Rabu, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Februari 2020 19:25 wib
4.110 views
Sakit Maag, Bagaimana Penanganan Pertamanya?
JAKARTA (voa-islam.com) - Maag memang bukan penyakit serius. Akan tetapi, maag juga tidak boleh diabaikan.
Dr Helmin Agustina Silalahi menjelaskan, sakit maag harus segera diatasi agar tak sampai mengganggu aktivitas dan produktivitas. Menurutnya, saat maag menyerang, penderitanya bisa segera mengonsumsi obat khusus sakit maag yang ada di pasaran.
"Untuk orang-orang yang sakit maag, tidak perlu ragu pakai obat di pasar. Dibaca kemasannya. Kalau dua pekan tidak sembuh, datang ke dokter," ujar Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma ini dalam acara diskusi mengenai kesehatan lambung dan peluncuran #SobatPerih yang diselenggarakan oleh PT Kalbe Farma TBK di Jakarta, belum lama ini.
Bagaimana jika obat warung pun tidak tersedia? Helmin mengungkapkan, pertolongan pertama di rumah saat asam lambung tinggi adalah dengan minum air mineral hangat atau biasa.
"Asam lambung yang tinggi perlu dinetralisir dengan air putih," jelas Helmin.
Selain itu, Helmin menyerukan agar masyarakat mengenali pencetus sakit maag. Jika memiliki lambung sensitif, sebaiknya makan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kopi atau makanan pedas.
"Jangan biarkan perut kosong," kata Helmin.
Di samping itu, agar maag tidak kumat, makan juga harus teratur dan dikunyah dengan baik. Hindari diet terlalu ketat.
"Jangan lupakan sarapan, makan siang, dan makan malam. Batasi lemak, makanan pedas, kopi, dan alkohol. Merokok pun harus dihentikan," ujar Helmin.
Jika tidak segera diatasi, sakit maag akan memicu terjadinya kondisi yang lebih serius. Orang bisa mengidap peradangan kronik, timbulnya tukak lambung atau usus, anemia, bahkan kanker lambung dan kematian.
"Kalau iritasi kronis, di organ tubuh manapun, ujung-ujungnya kanker. Kalau ada luka, luka di lambung maka pembuluh darah pecah akan menyebabkan anemia. Bisa sebabkan penyakit lebih serius lagi dan bisa sebabkan kematian," jelasnya
Helmin mengatakan, bila tidak segera diobati, sakit maag delapan kali lebih tinggi kemungkinan terjadinya kanker. Sakit maag, menurutnya, adalah penyakit tiga C, yaitu common (jamak), costly (memakan biaya), dan complex disease (penyakit yang kompleks).
"Dimana-mana ada dan membuat produktivitas turun. Mengetahui faktor pencetus penatalaksanaan dini sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan," ucapnya. [syahid/voa-islam.com]
sumber: republika.co.id
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!