Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.160 views

Tiga Dosa Media dalam Liputan Bom (2)

Jakarta (voa-islam) Dalam melakukan tugas jurnalistiknya dalam peliputan kasus-kasus terorisme, para wartawan dinilai melakukan kesalahan besar. Demikian dikatakan Leo Batubara, Wakil Ketua Dewan Pers, di Gedung Dewan Pers, Jakarta (27/8) terkait maraknya pemberitaan mengenai tindakan terorisme di media masa.

“Ada tiga dosa media dalam liputan bom,” katanya. Dosa yang pertama, adalah banyak tayangan di media yang sebenarnya tidak patut untuk ditampilkan karena menimbulkan rasa takut dan trauma. Kedua, saat ini wartawan bertindak menjadi interogator terhadap anggota keluarga yang diduga sebagai teroris. Padahal hal tersebut tidak dibenarkan dalam kode etik. Dan dosa yang ketiga, kata Leo, wartawan juga seperti malas mencari alternatif versi lain dari apa yang disampaikan sumber resmi.

Dosa yang pertama, adalah banyak tayangan di media yang sebenarnya tidak patut untuk ditampilkan karena menimbulkan rasa takut dan trauma. Kedua, saat ini wartawan bertindak menjadi interogator terhadap anggota keluarga yang diduga sebagai teroris. Padahal hal tersebut tidak dibenarkan dalam kode etik. Dan dosa yang ketiga, wartawan seperti malas mencari alternatif versi lain dari apa yang disampaikan sumber resmi.

Leo menyayangkan hal tersebut karena menurutnya tugas pokok wartawan adalah memberikan informasi kepada masyarakat. Adalah suatu kewajiban bagi wartawan untuk membuat masyarakat melek informasi. Meski demikian wartawan harus dapat memilah mana berita yang pantas untuk dikonsumsi publik.

Ia menuturkan, alat ukur patut tidaknya sesuatu kejadian diberitakan adalah lima fungsi pers, kode etik jurnalistik, dan standar program siaran. “Yang penting dulu tau dasarnya, Apakah itu pantas di-shoot? Kalau media cetak apakah itu pantas diprint,” ujarnya.

Terkait Pemberitaan Media, Abu Jibril Keberatan Dicap "Bapak Teroris"

Terkait labeling sembrono oleh media, rombongan keluarga Mohammad Jibril yang dipimpin ayahnya, Abu Jibril, akhirnya ditemui anggota Komisi I DPR, Ali Mochtar Ngabalin, di ruang tamu komisi, Kamis (27/8) sore. Dalam pertemuan tersebut, salah satu hal yang dikeluhkan Abu adalah stigma atau cap yang langsung melekat kepada keluarganya sebagai keluarga teroris.
"Sekarang, saya disebut sebagai bapak teroris dan anak teroris. Kami minta agar pengertian jihad tidak keliru dan kami siap berdebat terbuka dengan siapa saja," kata Abu, yang juga anggota Majelis Mujahidin Indonesia.
sumber : kompas.com
Menurut Abu, tindakan pemberantasan terorisme yang dilakukan pihak kepolisian selama ini sudah menimbulkan stigma bagi keluarga. Padahal, putranya yang tengah diperiksa intensif oleh Polri belum tentu seorang teroris. "Tapi dia sudah dituduh sebagai penyandang dana, padahal belum tentu dia teroris," ungkap Abu.

Sementara itu, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pihaknya akan segera mengatur jadwal pertemuan Komisi I dengan Majelis Mujahidin Indonesia. Menurut Ngabalin, dalam hal ini, masyarakat awam perlu diakomodasi untuk bersuara.

"Mereka tidak bisa bersuara atas apa yang dihadapi di lapangan, atas fitnah yang beredar, termasuk intimidasi. Yang bisa bersuara adalah parlemen karena bisa memanggil Kapolri," ujar Ngabalin yang sebelumnya sudah mengenal Abu Jibril.

Jadwal pertemuan sendiri belum dipastikan karena Komisi I masih disibukkan dengan sejumlah agenda tugas kedewanan.

Keluarga merasa terancam

Abu Jibril juga membeberkan, keluarganya menerima ancaman dan intimidasi saat menolak menandatangani surat penangkapan Mohammad Jibril. Alasan penolakan, ungkap dia, karena terjadi kesalahan prosedur penangkapan.
"Pukul 12 malam tadi, polisi datang mengembalikan barang bukti dan ada surat penangkapan yang diminta ditandatangani. Anak saya, adik Mohammad Jibril, menolak karena kakaknya sudah ditangkap kok baru dikasih surat. Kemudian dipaksa, tapi tetap tidak mau," ungkapnya.

Ancaman mendapat tindak kekerasan, masih pengakuan Jibril, juga diterima saat dirinya menolak menandatangani berkas penggerebekan di rumahnya. "Mereka bilang, apa ustaz mau dengan kekerasan? Saat itu datang 20-30 orang Densus pukul 12 malam, mereka periksa rumah saya sampai pukul 3 pagi," kata Abu. Tindakan tersebut, ujarnya, menimbulkan rasa terancam pada dirinya dan keluarga.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X