Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 16 September 2011 16:08 wib
12.745 views
Kapolres Metro Bekasi: Perusuh Ambon adalah Musuh Bersama
BEKASI (voa-islam.com) – Aparat kepolisian mengecam para oknum dan aktor intelektual kerusuhan Ambon 9/11. Para perusuh itu adalah musuh bersama umat Islam dan aparat kepolisian.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Polisi Priyo Widiyanto di hadapan ratusan massa aksi damai Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya.
"Saya rasa itu menjadi keprihatinan kita semua. Keprihatinan seluruh kelompok. Tidak ada satu manusia pun, tidak ada satu kelompok pun yang tidak ingin menikmati rasa aman. Oleh karena itu kita yakini dan kita percayai bahwa itu (kerusuhan Ambon, red.) adalah ulah segelintir orang yang tidak menginginkan Ambon atau Maluku aman,” tegasnya dalam orasi di halaman Masjid Agung Al-Barkah, Jum’at sore (16/9/2011) “Oleh karena itu, mereka adalah musuh kita semua!” tandasnya.
Priyo juga meminta masyarakat agar menghargai upaya-upaya aparat keamanan dalam memulihkan situasi Ambon. Menurutnya, aparat keamanan sudah melakukan upaya pengungkapan terhadap para perusuh Ambon. Saat ini, tambahnya, situasi kondusif Ambon sudah relatif aman, ditandai dengan toko-toko yang sudah buka, warga sudah mulai bekerja, dan anak-anak juga sudah bersekolah.
Dalam paparannya tentang situasi Ambon yang dinyatakan kondusif, Priyo sama sekali tidak menyinggung kondisi umat Islam pasca penyerangan 9/11.
Menurut data voa-islam.com di lokasi, pasca penyerangan massa perusuh dari pihak Kristen di Kampung Waringin, Masjid Jamik dan 198 unit rumah warga Muslim yang dirusak dan dibakar perusuh. Akibatnya, 376 KK penghuni rumah ini harus mengungsi di tempat yang kurang kondusif. Sebanyak 1.382 orang itu tidak bisa menempati rumah tinggalnya, dan harus mengungsi di SD 29, SD 30 dan SD 68 Silale.
Sementara itu, dalam orasinya Ketua Umum FPI Bekasi Raya KH Murhali Barda meminta Kadiv Humas Mabes Polri untuk meralat pernyataan yang mengklaim kerusuhan Ambon dipicu tewasnya tukang ojek Darmin Saiman akibat kecelakaan motor di Gunung Nona.
Menurut Murhali, Darmin bukan tewas kecelakaan motor, tapi dibunuh di kampung Kristen, terbukti dengan adanya bekas tusukan pisau di punggungnya, bekas bacokan di pundak dan kepalanya pecah tapi helmnya utuh.
Murhali juga mengultimatum kepada aparat keamanan dan pemerintah agar segera menuntaskan kasus kerusuhan berdarah di Ambon. Jika sebulan belum tuntas, maka FPI Bekasi akan berangkatkan laskar untuk berjihad menuntaskan kasus kerusuhan di Ambon.
Penuntasan kasus kerusuhan Ambon yang dimaksud Murhali adalah menangkap para pelaku pembantaian warga Muslim di Gunung Nona, dan renovasi ratusan rumah warga Kampung Waringin yang luluh lantak diserang para perusuh Kristen. [taz]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!