saja; Allahummarzuqna rizqan halalan thayyiban (Ya Allah berikanlah kami rezeki yang halal dan baik),”
Terakhir ustadz Fuad mengingatkan bahwa membela kaum muslimin di Syam yakni Palestina dan Suriah adalah kewajiban kaum muslimin, sebab jika penduduk Syam telah rusak maka tak ada lagi kebaikan bagi kaum muslimin di negeri lainnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلاَ خَيْرَ فِيكُمْ
Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada lagi kebaikan pada diri kalian. (H.R. Ahmad). [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!