Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Juni 2010 20:26 wib
2.014 views
Munarman: PBB dan ICC Dikuasai Gerakan Zionisme
Pelanggaran HAM apapun yang dilakukan Zionis-Israel, dia tak akan bisa diseret ke Mahkamah Internasional. Sebab yang duduk di sana adalah koleganya
Hidayatullah.com--Tindakan Zionis-Israel menyerang kapal bantuan kemanusiaan M/S Mavi Marmara, tidak bisa dikatakan hanya kejahatan kemanusiaan, tapi hal itu merupakan tindakan kebiadaban yang tak bisa didiamkan. Apalagi Zionis-Israel adalah kaum yang tidak punya tempat di muka bumi, dia hanya mengklaim wilayah pendudukannya di sebagian besar wilayah Palestina sebagai negaranya.
"Ini sudah kebiadaban HAM namanya. Dalam Statuta Roma ini jelas disebutkan," kata advokat dan pengamat hak asasi manusia (HAM), Munarman, yang ditemui Hidayatullah.com di kantornya, Selasa (08/06) di Jakarta.
Dijelaskan Munarman, dalam Statuta Roma telah disebutkan bahwa ada 4 pelanggaran yang jika dilakukan maka pelakunya harus diadili di International Criminal Court/ICC atau Mahkamah Pidana Internasional.
Keempat kejahatan itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, tindakan agresi, gerakan genosida, dan tindakan kejahatan perang. Lebih jauh Munarman memaparkan, apa yang dilakukan Zionis-Israel selama ini telah melampaui ketentuan keempat kategori tersebut.
Dari fakta tersebut seharusnya, kata Munarman, Israel selayaknya diseret ke Mahkamah Pidana Internasional.
Namun, hal itu jelas hampir tidak mungkin. Sebab kata dia, lembaga internasional tersebut, termasuk PBB, memang dikuasai oleh gerakan Zionisme.
"Secara normatif, kebiadaban (Israel, red) itu bisa dijerat. Tapi secara praktik nggak akan bisa. Masalahnya 2 lembaga ICC dan PBB dikuasai oleh gerakan illuminati dan freemasonry Zionis," papar mantan Ketua Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini.
Menurut Munarman, jika pemerintah memang serius melakukan dukungan terhadap eksistensi Palestina sebagai bangsa dan negara, maka cukuplah dulu segera membatalkan perjanjian dagang Israel-Indonesia yang dulu dicetuskan di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Apalagi, ditegaskan dia, gerakan Indonesia-Israel Public Affair Committee (IIPAC) dengan kedok LSM masih beroperasi kencang di Indonesia. Munarman mengendus jika IIPAC menjadi fasilitator Yahudi dari seluruh dunia untuk menanamkan investasinya di Indonesia, termasuk upaya suksesi calon Presiden yang diinginkan pihak Israel pada Pilpres 2014 mendatang.
Kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, Munarman mewanti-wanti, agar memahami betul peta pergerakan dan agenda zionisme internasional.
Sebab, kata dia, gerkan Zionisme adalah gerakan yang besar, cerdik, dan licik. Targetnya bukan saja ummat Islam, tapi seluruh umat manusia atau ghoyyim (orang yang di luar kelompok mereka).
"Umat Islam harus tahu peta. Jangan sampai termakan kita. Padahal, istilahnya, musuh sudah ada dalam celana kolor kita," tandas pria mantan Koordinator Kontras Jakarta 2000-2001 ini. [ain/www.hidayatullah.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!