Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.445 views

Merenunggi Hakikat Bencana yang Mengintai Negeri

GEMPA bumi Magnitudo (M) 7,2 yang mengguncang Pulau Bacan, Halmahera Selatan, pada 14 Juli lalu, yang mengakibatkan 6 orang tewas. Berdasarkan infografis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 971 unit rumah rusak, 7 unit sekolah rusak, 3 tempat ibadah rusak, 1 unit fasilitas kesehatan rusak, 3 unit jembatan rusak,” tulis BNPB dalam Infografis detikcom, Rabu (17/7/2019).

Bencana yang terjadi di negeri ini secara bertubi-tubi dan datang tiba-tiba tentu membuat kita bertanya-tanya apakah yang menyebabkan semuanya itu terjadi ?

Dari segi ilmiah, Indonesia adalah wilayah rawan gempa sebab beberapa faktor; keberadaannya di wilayah Cincin Api Pasifik membuat negara ini menjadi ladang gempa bumi. Bukan hanya itu, Sabuk Alpide yang melewati Indonesia juga menyumbang potensi gempa. Tak ketinggalan, posisi Indonesia juga berada tepat di tengah tumbukan lempeng tiga benua, yaitu Pasifik di arah Timur, Indonesia-Australia di arah Selatan dan Eruasi di arah Utara. Bila melihat fakta ilmiah ini, terlihat bahwa gempa bumi di Indonesia adalah hal wajar dan tidak ada pun hubungan dengan kejadian yang dilakukan manusia.

Namun, berbeda dengan sudut pandang Islam, sejatinya peristiwa yang dialami manusia seluruhnya adalah bagian dari kehendak Allah yang sudah tercatat seluruhnya. Allah berfirman: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu muda bagi Allah.” (QS. Al-hadid: 22)

Sedih, perih, pedih, mungkin itulah kata-kata yang bisa mewakili ragam duka, luka dan nestapa. Rentetan gempa demi gempa pun menimpa negeri ini, seolah tak mau berhenti. Masih sangat jelas dalam benak kita musibah yang terjadi ditahun 2018 lalu, gempa bumi di Lombok, Donggala, Palu Sulawesi Tengah diterjang tsunami yang sangat dahsyat.

Kini gempa terjadi di Magnitudo mengguncang Pulau Bali, Selasa (16/7/2019). Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan “gempa terasa disejumlah daerah, seperti Bandung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember dan Lumajang, dan gempa ini tak berpotensi tsunami.”

 

Hakikat Bencana atau Musibah

Secara umum musibah ada dua macam. Pertama, musibah karena faktor alam yang merupakan bagian ketentuan dari Allah SWT yang tidak mungkin ditolak. Misalnya musibah gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan lain-lain. Jika musibah ini terjadi kita harus sabar dan ridha baik bagi korban ataupun keluarga korban, karena bagi seorang muslim qadha merupakan ujian dari Allah SWT.

Kedua, musibah merupakan akibat dari kemaksiatan manusia dan pelanggaran mereka terhadap aturan Allah swt. Karena itu, nyaris umat Islam tidak pernah merasa bersalah, apalagi berdosa atas setiap musibah yang menimpanya. padahal boleh jadi itu justru yang ditimpakan oleh Allah SWT.

 firman Allah “Hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan oleh Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah Allah turunkan kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka akibat sebagian dosa-dosa mereka.Sesungguhnya kebanyakan manusia itu fasik (QS al-Maidah [5]: 49).

 

Intropeksi Diri dan Negara

Seyonginya seorang muslim sudah selayaknya mereka merenung, mengintropeksi diri. Adakah bencana datang untuk menjadi peringatan, teguran, atau ujian cinta dari Allah SWT? karena sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukan kuasa-Nya, jika manusia tak lagi peduli terhadap ayat-ayat Allah.

“jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka, apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dengan kedatangan siksaan kami kepada mereka dimalam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dengan kedatangan siksaan kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik ketika mereka sedang bermain?  Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (TQS Al A’raf  96-99).

Inilah kala ayat-ayat Allah didustakan, keimanan ditukar dengan segelintir kenikmatan dunia atau ketakwaan, tertawan dengan hawa nafsu yang fana. Allah SWT tak segan-segan menurunkan siksaan dan azab yang pedih pada hamba-Nya.

Sudah sepatutnya kaum muslim melihat kisah Rasulullah SAW ketika terjadi gempa bumi di Madinah, beliau berkata kepada umatnya, bahwa sesungguhnya Allah sedang menegur mereka, maka beliau meminta umatnya agar membuat Allah ridha.

Tak hanya Rasulullah SAWpada masa Umar bin Khaththab ra waktu itu telah terjadi gempa, ia bertanya kepada penduduk Madinah maksiat apa yang mereka lakukan sehingga Allah menurunkan bencana gempa. Bahkan, Umar ra mengancam akan meninggalkan umatnya jika gempa terjadi lagi.

Berbeda dengan saat ini, ketika bencana alam bertubi-tubi menghampiri, sudahkah melakukan evaluasi diri? Adakah mereka bersegera taat pada semua syariat-Nya tanpa memilih-milih dan berdalih? Atau meninggalkan semua kemaksiatan yang dilarang oleh Allah tanpa mengatakan nanti-nanti?

Sudahkah membuat Allah ridha jika miras, perzinaan, dan praktik ribawi masih mewarnai negeri? Sudahkah mereka membuat alam ridha jika ajaran Islam senantiasa dikriminalisasi dan ulama hanif yang memperjuangkan ajaran-Nya dipersekusi?

Guncangan dahsyat ini tak lain juga sebagai bentuk cinta Allah pada hamba-Nya, agar segera kembali pada syariat-Nya. Memberi kesempatan kedua untuk bertaubat, menjadi hamba-hamba yang taat.

Tidak perlu menunggu bumi luluh-lantah tak bersisa layaknya negeri Sodom dan Pompey. Karena mereka menolak berhukum pada syariat Allah, dan tak perlu menunggu Allah mendatangkan gumpalan awan hitam, kilat, dan  suara menggelegar di atas kepala hingga bumi berguncang hebat dan membunuh semua manusia layaknya kaum Nabi Syu’aib yang ingkar pada ajaran Allah.

“Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, yaitu orang-orang yang mendustakan Nabi Syu’aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu, orang-orang yang mendustakan Syu’aib, mereka itulah orang-orang merugi.” (TQS Al A’raaf 91-92).

Bagi setiap mukmin yang taat sudah selayaknya mengambil pelajaran terbaik dari setiap bencana yang menimpa negeri ini. Karena bencana bukan sekedar fenomena alam biasa, namun juga bentuk teguran keras dan cinta Allah pada hamba-hamba-Nya agar senantiasa berpegang tegus di atas ajaran-Nya, serta bersegera meninggalkan semua maksiat dan larangan-Nya, agar selamat dari marabahaya dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bishawab.*

Hamsia

Ibu rumah tangga

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X