Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.433 views

RSCM: Jangan Khawatir, Mycroplasma Pneumonia Tak Separah COVID-19

JAKARTA (voa-islam.com) - Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Nastiti Kaswandani menyebut tingkat keparahan mycroplasma pneumonia tidak separah SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Dibandingkan dengan COVID-19, influenza, atau penyebab pneumonia lain seperti pneumokokus yang kemarin vaksinnya baru kita adopsi di program nasional, itu keparahan miycroplasma pneumonia jauh lebih rendah," katanya dalam konferensi pers virtual terkait miycroplasma pneumonia diikuti dalam jaringan (daring) di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan mycoplasma pneumonia bukan suatu bakteri yang baru di dunia, berbeda dengan COVID-19 yang memang sejak 2019 dikenal sebagai virus baru. Nasiti mengatakan mycoplasma pneumonia sudah lama disebutkan dalam berbagai literasi tentang pneumonia sebagai bakteri penyebab pneumonia pada anak.

Sebelum pandemi pun, kata dia, muncul penelitian di China yang menyebutkan proporsi mycroplasma pneumonia paling tinggi terjadi pada anak prasekolah dan usia anak sekolah sebesar 30 persen, sedangkan pada bayi mencapai lima persen.

Ia mengatakan gejala yang ditimbulkan hampir mirip dengan gejala Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA), diawali demam kemudian batuk. "Batuk ini mengganggu, bisa sampai dua sampai tiga pekan menetapnya, cukup lama," kata Nastiti.

Gejala lainnya yang juga mengiringi pasien mycroplasma pneumonia, lanjutnya, adalah nyeri tenggorok. Pada anak dewasa, terkadang nyeri dada hingga lemas.

Nastiti mengatakan tingkat mortalitas atau risiko kematian dari penyakit itu relatif rendah, hanya 0,5 sampai 2 persen. "Itu pun hanya terjadi pada mereka dengan komorbiditas," katanya. Nastiti mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir berlebihan terhadap mycroplasma pneumonia yang kini terdeteksi di Jakarta mencapai enam kasus per November 2023.

Alasannya, kata dia, gejala ringan yang umum terjadi pada pasien mycroplasma pneumonia dapat sembuh dengan sendirinya. "Makanya kalau pada literatur di luar negeri mereka sebut nama lainnya walking pneumonia, karena ini anaknya masih bisa jalan-jalan, beraktivitas biasa, tidak seperti gambaran pneumonia tipikal yang anaknya harus diinfus pakai oksigen, dirawat inap di rumah sakit," katanya.

Nastiti menambahkan istilah walking pneumonia menunjukkan pasien dalam kondisi klinis pasien cukup baik, sehingga masih bisa beraktivitas. "Sehingga sebagian besar kasusnya bisa dirawat jalan dan pemberian obat secara minum dan anaknya bisa sembuh sendiri," ujar Nastiti. (ANT)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Health lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Sabtu, 12/10/2024 05:50

Self Love: Sejauh Mana Bisa Diterapkan?