Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Maret 2014 16:35 wib
5.099 views
Mesir Ancam Cabut Kewarganegaraan 13.000 Anggota Hamas
KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Mesir berencana untuk mencabut kewarganegaraan dari 13.757 anggota Hamas karena "berafiliasi dengan sebuah cabang dari kelompok teroris Ikhwanul Muslimin," media Mesir melaporkan pada hari Kamis (6/23/2014).
Menurut situs berita Youm7, sumber keamanan Mesir telah mulai mengumpulkan informasi tentang ribuan anggota Hamas yang diberi kewarganegaraan Mesir di masa kepemimpinan presiden terguling Muhammad Mursi.
Pemerintah Mesir sedang menyelidiki para anggota Hamas atas tuduhan keterlibatan mereka dalam "serangan teroris," kantor berita Ma'an melaporkan.
Kantor berita Palestina itu menambahkan bahwa perdana menteri Mesir bisa mencabut kewarganegaraan anggota Hamas tanpa putusan pengadilan jika ia dianggap mereka berbahaya bagi keamanan publik.
Hamas sendiri telah berulang kali membantah tuduhan pejabat Mesir bahwa mereka terlibat dalam pertempuran di Semenanjung Sinai, di mana serangan mujahidin terhadap pasukan keamanan telah melonjak sejak Juli.
Seorang penasehat mantan kepala pengadilan pidana Kairo mengatakan kepada Youm7 bahwa perintah pengadilan akan membekukan aset Hamas dan melarang kegiatan kelompok itu di tanah Mesir, di samping menutup kantor mereka dan menerapkan larangan perjalanan.
Pada hari Selasa, pengadilan Mesir melarang kegiatan Hamas dan memerintahkan asetnya disita, Ma'an menulis.
Melayani kepentingan Israel
"Hakim Mesir yang membuat keputusan itu tidak mempunyai satupun bukti yang memberatkan Hamas," kata seorang pejabat Hamas setelah putusan tersebut.
"Dengan demikian, gerakan (Hamas-Red) menganggap keputusan Mesir murni keputusan politik daripada keputusan pengadilan, dan keputusan yang melayani kepentingan Zionis Israel."
Berita ini datang ketika puluhan aktivis perempuan menuju ke Jalur Gaza dilarang meninggalkan bandara Kairo pada hari Kamis, al- Ahram melaporkan. Pemerintah Mesir telah dilarang beberapa aktivis masuk ke Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Hubungan antara Kairo dan Hamas telah secara drastis memburuk sejak tentara Mesir menggulingkan presiden Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada bulan Juli.
Pemerintah boneka militer Mesir telah meluncurkan penumpasan mematikan terhadap protes yang dilakukan oleh pendukung Mursi, menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Tentara Mesir juga telah menghancurkan ratusan terowongan penyelundupan di perbatasan dengan Jalur Gaza, secara efektif memperkuat blokade ketat Israel terhadap wilayah itu.
Gaza harus bertahan dengan bergantung pada terowongan penyelundupan untuk persediaan atas bahan bakar dan bahan bangunan di wilayah terkepung tersebut. (by/akhbar)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!