Selasa, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Mei 2012 17:48 wib
21.713 views
Awas!! Al-Quran Dilombakan untuk Ajang Pesta Seni Kristen-Islam
Oleh: A. Ahmad Hizbullah MAG
VOA-ISLAM.COM – Para pastor dan umat Kristen sibuk menjadi panitia kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) untuk menunjukkan diri sebagai umat yang toleran. Wakil Menteri Agama ingin menjadikan MTQ sebagai pesta iman dan seni lintas agama. Apa artinya orang kafir menjadi panitia MTQ jika tidak mengimani kebenaran Al-Qur'an.
Dalam acara MTQ tingkat Kabupaten Manggarai Timur di Pota, Kecamatan Sambirampas, Kabupaten Manggarai Timur Propinsi NTT, umat Katolik Paroki Hati Mahakudus Tuhan Yesus Pota, Keuskupan Ruteng bangga menjadi panitianya.
Acara yang dibuka oleh Bupati Manggarai Timur Yoseph Tote itu, diikuti oleh peserta MTQ dari enam kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur, mulai Senin (30/4/2012) hingga Jumat (4/5/2012).
Menurut Yohanes Syukur, Pastor Paroki Hati Mahakudus Tuhan Yesus Pota, umat Katolik di Pota dengan umat Islam sangat berbaur dalam menyukseskan penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten Manggarai Timur. Umat Katolik dan Umat Islam di Pota juga sangat berbaur dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kerukunan dan kedamaian terus terjaga dengan baik.
Sebelumnya, acara MTQ di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, (21-25 April 2012) juga melibatkan Pastor Romo Markus Kapitan dan umat Katolik dari Paroki Boleng, Adonara, Flores Timur.
...Promosi faham liberal, ketua panitia MTQ melarang mengklaim agama siapa yang paling benar, karena semua agama beriman pada Tuhan yang satu dan sama...
Acara yang berlangsung selama lima hari dimeriahkan dengan tarian konfigurasi yang dibawakan 150 siswa SD Katolik Gayak dan siswa Muslim dari SDN Boleng dengan membentuk kata “Allah-Muhammad dan MTQ” dengan iringan musik lokal dan lagu "Ya Thoybah" ciptaan Hadad Alwi.
Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin dalam sambutannya pada pembukaan MTQ, mengaku bangga dan haru menyaksikan tingginya toleransi dan kerukunan di wilayahnya. "Saya katakan demikian karena memang begitulah potret kehidupan beragama dan toleransi di antara sesama kita sebagai keluarga besar yang mendiami bumi Lamaholot tercinta ini," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Razak Djakra, ketua panitia acara tersebut dengan bangga memuji keterlibatan umat Katolik itu selaras dengan pengamalan ayat Al-Quran “lakum dinukum waliyadin,” bahwa untukku agamaku dan untukmu agamamu.
Terang-terangan, Asisten I Setda Flores Timur ini mempromosikan faham liberal. Ia menyerukan agar setiap pemeluk agama jangan mengklaim agama siapa yang paling benar, karena semua agama beriman pada Tuhan yang satu dan sama. “Allah yang kita imani sama. Allah subhana wata Allah, Allahu Akbar sebutan bagi umat muslim. Allah, Aba, sapaan umat Nasrani," katanya.
Lomba Al-Qur'an Jadi Pesta Seni Lintas Agama?
Fenomena maraknya umat Kristen dalam kepanitiaan momen perlombaan Al-Qur'an itu, menjadi kebanggaan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar. “Secara pribadi, saya menyampaikan apresiasi terhadap tokoh agama dan masyarakat sini, karena peristiwa itu sungguh luar biasa dilihat dari sudut kerukunan umat,” pujinya dalam pembukaan MTQ VI Papua Barat di Stadion Sepakbola Triton Kabupaten Kaimana, Jumat (27/4/2012) malam.
...Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar berharap MTQ jadi pesta iman dalam bentuk seni...
Dengan keterlibatan umat Kristen itu, Nazaruddin berharap agar MTQ menjadi ajang pesta iman dalam bentuk seni. “Saya harapkan pesta iman dalam bentuk seni ini dapat berkelanjutan dan membuahkan hasil,” ujarnya. “MTQ bukan sekedar seni tetapi memiliki makna yang mendalam bagi umat di permukaan bumi,” tambahnya.
Memahami Al-Qur'an Lebih Penting daripada Jadi Panitia MTQ
Meski menjadi panitia seribu MTQ, umat Kristen itu tak berpahala sedikitpun di hadapan Tuhan, jika mereka mengabaikan peringatan Al-Qur'an untuk menegakkan akidah tauhid (keesaan Tuhan).
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah...” (Qs. Ali Imran 64).
Lawan dari tauhid adalah syirik dan kekafiran, yang salah satu ujudnya adalah menjadikan Nabi Isa (Yesus) sebagai tuhan selain Allah.
“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah ialah Almasih putra Maryam,” Padahal Almasih sendiri telah berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya Allah mengharamkan surga atasnya, dan tempatnya di neraka, dan tidaklah ada penolong bagi orang-orang yang dzalim. “Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata bahwa Allah itu salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha Esa……” (Qs. Al Ma’idah 5: 72-73).
Bila mengaku sebagai pengikut Yesus (Nabi Isa), maka akidah yang benar adalah beribadah menyembah Allah, Tuhan yang disembah Yesus. Sesuai dengan wasiat dan teladan Yesus sendiri:
“...Mereka juga mempertuhankan Almasih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan kecuali Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan” (Qs. At Taubah 31).
Penyembahan terhadap Yesus adalah kekafiran pasti akan menjerumuskan dalam kekalnya neraka. “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk” (Qs. al-Bayyinah 6).
Apakah anda mau menjadi seburuk-buruk makhluk di neraka Jahanam yang kekal? []
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!