Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Oktober 2013 20:55 wib
17.822 views
SBY Sudah Jatuh Ketiban Tangga Lagi
Jakarta (voa-islam.com) Ibaratnya SBY sudah jatuh ketiban tangga. Di tengah menghadapi pertemuan Forum APEC, tiba-tiba Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) Akil Mochtar ditangkap tangan oleh KPK, Rabu lalu di rumahnya, Widya Chandra.
Tertangkap tangannya Akil Mochtar itu menjadi berita internsional, dan membuat posisi Indonesia semakin terpuruk, akibat ketua MK masih bisa disogok, memperdagangkan keputusan. Ini benar-benar manusia bejat dan tidak bermoral. Indonesia sebagai negara hukum, runtuh.
SBY yang menjadi tuan rumah pertemuan Forum APEC, pasti tidak bisa lagi tertawa, bagaimana tidak tokoh penting seperti Ketua MK, Akil Mochtar, melakukan perbuatan yang sangat luar biasa, memperdagangkan atau memperjual-belikan keputusan.
Lalu, apalagi di Indonesia yang bisa dibanggakan, pemimpin, pejabat, tokoh masih dapat bisa disogok? Jadi sudah tidak ada lagi yang bisa dipercaya. Dari atas menggambarkan betapa bobroknya mental dan moralitas mereka.
SBY juga bertambah suntuk pikirannya, di mana pertemuan Forum APEC, yang merupakan ajang pertemuan pemimpin dunia, dan ini merupakan peristiwa yang sangat prestise bagi kepemimpinan SBY, tetapi pertemuan itu, tanpa dihadiri Presiden Amerika Barack Obama. Jadi pertemuan APEC di Nusa Dua Bali, menjadi kurang menarik, meskipun masih banyak pemimpin dunia yang datang.
Sekarang , Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menghadapi kemelut di MK itu mengambil tindakan dengan mencopot sementara jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mocthar. Hal ini dilakukan menyusul ditetapkannya Akil sebagai tersangka dalam kasus suap dua pemilihan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Lebak, Banten.
"Saya dengan kewenangan yang saya miliki, memberhentikan sementara saudara Ketua MK, Akil Mochtar," kata SBY dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Sabtu, 5 Oktober 2013.
SBY menyatakan, keputusan ini diambil setelah dirinya menggelar rapat konsultasi dengan para pimpinan negara, siang ini. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzukie Ali, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat Sidarto Danusubroto, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hadi Poernomo, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki.
"Kami membicarakan dengan sangat serius, merespons apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, untuk mencari solusi dan langkah ke depan, untuk menyelamatkan MK," kata SBY.
Presiden mengklaim telah mendapat banyak pesan dari tokoh dan masyarakat melalui pelbagai sarana. Sebagian besar pesan tersebut menggambarkan kemarahan dan kekecewaan terhadap MK, khususnya Akil. SBY mengklaim merasa memiliki kewajiban untuk menjawab dan merespons kegelisahan masyarakat. Atas dasar itu, ia kemudian menggelar rapat konsultasi mendadak.
KPK menangkap Akil setelah melakukan penyelidikan dan tangkap tangan di rumah dinas Ketua MK, Kompleks Widya Chandra. Mantan politikus Partai Golkar ini ditangkap bersama anggota dari Dewan Perwakilan Rakyat, Chairun Nisa, dan pengusaha tambang asal Pangkalaraya, Cornelis Nalau.
Pada saat penangkapan, KPK menyita uang sejumlah Sin$ 294.050 dan US$ 22.000, yang disimpan dalam amplop cokelat. Uang ini diduga sebagai suap untuk memuluskan sengketa pilkada Gunung Mas. KPK juga menemukan uang senilai Rp 2,7 miliar pada saat penggeledahan rumah dinas Akil.
"Pencopotan tetap akan dilakukan setelah ada kepastian status hukum," kata Ketua MA, Hatta Ali.
SBY diakhir sisa jabatannya benar-benar tidak berbahagia. Ditambah lagi, kondisi Partai Demokrat yang sudah "acak adul" terkena tsunami korupsi dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Acara konvensi Capres (calon presiden) kelihatan juga menjadi tidak menarik. Karena tokoh-tokoh yang ikut konvensi, hanya kelas C, yang kelas A tidak ada yang ikut, atau mengundurkan diri. Usaha memulihkan kembali kepercayaan rakyat terhadap Partai Demokrat menjelang pemilu 2014, nampaknya juga majal.
SBY sudah jatuh ketiban tangga, dan menjelang akhir jabatannya, nampaknya ia tak merasa bahagia. SBY tidak dapat mengukir sejarah yang dapat dibanggakan bagi dirinya dan keturunannya. af/hh
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!