Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.846 views

Gugur di Medan Juang

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kemasyarakatan)

Ketika masa peperangan, jika niat dan landasannya adalah agama lalu ia meninggal atau gugur dalam peperangan tersebut maka statusnya adalah syahid.

Dahulu di era Nabi dan sahabat mati syahid itu dirindukan. Akan tetapi untuk masa kemudiannya ketika "dunia" begitu kuat tarikannya maka berjuang untuk mati syahid itu menjadi aneh.

Meskipun demikian motivasi yang ditanamkan tetap saja kemenangan. Badar, Uhud dan sejarah peperangan dahulu selalu ditata dengan strategi untuk mencapai kesuksesan dan kemenangan. Bahkan Allah SWT dalam QS As Shaff memuji pertempuran berstrategi dengan barisan yang rapi, kuat, dan tak mudah ditembus.

Ketika perang melawan musuh maka pasukan utama adalah tentara, angkatan bersenjata. Perlawanan semesta hanya jika darurat. Ketika musuh melakukan gerakan diam diam, maka kombatan intelijen berada di front depan.

Nah ketika serbuan penyakit yang menyerang, tenaga medis baik dokter maupun paramedis menjadi kekuatan penentu, garda paling muka. Fungsinya bukan menaklukan lawan tapi menyelamatkan korban. Ini menjadi misi mulianya.

Wabah virus corona telah membuka ruang bagi para pejuang. Di saat warga harus mengunci rumah dan ia berada di dalamnya hingga wabah mereda, justru tenaga medis berada di luar. Di rumah sakit dan pos pos penjagaan kesehatan. Tidak membedakan aspek keagamaan, titik temunya adalah kemanusiaan.

Meskipun masing-masing punya pedoman bagi langkah juang kemanusiaannya, namun bagi tenaga medis muslim baiknya berbekal kuat pada nilai keagamaan. Agar semua usaha dan pengorbanannya di samping sebagai tuntutan profesi juga menjadi bagian dari amal sholeh yang dicatat sebagai prestasi jangka panjang. Ibadah dalam arti luas.

Jika ternyata menerima risiko dari perjuangan tersebut, meninggal misalnya, dengan dasar spirit keagamaan maka menjadi bukan saja tidak sia sia yang dikerjakan, tetapi juga bernilai tinggi dalam pandangan agama. Inilah yang disebut syahid itu. Mati dalam medan juang dengan berbasis agama itu adalah sabilillah.

Semoga pertempuran menyelamatkan korban yang semakin banyak berjatuhan menjadi momen untuk meningkatkan bekal keagamaan para dokter, paramedis, atau sukarelawan perjuangan. Bekal keagamaan akan memantapkan jiwa dan memperkuat mental menghadapi medan yang berisiko pada tenaga dan nyawanya.

Berjuanglah dengan penuh dedikasi dan kokoh dalam fondasi. Agar tidak sia sia segala pengorbanan. Allah Maha Melihat dan Menolong.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X