Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Juli 2009 10:10 wib
8.207 views
Abdurahman Assegaf: Tes DNA Polisi Salah!
Jakarta (voa-islam.com) - Hasil tes DNA kepolisian menjelaskan bahwa dua pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan The Ritz-Carlton 17 Juli lalu bukan oleh Nur Said dan Ibrahim. Lalu siapa pelaku bom di kawasan Mega Kuningan itu?
Menurut Ketua Gerakan Umat Islam Indonesia (GUII) Abdurahman Assegaf, yang pertama kali memberikan pernyataan bahwa pelaku bom di Mega Kuningan adalah Nur Said, lulusan Popes Ngruki, masih bersikukuh bahwa pelaku bom bunuh diri adalah Nur Said. “Tes DNA kepolisian ada kesalahan uji,” cetus Abdurahman menanggapi hasil tes DNA, kepada INILAH.COM, di Pamulang, Banten, Rabu (22/7).
“Tes DNA kepolisian ada kesalahan uji," cetus Abdurahman menanggapi hasil tes DNA.
Apa argumentasi Abdurrahman? Berikut ini wawancara lengkapnya:
Bagaimana komentar Anda atas hasil tes DNA kepolisian yang menyebutkan pelaku bom JW Marriott ternyata bukan Nur Said atau Nur Hasbi, yang Anda yakini sebagai pelaku bom bunuh diri itu?
Tes DNA kepolisian ada kesalahan uji, karena kerangka wajahnya sama. Karena, memang dibutuhkan tes uji ilmiah yang akurat, maka perlu dibutuhkan tes ulang DNA lagi. Kerangka dan posturnya sama dengan Nur Hasbi atau Nur Said.
Anda yakin betul bahwa pelaku bom bunuh diri di JW Marriott adalah Nur Hasbi atau Nur Said. Apa landasan Anda selain data yang Anda miliki yang menunjukkan keterlibatan Nur Said atau Nur Hasbi itu?
Landasannya adalah Nur Hasbi memang dibina langsung oleh Noordin Mohd Top. Dia diatur oleh Arif, yang juga tangan kanan Noordin Mohd Top. Arif itu muncul saat penangkapan di Cilacap, waktu ditangkap Zuhri yang mengaku tentang Arif. Zuhri juga memberi informasi anaknya Bahrudin (Ariani) itu dinikahi oleh Noordin Mohd Top.
Dari kerangka wajah sama. Nah, dari tes DNA itu harus betul-betul ilmiah, keakuratannya ini harsu dicari lagi. Kalau tidak, nanti bisa panjang lagi ‘N’-nya, bisa Nining, Nunung, Nico, dan lain-lain.
Bagaimana dengan keterlibatan Ibrahim?
Ibrahim kan pegawai di Ritz-Carlton yang membantu masuknya bom ke dalam. Kalau lewat depan, tidak mungkin bom bisa masuk, karena harus melewati tiga lapis (penjagaan). Karena dia kerja di situ, tidak ada yang curiga. Apalagi, metal detector dia selalu bawa gunting untuk potong bunga yang memang bunyi juga jika melintasi metal detector.
Jadi Ibrahim pelaku bom bunuh diri di Ritz-Carlton yang sengaja ‘dipasang’ di hotel itu?
Ya. Dia sengaja dipasang di situ. Ini kan rencana yang dipersiapkan jangka panjang. Buktinya dia pesan (hotel) sejak tanggal 10 Juli. Saya tidak nyalahin polisi, itu hak polisi dong soal tes DNA.
Jadi Anda masih berkeyakinan bahwa hasil tes DNA salah?
Saya mengikuti pernyataan Kapolri tentang inisial N.
Jika memang betul hasil tes DNA membuktikan bahwa N memang bukan Nur Said, lalu siapa pelaku bom yang sebenarnya?
"Sekarang tes DNA itu tes ilmiah yang harus akurat. Kalau tidak akurat, maka tidak bisa diumumkan, tapi itu hak polisi. Cuma saya bilang, dari kerangka wajah sama (dengan Nur Said), tapi kalau tes DNA beda, itu hak polisi. Saya hanya memberikan data kok." kata Abdurrahman Assegaf
Makanya, sekarang kan itu sudah fokus. Sekarang katanya bukan Nur Said. Sedangkan N itu anggota Noordin Mohd Top. Sekarang tes DNA itu tes ilmiah yang harus akurat. Kalau tidak akurat, maka tidak bisa diumumkan, tapi itu hak polisi. Cuma saya bilang, dari kerangka wajah sama (dengan Nur Said), tapi kalau tes DNA beda, itu hak polisi. Saya hanya memberikan data kok. [PurWD/voa-islam/inilah.com)]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!