Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.079 views

Kesaktian atau Kesakitan?

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik)

Menyedihkan berganti waktu ke tanggal 1 Oktober ini, membaca ulang berita medsos dan media cetak tentang aksi mahasiswa dan pelajar tanggal 30 September.

Aparat yang brutal atau beringas menangani pengunjuk rasa. Memukul dan menendang bahkan mencekik. Ambulance pulang pergi dari lokasi ke rumah sakit. Ratusan luka luka ringan berat. Mata pedih karena gas air mata, konon ada yang luka melepuh segala seperti terkena zat kimia.

Di hari kesaktian Pancasila ini ratusan orang sedang berada di rumah sakit akibat berbagai "senjata" penanganan demo. Di Wamena lebih parah lagi. Pancasila sedang jadi bulan bulanan seperti tak ada tuhan, tak beradab, separatisme, hikmah bijaksana dikalahkan "kanibalisme", serta keadilan yang hanya berlaku untuk etnis tertentu.

Pancasila tidak memadai dibela oleh aparat yang konon gagah dan hebat. Wamena saksi lemahnya penanganan, sebaliknya aksi terhadap mahasiswa dan pelajar di Jakarta dan daerah daerah lain menjadi saksi kedigjayaan dan keberingasan aparat.

Di hari kesaktian Pancasila ideologi negara tidak berdaya. Fungsi ideologi terpapar kepentingan politik pendek. Cara penanganan aksi di Jakarta atau di daerah dengan di Papua sangat berbeda. Tapi keduanya sama pada tataran tersakitinya ideologi Pancasila. Kasus Wamena tak bisa dilepaskan dari kepentingan asing.

Ini rupanya yang membuat "takut" Pemerintah. Sangat hati-hati sekali sebab mungkin jika salah langkah, referendum Papua bisa masuk agenda PBB. Sementara unjuk rasa di Ibukota dan daerah daerah bisa dilokalisasi. Oleh karena itu Pemerintah berani bertindak "keras". Ini diskriminatif dan pengecut.

Satu Oktober sudah hilang dari agenda peringatan kenegaraan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sejalan dengan ingin dihilangkannya memori G 30 S PKI. Aneh juga menjadi gelisah dan dianggap mengganggu rezim.

Ketika Pancasila dinilai tidak penting artinya posisinya menjadi mengambang. Sekularisme, hedonisme atau materialisme atau bisa jadi komunisme sedang menancapkan kuku ke Republik ini.

Papua dan aksi mahasiswa secara tak langsung menjadi "touch stone" bagi arah politik rezim. Cara menangani memberi warna. Yang jelas Pancasila sedang dianggap tak sakti lagi.

Janganlah kita mengubah makna kesaktian Pancasila menjadi kesakitan Pancasila. Stop memporak porandakan dengan brutal atau beringas. Negeri ini dimerdekakan dan dipertahankan dengan harga mahal. Nyawa dan harta.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X