Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.371 views

Penguasa Kehilangan Empati Dampak Noeliberalisme

Sahabat VOA-Islam...

Beberapa hari yang lalu seorang gubernur Jawa Tengah diminta responnya tentang warga Banyumas yang memakan tiwul karena tidak mempunyai stok beras. Ganjar Pranowo justru memberi respon cukup mengejutkan.

Enggak apa-apa makan tiwul, itu boleh, malah saya anjurkan. Kalau enggak ada beras makanlah tiwul, makanlah umbi-umbian yang miliki, dan itu bagian dari diversifikasi pangan. (www.sindonews.com).

Lagi-lagi seorang penguasa memberikan respon yang tidak simpatik terhadap rakyatnya. Alih-alih berupaya memberikan solusi bagaimana agar stok beras bisa didapatkan warganya justru menganggapnya sebagai suatu hal yang wajar.

Respon tidak wajar ini tidak hanya terjadi sekali. Beberapa waktu yang lalu kita mendapati para penguasa kita sering memberikan tanggapan yang tidak masuk akal tentang kenaikan harga barang-barang.

Seperti ketika kenaikan harga beras, daging, cabai dan beberapa barang lainnya. Ketika harga beras naik maka Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberi solusi kepada masyarakat untuk menawar harga beras (www.detik.com).

Harga daging naik, solusi yang ditawarkan oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran adalah dengan beralih ke keong sawah (www.tribunnews.com). Kenaikan harga cabaipun disikapi oleh Menteri Perdagangan dengan memberi solusi agar masyarakat menanam sendiri cabai di rumah (www.detik.com).

Tanggapan yang aneh juga terjadi pada saat harga telur meningkat. Menteri perdagangan mengatakan bahwa penyebab naiknya harga telur adalah karena momen Pilkada dan Piala Dunia sehingga permintaan naik (www.detik.com).

Respon dari para penguasa ini menimbulkan sakit hati pada rakyat Indonesia. Pasalnya selama ini penguasa tidak berempati dengan kondisi rakyat yang menjerit akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, elpiji dan juga TDL.

Rakyat menderita namun para penguasa tidak peduli dan tidak berpihak pada mereka. Janji-janji mereka untuk memperhatikan nasib rakyat selama kampanye menjelang pemilu seolah menguap ditelan waktu.

Ini menunjukkan kebobrokan sistem demokrasi yang diterapkan di negeri ini. Demokrasi memaksa penguasa mengikat janji dengan para investor demi memperoleh modal untuk berkampanye saat pemilu. Kebijakan ekonomi yang diterapkannyapun adalah kebijakan neoliberalisme yang lebih berpihak kepada konglomerat dibandingkan rakyat.

Dalam sistem neoliberalisme memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk ikut dalam roda perekonomian. Namun seperti halnya di hutan rimba maka  yang menang tentunya yang memiliki kekuatan ekonomi yaitu para investor dan pemilik modal.

Sedangkan rakyat yang tidak memiliki modal tersingkir. Sistem inipun memberi batasan peran negara sebagai regulator dan fasilitator semata. Sementara yang menjalankan perekonomian secara nyata adalah investor swasta. Walhasil rakyatlah yang dikorbankan karena harus bertarung sendiri dengan para pemilik modal.

Di sinilah Islam menjawab semua masalah tersebut. Dalam sistem ekonomi Islam, tujuan utamanya adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup manusia orang per orang. Negara Khilafahlah yang menjamin pemenuhan kebutuhan hidup mereka sesuai dengan aturan Allah SWT.

Selain itu Khilafah juga memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada rakyatnya untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka dengan memberikan akses sebesar-besarnya pada faktor-faktor ekonomi.

Meskipun demikian syariat Islam juga memberikan batasan-batasan berupa aturan-aturan untuk memberikan jaminan kemaslahatan hidup bagi rakyatnya. Batasan-batasan itu melingkupi konsep kepemilikan, mekanisme perolehan dan pengembangan kepemilikan, serta pembelanjaan kepemilikian.

Dalam hal kepemilikan, Islam menetapkan bahwa kepemilikan terhadap barang menjadi kepemilikan individu, kepemilikan negara dan kepemilikan umum. Pada barang-barang yang masuk kepemilikan umum maka itu adalah milik umat.

Sehingga Negara tidak boleh menjualnya. Barang-barang yang masuk dalam kepemilikan umum sebagaimana yang tertuang pada sabda Rasulullah SAW, “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal, air, rumput dan api. Harganya adalah haram.

Yang termasuk didalamnya listrik dan migas. Maka kepemilikan terhadap ketiga hal itu ada di tangan umat haram hukumnya bagi negara untuk melakukan swastanisasi. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Desi Maulia, SKM (Pemerhati Sosial, Tinggal di Surabaya)               

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X