Kamis, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Oktober 2012 11:21 wib
74.461 views
Akal Bulus Markus, Pendeta yang Mengaku Habib FPI Keturunan Nabi (2)
Situs kristenisasi berkedok Islam (www.######islam.com) ini betul-betul biadab. Sabda Yesus dalam Injil yang mereka sucikan justru disebarkan kebohongan pendeta.
Setelah mengutip ayat Injil Yohanes 14:6 bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kebenaran, para misionaris itu memuji sosok Pendeta Markus:
“Berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa agama dapat menyelamatkan kita atau membawa kita ke surga? Sebenarnya agama apapun tidak dapat menyelamatkan kita. Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan. Hal inilah yang disampaikan oleh mantan pemimpin FPI, Mohammad Ali Makrus. Ia bertobat pada tahun 2004 ketika mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Mohammad Ali adalah mantan laskar jihad di Ambon. Kemudian ia dipercayakan untuk memimpin FPI di Jawa Timur. Di masa tersebut Mohammad Ali adalah seorang yang tak kenal kompromi, bengis, licik dan selalu membuat rencana untuk menghancurkan umat Kristen. Ia juga memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam dunia gaib. Dan disitulah ia bertemu dengan Isa Al-Masih, ketika ia diperintahkan oleh gurunya untuk mengambil gole’an kencono (boneka emas, red) di alam gaib. Saat itu juga Mohammad Ali percaya bahwa itu adalah Isa Al-Masih atau Tuhan yang disembah umat Kristen. Sejak saat itu, Mohammad Ali dan keluarganya bertobat. Namun untuk mengikut Isa Al-Masih ada harga yang harus dibayar. Tidak mudah bagi keluarga Mohammad Ali untuk hidup sebagai pengikut Isa Al-Masih ditengah-tengah lingkungan yang menolak mereka.”
Pujian itu sangat memalukan, karena dalam video kesaksian berjudul “Mantan Pemimpin FPI Menerima Isa Al-Masih” yang ditayangkan dalam situs itu penuh dengan dusta. Kebohongan yang mencolok adalah ketika Pendeta Markus mengaku sebagai bekas Ketua FPI Jawa Timur:
“Terus lahirlah FPI itu sendiri. Pada saat itu di Jawa Timur masih kosong, belum ada gerakan FPI sama sekali. Sehingga Habib Riski waktu itu memanggil saya. Disampaikan bahwa seluruh dewan pengurus yang ada di FPI meminta saya untuk memimpin, menjabat FPI di Jawa Timur. Karena tugas FPI ini harus diserahkan kepada orang yang punya gelar habaib. Kalau tidak ada embel-embelnya habaib, ndak boleh. Akhirnya saya pimpin. Karena pemimpin FPI harus memiliki banyak kriteria, salah satunya tidak pernah kenal kompromi sama sekali, bengis, licik, picik. Pada tanggal 10 Januari tahun 2004 saya dilantik.”
…Berulang kali Markus menyebut Ketua Umum FPI dengan nama “Habib Riski.” Ini bukti bahwa Markus tidak pernah jadi Ketua FPI dan tidak kenal Ketua FPI…
Ceramah bagian ini lucu sekali. Lupakan cuap-cuap Pendeta Markus bahwa dirinya didaulat menjadi Ketua FPI karena memenuhi kriteria menjadi Ketua FPI yaitu bengis, licik dan picik. Ketika menyebut Ketua Umum FPI Pusat, berulang kali Markus menyebutnya dengan nama “Habib Riski.” Padahal semua orang tahu bahwa nama Ketua Umum FPI adalah Habib Rizieq, lengkapnya Al-Habib Muhammad bin Rizieq Shihab Asy-Syafi’i.
Kesalahan kecil namun fatal ini membuktikan bahwa kesaksian Markus adalah kebohongan belaka. Dan yang pasti, seluruh masyarakat Jawa Timur tahu bahwa Ketua FPI Jawa Timur adalah Habib Haidar Al-Hamid. Tak pernah ada Ketua FPI di seluruh Indonesia yang bernama Habib Markus Ali Atamimi.
Jelaslah bahwa kriteria bengis, licik dan picik tak pernah ada dalam persyaratan Ketua FPI. Bahkan persyaratan anggota FPI saja tiga kriteria ini dilarang keras. Ketiga kriteria keji itu justru dimiliki Pendeta Markus, karena meneladani ayat Bibel: “Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya” (2 Korintus 12:16).
INILAH LELUCON BODOH PENDETA MARKUS
Sekilas, penampilan Pendeta Markus dalam video yang diunggah di ######islam.com itu memang nampak meyakinkan. Pengakuan sebagai pendeta mantan habib didukung dengan jenggotnya yang tebal. Gaya pidatonya yang tenang pun menambah kesan indah ceramahnya. Tapi sepandai-pandai pendeta berakting, bangkai kebohongan tak bisa ditutupi. Inilah beberapa kebohongan pendeta dalam kesaksiannya:
1. Sumur Zamzam Ada di Madinah?
“Tetapi pada akhirnya ketika saya empat tahun di Madinah, hati saya tidak pernah damai, khususnya ketika saya melihat satu fenomena, satu gambaran di mana apa yang selama ini yang setiap tahun dibawa oleh orang-orang, baik itu yang naik haji atau umroh yang disebut air zamzam. Itu di sana di sumurnya itu ditulis dalam bahasa Arab.
Dan ketika saya ada di Madinah sana, saya melihat ada sebuah hal yang aneh, sumur yang di mana yang selama ini dipercaya sebagai sumber air kehidupan itu, ternyata di dalam sumur itu nggak ada airnya, setetes pun tidak pernah ada airnya. Lantas yang dibawa oleh pulang naik haji itu apa? Ternyata selidik demi selidik selama saya empat tahun dididik di sana, itu di atas sumur itu ada sebuah dam pipa besar. Jadi sedikit demi sedikit, air yang dibawa pulang oleh orang naik haji itu bukan dari sumur air yang itu tadi, tetapi air PDAM. Ini kan sebuah sebuah kebodohan, sebuah kebohongan besar yang sudah diciptakan. Ini hal yang membuat saya waktu itu sedih.
Orang-orang yang berangkat haji itu sebenarnya tidak lebih dari sekedar ziarah dan tour saja. Setelah itu dia puter Ka’bah, tujuh kali keliling Ka’bah. Dia puter. Kalau bapak-bapak lagi ke sana, kalau melihat orang-orang di sana, kalau duduk termenung. Saya pernah sama temen-temen saya, beberapa santri di sana, duduk termenung sambil berpikir. Ketika orang-orang itu muteri Kakbah, melempar batu zumroh, itu mulai saya berpikir. Pikiran saya hanya satu, kenapa permainan anak kecil ini dibawa ke sini? Coba, anak kecil itu kan seneng muter-muter. Habis muter keliling Ka’bah, tek tujuh kali keliling, setiap orang mencium Hajar Aswad rebutan. Ngambung Hajar Aswad iku lho rebutan. Hajar Aswad itu dihuni oleh 8.888 jin, yang dikepalai satu jin yang namanya Huda Al-Fitiri. Ngambung jin rebutan, bojone gak tau diambung, jin diambungi nang kono. Lak wis gak lumayan tah wong-wong iki. Ngambung jin iku lho rebutan. Nah, ini kan mulai pikiran manusia ini perlu diperiksakan ke psikiater.”
Abaikan bualan Pendeta Markus bahwa Hajar Aswad adalah kumpulan 8.888 jin yang dikepalai oleh jin yang bernama Huda Al-Fitiri. Tak perlu susah-susah mencari darimana literatur istilah ini. Karena bisa dipastikan bahwa ceramah bagian ini seratus persen kebohongan.
…Markus mengaku pernah kuliah empat tahun di Universitas Islam Madinah. Ia menyebutkan sumur Zamzam berada di Kota Madinah. Ini kebohongan besar…
Buktinya, Markus berkali-kali menyebutkan bahwa sumur Zamzam itu berada di Kota Madinah. Padahal semua orang tahu bahwa sumur Zamzam itu adanya di kota Mekkah, bukan Madinah. Ini kebohongan besar!!
Pengakuan Markus bahwa dirinya pernah kuliah di Universitas Madinah selama empat tahun pun murni kebohongan. Buktinya, seluruh ungkapan bahasa Arab yang diucapkan tidak ada yang benar, semuanya salah. Misalnya: kata “ruuhulloh” dibaca “roholulloh”, padahal semua anak TK Islam tahu bahwa tidak ada yang bunyi “ho” dalam huruf Arab. Kata “hattaa” dibaca “haataa”, surat “az-zukhruf” dibaca “as-sukruf,” “an-nas” dibaca “al-anas,” “kalimatulloh” dibaca “khalimatulloh,” dan seterusnya.
Dengan tingginya daya khayal dan nafsu membual seperti itu, seharusnya gereja Kristen tidak mengundang ceramah Pendeta Markus, tapi memeriksakan ke psikiater atau mengevakuasi ke rumah sakit jiwa Sumber Porong.
2. Habib Palsu yang Tak Kenal Mekkah dan Ka’bah
“Sumur yang besar ini masuk ke Masjidil Haram, itu tempat untuk tempat orang-orang ambil air wudhu. Itu dipagar betis. Jadi sumur itu tidak boleh dilihat oleh satupun juga. Jadi orang-orang yang berangkat naik haji itu hanya lihat dari pagar betis, sebagai mitos dia percaya bahwa sumur itu mengeluarkan sumber air kehidupan yang disebut air Zamzam. Yang boleh masuk ke sumur itu, melihat, yang boleh masuk ke dalam Ka’bah, itu hanya ada dua turunan: Habaib dengan Syekh. Ulama besar pun tidak akan boleh masuk kalau tidak mempunyai gelar Habaib.”
Yah, Habaib ini merupakan silsilah turunan. Orang yang disebut Habaib itu bukan sekedar orang Arab. Tidak semua orang Arab bisa disebut Habaib. Jadi Habaib ini memang ada silsilah. Orang kalau berani memberikan nama Habaib, berarti orang itu pasti mempunyai faktor keturunan dari Muhammad itu sendiri, disebut Habaib. Kebetulan kami sendiri dari keluarga Habaib, jadi kami mendapat izin respon positif untuk melihat sumur itu selama saya ada empat tahun di sana. Apa yang terjadi? Jadi di sumur yang besar itu, di dalam sumur itu nggak ada airnya. Kosong dan kering!”
…Pendeta Markus mengaku habib keturunan Nabi Muhammad dengan fam At-Tamimi. Padahal At-Tamimi bukan habib tapi syeikh…
Lagi-lagi Pendeta Markus membual mengaku sebagai seorang habib keturunan Nabi Muhammad SAW. Orang Kristen boleh tepuk tangan memberikan aplaus mendengar ceramah itu, karena mereka tidak sadar telah dibodohi. Tapi semua orang Arab akan tertawa terpingkal-pingkal mendengar lelucon pendeta asal Bangil Jawa Timur ini. Karena semua orang Arab tahu bahwa “At-Tamimi” itu bukan gelar untuk kalangan Habaib, tapi dari kalangan Syeikh.
Kedustaan ini semakin mencolok ketika menyatakan orang tidak boleh masuk ke dalam Ka’bah kalau bukan dari kalangan Habaib. Semakin jelas bahwa Pendeta Markus sama sekali tidak mengenal Ka’bah dan Kota Mekkah. Padahal dunia tahu bahwa para presiden negara lain pun mendapat kehormatan untuk masuk ke dalam Ka’bah. Bukankah Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto, Presiden SBY dan Ibu Ani Yodoyono dll pernah mendapat kehormatan masuk Ka’bah padahal bukan kalangan habaib?
3. Mengaku Pendiri Laskar Jihad Bersama Ja’far Umar Thalib
“Ketika habis dari Madinah, saya keluar ke Afghanistan. Saya dipersiapkan untuk menjadi Laskar Jihad. Sebelum saya menjadi Laskar Jihad, saya benar-benar dibentuk waktu itu ada di Ambon. Saya bersama Ustadz Ja’far waktu itu. Karena Laskar Jihad ini merupakan sebuah laskar yang dipersiapkan betul untuk menghadapi kelompok-kelompok orang Kristen.”
Ceramah kesaksian ini seperti mimpi di siang bolong, lagi-lagi Pendeta Markus berbohong. Semua orang tahu bahwa Laskar Jihad itu didirikan dan dideklarasikan pada tanggal 17 April tahun 2000 di Jakarta, bukan di Ambon.
4. Shalawat palsu Buatan Habib Palsu
“Setiap habis orang sholat, wajib hukumnya baca solawat. Setiap orang habis ngaji, wajib hukumnya baca solawat. Allohumma solli ala sayyidina muhammadin wa ala sayyidina muhammad ku anfusakum wa ahlikum naron. Ya Alloh, selamatkanlah junjunganku Muhammad wa ala alihi dan selamatkanlah juga sanak kadang keluarganya. Wa sohbihi, selamatkan juga keluarganya. Ku anfusakum wa ahlikum naron, dari ancaman Alloh yang berupa neraka.”
…Meski tak hafal doa shalawat dan buta huruf Arab, Pendeta Markus berani mengaku habib keturunan Nabi lulusan Universitas Madinah. Inilah tipuan terbesar pendeta Kristen…
Jangankan ulama, anak TK Islam saja tertawa mendengar ceramah kesaksian Pendeta Markus ini. Karena di TK sudah diajarkan bacaan shalawat Nabi yang benar: “Allahumma shalli ‘ala muhammadin wa ‘ala aali muhammad kama shallayta ‘ala ibrohim wa ‘ala aali ibrohim.”
Seseorang yang bodoh agamanya, pembohong, tak hafal doa shalawat dan buta bacaan huruf Arab, tapi berani mengaku sebagai seorang Habaib keturunan Nabi lulusan Universitas Madinah. Inilah tipuan terbesar pendeta Kristen. Umat Islam tidak akan goyah iman dengan kesaksian dusta Pendeta Markus ini. Kasihan umat Kristen, banyak yang percaya terhadap kesaksian sampah pendeta ini, padahal mereka tak sadar dibodohi dan dibohongi Markus tapi tidak sadar. bersambung [a. ahmad hizbullah mag/suara-islam]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!