Selasa, 19 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Desember 2014 14:40 wib
24.995 views
Kefir: The Grain of Prophet
Jakarta (voa-islam.com) - Kefir, minuman sehat dari hasil pengolahan susu, memang belumlah sepopuler yoghurt. Bahkan, sampai saat ini, tampaknya belum dijual di pasar atau di toko-toko makanan. Padahal, banyak sudah keluarga di sini yang membuat sendiri minuman yang luar biasa itu, karena kandungan gizi dan zat yang bukan main manfaatnya.
Dr. Ir. Inggrid S. Wadpodo, M.Sc., peneliti senior Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, mengatakan, kefir kaya akan kalsium, asam amino, magnesium, vitamin B, vitamin K, zinc, dan asam folat. Katanya, dalam booklet berjudul Mengenal Kefir, Minuman Menyehatkan (Tim Karang Werda Kosagrha), jika diminum secara konsisten, kefir dapat menyembuhkan berbagai penyakit, juga merangsang pembentukan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Kefir adalah minuman yang terbuat dari susu tanpa kandungan lemak, atau nonfat, yang difermentasikan dengan kefir grains, biji atau biang kefir, yang di dalamnya mengandung sejumlah mikro-organisme atau koloni bakteri aktif pemecah asam susu. Kefir grains, yang konon sudah berusia lebih dari 5.000 tahun, mengandung lebih dari 35 probiotik bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan. Nama kefir sendiri berasal dari bahasa Turki, yaitu keif, yang dalam bahasa Inggris artinya good feeling: perasaan nyaman. Minum kefir, begitulah kenyataannya, memang akan menimbulkan perasaan yang nyaman.
Kefir, sebelum dikenal luas di Rusia, diketahui merupakan minuman rahasia masyarakat di kawasan Pegunungan Kaukasia, di perbatasan antara daratan Asia dan Eropa, tepatnya di sebelah tenggara Rusia. Berdasarkan legenda yang berkembang di masyarakat Kaukasia, biji kefir dan cara membuatnya menjadi minuman berkhasiat, merupakan hadiah Nabi Muhammad SAW kepada nenek moyang mereka. Wallahu'alam... Dan itulah sebabnya, mereka menyebut biang kefir sebagai The Grains of the Prophet.
Bahkan sampai beratus-ratus tahun dipercayai bahwa biang kefir merupakan rahasia bangsa mereka: apabila biji kefir sampai jatuh ke tangan orang luar, nicaya kekuatan orang Kaukasus akan hilang....
Rahasia mulai tersingkap awal 1880, ketika perkumpulan dokter Rusia mengirim wanita cantik, Irina Sakharova, untuk merayu Pangeran Kaukasia, Bek-Mirza Barchorov, demi mendapatkan kefir. Awalnya, usaha itu gagal. Namun, berkat keuletan Irina, biang dan resep pembuatan kefir jatuh juga ke tangan para dokter (1908). Sejak itu, masyarakat Rusia mengenal kefir, dan menjadikannya minuman sehat sehari-hari. Menteri Industri dan Pangan Uni Soviet, 1973, memberi penghargaan kepada Irina, yang saat itu berusia 85 tahun, atas jasanya membawa kefir ke Negeri Beruang Merah tersebut.
Kefir itu warnanya bening, seperti legen (hasil sadapan pohon aren), rasanya segar, dan sama sekali tidak berasa seperti obat atau jamu. Kefir bisa dibuat sendiri, hanya dengan sekali memperoleh kefir grains, atau biji kefir. Ya, karena setiap pembuatan kefir akan menghasilkan biji kefir baru, atau biang kefir, begitu seterusnya secara berkesinambungan, tak ada habisnya.
Cara membuatnya sangat sederhana. Siapkan susu, boleh susu sapi, susu kambing, atau susu unta. Jenisnya juga bisa dari susu organik, susu rendah lemak, juga susu skim. Sebagai perbandingan, masukkan satu sendok susu ke dalam toples, bejana plastik, atau gelas kaca yang berisi setengah liter air meneral atau air matang. Setelah itu masukkan satu sendok biji kefir, diaduk asal saja, tidak harus sampai rata sekali. Tutuplah wadah dan simpanlah dalam suhu ruang – jangan dibuka-buka – sampai 24 jam atau tidak lebih dari 48 jam.
Dalam proses fermentasi, air bening, kefir, akan mengendap ke bawah. Sementara biji kefirnya akan naik ke atas. Setelah 24 jam, biji atau biang kefir boleh diambil pelan-pelan, sedikit demi sedikit, dan dikumpulkan dalam sebuab wadah plastik atau gelas untuk pembuatan kefir berikutnya. Biji kefir sebaiknya disimpan di lemari pendingin (bukan freezer) dan digunakan sebelum berumur seminggu.
Sedangkan cairan beningnya, berupa minuman kefir, dapat diminum setelah disaring. Boleh juga disajikan dengan madu, gula, atau sirop, sebagai pemanisnya (untuk yang berpenyakit diabetes atau manula, awas, sebaiknya gunakan pemanis tiruan atau yang rendah kalori!). Kefir, karena rasanya yang agak kecut, sebaiknya diminum setelah makan.
Mengonsumsi kefir secara teratur, akan mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain tekanan darah tinggi atau rendah, jantung koroner, radang lever, diabetes militus, radang ginjal, asma, sakit lambung, sakit persendian, disentri, flu, kanker, gangguan rambut, mencegah jerawat, parkinson, gangguan prostat, rematik, radang usus, dan berbagai jenis penyakit dalam.
Khasiat kefir akan bekerja efektif jika diminum secara teratur dalam jangka waktu panjang. Misalnya, jika terserang penyakit darah tinggi, setiap hari harus minum tiga liter kefir selama dua sampai tiga bulan. Sakit asma, akan sembuh dengan minum kefir satu liter sehari selama tiga bulan. Untuk menyembuhkan sakit kulit (eksim), cukup minum satu liter sehari selama sebulan penuh. (may/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!