Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
42.249 views

Eksekutor Saddam Hussein: Dia Tetap Tegar Meski Akan Digantung

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Mantan penasihat keamanan nasional Irak, Mowaffak Al-Rubaie yang mengawasi eksekusi Saddam Hussein tahun 2006 menceritakan menit-menit terakhir eksekusi Saddam, mengatakan diktator Irak itu tetap tegar sampai akhir hayatnya, dan tidak pernah mengungkapkan penyesalan untuk pembunuhan warga Syi'ah di Dujail tahun 80-an.

"Seorang kriminal? Benar. Seorang pembunuh? Benar. Seorang tukang jagal? Benar. Tapi dia tegar sampai akhir.

"Saya menerima dia (Saddam) di pintu. Tidak ada satupun yang masuk dengan kami. Tidak ada orang asing, dan tidak ada orang Amerika," kata Rubaie, salah satu pria bertopeng penggantung Saddam Hussein, dalam sebuah wawancara dengan AFP di kantornya di daerah Kadhimiyah utara Baghdad, dekat penjara di mana eksekusi tersebut terjadi tujuh tahun yang lalu.

Berbeda dengan para eksekutornya yang nampak ketakutan dan mengenakan topeng saat melakukan eksekusi tersebut, tidak tampak rasa ketakutan di wajah Saddam Hussein meski dia akan menghadapi kematian.

"Dia mengenakan jaket dan kemeja putih, normal dan santai, dan saya tidak melihat tanda-tanda ketakutan.

"Tentu saja, beberapa orang ingin saya untuk mengatakan bahwa ia pingsan atau bahwa ia dibius, namun fakta-fakta ini adalah sejarah," kata Rubaie.

"(Saat itu) Aku tidak mendengar penyesalan darinya, aku tidak mendengar permintaan ampun kepada Allah darinya, atau permintaan maaf.

"Seseorang yang hampir mati biasanya mengatakan, 'Yaa Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Aku datang untuk-Mu, Tapi dia tidak pernah mengatakan semua itu," kata Rubaie kepada AFP.

"(Tiang gantungan) ini untuk laki-laki"

"Ketika saya membawanya, dia diborgol dan memegang Al-Qur'an," kata Rubaie.

"Saya membawanya ke kamar hakim, di mana ia membacakan daftar dakwaan, ketika Saddam mengulang-ulang teriakan: Matilah Amerika, Matilah Israel. Hidup Palestina, Matilah Majusi Persia!"

Rubaie kemudian membawa Saddam ke ruang di mana ia akhirnya tewas digantung.

"Dia berhenti, memandang tiang gantungan, maka ia melihat dari atas ke bawah ... dan berkata: . "Dokter, ini (tiang gantungan-Red) adalah untuk laki-laki."

Ketika tiba waktunya untuk Saddam untuk memasang tiang gantungan, kakinya masih terikat, sehingga Rubaie dan yang lain harus menyeret dia menaiki tangga.

Tepat sebelum ia digantung, para saksi mengejeknya dengan teriakan "Hidup Imam Mohammed Baqr Al-Sadr!" dan "Moqtada! Moqtada! " - Referensi untuk lawan Saddam yang tewas selama pemerintahannya, dan keluarga orang tersebut yang bangkit untuk memimpin milisi kuat setelah tahun 2003.

Saddam menjawab: "Inikah lelaki jantan?"

Rubaie mengatakan ia menarik tuas untuk menggantung Saddam, tetapi tidak berhasil. Orang lain yang tidak ia sebutkan namanya kemudian menariknya untuk kedua kalinya, membunuh dia.

Tepat sebelum ia digantung, Saddam mulai mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bukti keimanan seorang Muslim.

"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad ...," ia mulai mengatakan, tetapi ia kemudian menghembuskan nafas terakhir di tiang gantungan, sebelum ia bisa mengucapkan kata-kata terakhir, "adalah utusan Allah."

Rubaie pergi di bawah tiang gantungan untuk mengambil jenazahnya, yang katanya dimasukkan ke dalam kantong putih dan ditempatkan di atas tandu.

Jenazah itu kemudian diangkut dalam sebuah helikopter Amerika dari penjara di mana ia digantung ke kediaman Perdana Menteri Nuri al-Maliki di Zona Hijau yang dijaga ketat.

Helikopter itu penuh sesak dengan orang-orang, kata Rubaie, sehingga jenazah Saddam harus diletakkan di lantai, dan pintu helikopter dibiarkan terbuka selama penerbangan.

"Saya ingat dengan jelas bahwa matahari mulai naik" saat helikopter terbang di atas Baghdad, kata Rubaie.

"Ruangan itu penuh dengan kematian'

Di kediamannya, perdana menteri menjabat tangan kami dan mengatakan: ' Tuhan memberkati Anda.' Aku berkata padanya, 'Pergilah ke depan dan lihat dia. "Jadi dia menemukan wajahnya, dan melihat Saddam Hussein," kata Rubaie, yang masih sekutu dekat Perdana Menteri.

"Saya tidak pernah memiliki perasaan yang sangat aneh seperti itu," Rubaie, yang tiga kali dipenjara selama pemerintahan Saddam, mengatakan tentang partisipasinya dalam eksekusi tersebut.

"Dia melakukan kejahatan yang tak terhitung jumlahnya, dan ia layak untuk digantung ribuan kali, hidup lagi, dan digantung lagi. Tapi perasaan itu, perasaan itu adalah perasaan aneh," katanya." Ruangan itu penuh dengan kematian."

Rubaie mengatakan eksekusi Saddam dilakukan setelah konferensi video antara Maliki dan Presiden AS George Bush, yang menanyakan perdana menteri Irak tersebut: "Apa yang akan kamu lakukan dengan kriminal (Saddam Hussein-Red) ini?"

Maliki menjawab: "Kami menggantungnya."

Bush memberinya acungan jempol, sinyal persetujuannya.

Berdasar kepentinga politik dan dendam

Saddam Hussein, yang memerintah Irak selama lebih dari dua dekade yang ditandai dengan represi brutal, bencana perang dan sanksi internasional, digantung setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan untuk pembunuhan 148 warga Syi'ah di Dujail tahun 1982.

Dia adalah presiden Irak sejak Juli 1979 hingga invasi pimpinan AS ke negara itu pada Maret 2003. Dia ditangkap oleh pasukan Amerika saat bersembunyi di sebuah lubang di sebuah pertanian di bulan Desember tahun yang sama.

Saddam dieksekusi tiga tahun kemudian pada tanggal 30 Desember 2006 setelah pengadilan ringkas yang menurut mantan jaksa agung AS, Ramsey Clark, keputusan pengadilan Iraq terhadap Saddam, bukanlah keputusan pengadilan yang adil, tetapi lebih berdasar kepentingan politik dan dendam, yang ingin menghabisi seluruh penguasa Iraq di masa lalu, termasuk Saddam Husien. Terlebih yang mengusai Irak sejak dia digulingkan hingga kini adalah kelompok Syi'ah yang terpinggirkan semasa pemerintahan Saddam Hussein.

Beberapa warga Irak, terutama Arab Sunni, menengok kebelakang dengan penuh harapan pada saat pemerintahan Saddam, terutama periode stabilitas internal yang berganti kontras dengan kekerasan brutal yang telah menjangkiti negara itu sejak penggulingan dirinya.

Saddam juga dijunjung tinggi oleh beberapa orang Arab untuk perang 1980-1988 dengan Iran, konfrontasi dengan Amerika Serikat, serangan melawan Israel, dan ketenangannya selama eksekusi dirinya, yang direkam pada video ponsel. (st/AFP)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X