Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Juli 2019 02:37 wib
5.206 views
Sepele Makanan
Oleh:
Murni Supirman
MAKAN adalah aktifitas rutin yang wajib dilakukan oleh manusia. Tanpa makan, manusia bisa mengalami sakit bahkan kematian. Namun apakah manusia hanya dituntut makan saja tanpa syarat?
Terkadang kita melihat sebagian masyarakat modern tidak memperhatikan makanan yang mereka makan, asal makan asal kenyang. Padahal ada banyak yang harus diperhatikan mulai dari zatnya halal atau haram, baik (thoyyib) dan bagaimana perolehannya.
Banyak yang menganggap sepele soal makanan padahal makanan adalah sumber utama tenaga yang fungsinya bisa saja berubah dikarenakan zat dan perolehannya.
Boleh jadi dari makanan inilah kita sulit dalam berbagai hal, aktifitas-aktifitas yang tanpa kita sadari justru menghantarkan kita kejurang-jurang dosa.
Kita dengan mudah melakukan aktifitas maksiat tanpa ada rasa bersalah, menganggap biasa saja padahal tidak dibenarkan didalam agama.
Makanan adalah sumber energi manusia dalam bergerak dan beraktifitas.
Makanan yang tidak halal perolehannya akan masuk kedalam mulut menjadi daging, menjadi darah yang akan mempengaruhi kehidupan kita karena energi yang mengalir didalam diri itu fasad (rusak/buruk).
Hingga sesuatu yang baik tidak bisa masuk kedalam diri, ke dalam pikiran (otak), sulit untuk fokus belajar, sulit menuntut ilmu, sulit menghafal ayat-ayat Allah, sulit menghafal Hadits dsbnya. Ini disebabkan karena darah kita, daging kita terbentuk dari hal-hal yang haram. Tidak bisa bercampur sesuatu yang haq dengan yang bathil.
Maka tidak heran terkadang banyak masalah yang dihadapi justru sulit untuk mengatasinya dengan jalan yang baik. Misalnya masalah ekonomi yang sulit justru diselesaikan dengan jalan riba, masalah hawa nafsu diselesaikan dengan berzina. Dll
Tidak ada jalan keluar yang baik yang dijadikan pilihan kecuali keburukan atau sesuatu yang diharamkan, karena darah yang mengalir dan daging yang terbentuk didalam tubuh sejak awal sudah fasad, sulit diajak berfikir, sulit menerima nasehat apalagi menerima kebenaran.
Hatinya tertutup akibat hal yang disepelekan. NaudzubillahiminzaliK
Wahai saudaraku, mulailah merenung dan berfikir untuk menjaga keluarga kita dimulai dari makanan yang kita beri.
Jangan sampai kita membanting tulang, berlelah-lelah dalam perolehan nafkah justru menghantarkan keluarga kita kelak kedalam api neraka dan menarik kita kedalam hina dan nista yang hanya membuat kita menyesali segalanya dikemudian hari.
Maka jagalah makanan yang masuk kedalam mulut kita, keluarga kita dan anak-anak kita.
Sebab, Makanan yang kita makan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jasmani saja, akan tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan rohani pemakannya.
Allah SWT berfirman :
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Artinya “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”(QS. Al- Maidah ayat 88).
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam juga menerangkan tentang hal tersebut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Artinya
“Sesungguhnya Allah tidak menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mu’min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” Dan firmanNya yang lain: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit: Yaa Rabbi ! Yaa Rabbi ! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya.” Wallahu 'alam bi ashshawab.**
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!