Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.775 views

Polemik Ahli Yasinan vs Wahabi-Salafi: Sikapi dengan Ilmu, Jangan Emosi!

Hari itu, Ahad 24 April 2011, pagi hari di tengah gerimis yang cukup menggigit, Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Pasir Gombong Cikarang Bekasi menggelar hajatan besar Tabligh Akbar bertemakan “Membongkar Kebohongan & Tipu Daya Fatwa-Fatwa Wahabi-Salafi (Palsu)”. Hajatan yang digelar bekerjasama dengan FOSWAN (Forum Shilaturahim Warga Nahdliyyin) ini mengusung tema dari judul sebuah buku terbitan Foswan dengan Redaksi yang sama. Buku yang terbitan pertamanya berjudul “Menyingkap tipu daya dan fitnah keji fatwa-fatwa kaum salafi dan wahabi” bermaterikan ungkapan-ungkapan keresahan, kekesalan dan kemarahan kepada sekelompok atau paham yang diidentifikasi sebagai Wahabi-Salafi ala penyusun buku tersebut.

Hal itu tampak nyata dalam Tabligh Akbar yang digelar hari itu yang penuh dengan sumpah serapah dan caci maki membabi buta. Mendengarkan Tabligh akbar tersebut yang disampaikan kepada seribuan lebih jama’ah membuat bulu kuduk merinding melihat suasana yang sangat emosional, saat penceramah muda (sekitar 30-35 tahun usianya) KH Imam Musthofa Mukhtar yang disebut oleh MC pernah mesantren di Madinah selama puluhan tahun dengan berapi-api membakar emosi para jama’ah (jika 20 tahun saja dia mondok di madinah maka sejak usia 10-an tahun dia telah belajar di Madinah). Jama’ah yang berdatangan dari kelompok-kelompok pengajian kampung itu tampak lugu dan polos mendengarkan dramatisasi, pemutarbalikan fakta dan pembohongan dari penceramah yang sarat arogansi dan emosi. Saat itu seolah-olah bukan mengikuti ceramah agama seperti ditulis di spanduk acara, tetapi menghadiri kampanye partai politik yang penuh janji-janji muluk atau orasi massa di depan gedung bulog menuntut pembagian beras murah.

Atmosfir di atas, termanifestasi pula dalam muqaddimah bukunya Foswan yang berbunyi “Buku ini ditulis karena rasa prihatin yang mendalam terhadap keresahan masyarakat Islam menyangkut munculnya “orang-orang usil” dari kalangan Wahabi & Salafi yang selalu mempermasalahkan kebiasaan dan tradisi keagamaan masyarakat, sejak dulu telah menjadi cobaan besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Keresahan itu sering memicu kemarahan bahkan tindak kekerasan hanya karena perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah yang seringkali dibesar-besarkan.”

....Wahabi-Salafi digambarkan sangat ekstrim. Yang paling absurd adalah menyamakan total antara Wahabi dengan Salafi....

Wahabi-Salafi digambarkan sangat ekstrim dalam Tabligh Akbar tersebut. Yang paling absurd adalah menyamakan total antara Wahabi dengan Salafi. Wahabi-Salafi dipandang sebagai ideologi dan aliran radikal yang bisa memicu terorisme. Bahkan Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab digambarkan sebagai pelopor paham radikalisme. Pemikiran dan fatwa-fatwa Syaikhan inipun dianggap keliru, ganjil dan menyesatkan. Buku Tauhidnya Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan disebut sebagai buku berbahaya dan wajib dilarang oleh pemerintah.

Yang rumit sekaligus menggelikan adalah saat Wahabi-salafi dianggap sebagai aliran radikal pemicu terorisme, sementara pada saat yang sama Wahabi-Salafi disebut sebagai paham atau sekelompok orang yang membid’ahkan praktek yasinan, tahlilan, ziarah kubur dll. Seolah-olah penceramah ingin menggiring para jama’ah dan pihak kepolisian dari polres kab Bekasi yang hadir saat itu memandang bahwa orang-orang yang membid’ahkan yasinan, tahlilan dan lain-lain sebagai radikalis dan teroris.

Sungguh, jika anda mendengarkan Tabligh Akbar waktu itu, anda akan mengerutkan dahi dan menggeleng-gelengkan kepala saking heran dan trenyuh menyikapi keresahan Foswan (bukan warga Nahdliyin keseluruhan, apalagi Foswan adalah institusi non struktural NU) yang berlebihan bahkan menimbulkan keresahan baru. Al-Habib Al-Idrus, narasumber kedua dalam Tabligh Akbar tersebut yang seharusnya menyampaikan doa namun malah berorasi tanpa kendali sampai sempat-sempatnya mengatakan, “Jika mau berdebat, biarlah orang-orang Wahabi-Salafi itu menghidupkan lagi ulama-ulama mereka, biar mereka bawa ribuan kitab mereka punya, saya hadapi dengan satu kitab cukup buat saya menghabisi mereka.” Wal’iyadzubillah.

....Syaikhul Islam Imam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab digambarkan sebagai pelopor paham radikalisme....

Cukupkah sikap emosional seperti ini menyelesaikan permasalahan umat? Bisa jadi benar ada sikap yang berlebihan dilakukan oleh kalangan yang mengklaim diri sebagai salafiyyun yang perlu diklarifikasi dan diluruskan. Namun apabila sikap berlebihan disikapi dengan sikap yang sama nampaknya hanya kerusakan hasilnya.

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa ada sikap-sikap ekstrim yang dilakukan oleh kalangan yang mengaku diri sebagai salafi ini (terlepas dari perdebatan makna dan definisinya). Yang paling nampak adalah sikap ghuluw dalam thoriqoh dakwahnya yang keras dan kasar.

Sebenarnya hal inilah nampaknya yang membuat penasaran kaum ahlu yasinan wa tahlilan. Sikap yang melegenda dari beratus-ratus tahun yang lalu yang seyogyanya bisa disikapi dengan lebih bijak dan cerdas.

Dakta 107 FM, sebuah Radio pengusung dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (slogan yang juga diklaim oleh kalangan Nahdliyyin) namanya tercantum dalam buku “membongkar kebohongan dan tipu daya fatwa-fatwa Wahabi-Salafi” yang disebut sebagai salah satu media penyebar paham Wahabi-Salafi, mencoba membuka ruang diskusi dan shilaturahmi dengan mengundang pihak Foswan live on air pada hari Sabtu, 30 April 2011 lalu. Pertemuan dan diskusi berlangsung hangat dan akrab sekalipun tetap masih banyak PR yang harus dituntaskan oleh semua pihak.

Perkara kesalahpahaman ini hanya bisa tuntas dengan menuntut ilmu yang benar dari rujukan yang benar dan mu’tabar. Tidak akan bisa selesai dengan sikap emosional dan arogan. Sebab, emosional adalah ciri-ciri orang yang kurang ilmu. Allah Ta’ala mengatakan, “Apakah sama orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu?” Imam Bukhari rahimahullahu Ta’ala mengatakan, “Ilmu dulu baru bicara dan beramal.” Sebab, ucapan dan amal sebanyak dan sehebat apapun apabila tidak dilandasi dengan ilmu yang benar, sia-sia belaka hasilnya. [Abu Gozian]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X