Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 13 September 2014 09:13 wib
12.434 views
BBM Naik, Stop Tipu-Tipu!
Oleh : Lilis Holisah, Pendidik Generasi di HSG SD Khoiru Ummah Ma’had al-Abqary Serang – Banten
Wacana seputar kenaikan harga BBM terus bergulir. Satu sisi pemerintah sekarang tidak mau menaikkan harga BBM di akhir masa jabatannya, alasan yang dikemukakan adalah takut memiskinkan rakyat. Sisi lain, pemerintah transisi, ingin menaikkan harga BBM. Karena dengan mencabut subsidi, angggarannya bisa dialihkan untuk mensejahterakan rakyat.
Menurut ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri mengatakan bahwa anggapan yang mengatakan bahwa menaikkan harga BBM akan memiskinkan rakyat itu hanya mitos belaka. Sebab, lanjut Faisal berpendapat bahwa anggaran untuk BBM bukanlah prioritas utama pengeluaran masyarakat pedesaan.
Faisal menilai bahwa rakyat miskin kebanyakan berada di pedesaan, sementara rakyat pedesaan, prioritas utama mereka adalah membeli beras, bukan membeli BBM. Sehingga menaikkan harga BBM akan memiskinkan rakyat dianggap mitos oleh pakar ekonomi ini. Lebih lanjut Faisal beranggapan, untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan menstabilkan harga produk pertanian yang selama ini menjadi matapencaharian rakyat pedesaan, serta meningkatkan pajak rokok yang selama ini banyak dikonsumsi masyarakat. Dengan begitu, anggaran yang selama ini diberikan untuk subsidi BBM bisa dialihkan untuk sektor pertanian.
Sementara Anggota Tim Transisi Jokowi-JK bidang ekonomi, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa Negara yang memberikan subsidi adalah negara yang kaya minyak atau negara yang dipimpin oleh seorang otoriter. Padahal Indonesia bukan negara yang kaya minyak ataupun otoriter.
Dia menambahkan bahwa Indonesia adalah 1 dari 18 negara di dunia yang memberikan subsidi bahan bakar. Wijayanto membandingkan harga BBM per liter di Indonesia adalah yang paling murah. Karena, hanya US$0,6 per liter jika dibandingkan dengan India (US$1,33/liter), Filipina (US$1,29/liter), Turki (US$2,06/liter), dan Thailand (US$1,3/liter).
Menurut Wijayanto dengan menaikkan harga BBM efeknya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang. Tapi dalam jangka menengah maka akan meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan menciptakan lapangan kerja dan dapat memberi insentif pada rakyat sehingga mendorong aktivitas produktif.
Tipu-Tipu
Bagaimana mungkin menaikkan harga BBM tidak akan memiskinkan rakyat? Dengan naiknya harga BBM secara otomatis akan menaikkan harga transportasi. Padahal kebanyakan rakyat sangat membutuhkan jasa transportasi umum. Dengan naiknya harga transportasi akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok. Karena bagaimanapun, untuk mengakses barang-barang kebutuhan pokok pastilah membutuhkan jasa transportasi.
Ketika harga barang-barang kebutuhan semua melonjak naik, bagi masyarakat dengan ekonomi rendah, untuk membeli barang kebutuhan pokok saja akan kesulitan, sehingga akan semakin menambah beban kehidupan. Daya beli masyarakat akan menurun drastis. Hidup akan bertambah sulit.
Pada awal tahun 2006, jumlah orang miskin di Indonesia 39,05 juta (17,75%). Begitu juga tahun 2013. Menurut Menteri Perencaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, jumlah orang miskin baru mencapai 4 juta jiwa.
Bagaimana mungkin menaikkan harga BBM akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Ini adalah logika sesat, pembohongan publik dan tipu-tipu.
Bagaimana mungkin menaikkan harga BBM akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Ini adalah logika sesat, pembohongan publik dan tipu-tipu. Dengan naiknya harga BBM, sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwa barang kebutuhan masyarakat secara otomatis akan ikut melambung tinggi. Belum lagi biaya kesehatan yang sudah sangat tinggi, biaya pendidikan, yang akan berdampak selain meningkatkan jumlah orang miskin, juga akan meningkatkan jumlah orang bodoh. Kenapa? Karena biaya pendidikan yang sangat tinggi tidak akan mampu diakses oleh masyarakat ekonomi ke bawah, sehingga akan membuat kebodohan merajelala ditambah akan meningkatkan jumlah pengangguran.
Tidak bisanya mengakses pendidikan membuat masyarakat miskin tidak bisa mengakses pendidikan sehingga kesempatan untuk memperoleh peluang kerja akan sangat sulit. Sementara untuk membuka usaha sendiri tidak ada modal, jadilah kemiskinan, kebodohan dan pengangguran akan meningkat dan tidak bisa dihindari.
Penguasa Khianat
Ketika kekuasaan dipegang oleh orang yang tidak amanah, akan terjadi kesengsaraan dan kebinasaan. Terbukti ketika saat ini penguasa tidak amanah, rakyat menjadi korban. Rakyat terus menerus diperas, dipalak demi kepentingan segelintir orang yang menginginkan keuntungan dari penderitaan rakyat. Bagaimanapun dengan naiknya harga BBM, akan meningkatkan keuntungan para pengusaha di bidang migas. Para kapitalis akan tertawa dengan dicabutnya subsidi BBM. Selama ini, kendala para kapitalis untuk memperoleh keuntungan yang besar dari migas adalah masih adanya subsidi BBM dari pemerintah, sehingga rakyat lebih memilih membeli BBM bersubsidi ketimbang membeli BBM yang mereka jual, yang harganya tentu saja mengikuti harga BBM menurut pasar dunia.
Sementara sistem yang saat ini diterapkan mendukung penguasa untuk berlaku tidak amanah, curang. Berbagai perundangan produk sistem kapitalisme mengakomodir kepentingan para kapitalis. Dengan adanya UU PMA misalnya, membuka kran investasi dari luar mudah masuk ke indonesia, salah satunya investasi di bidang migas. Logikanya para investor asing menanamkan investasinya tentu tidak ingin rugi, mereka menginginkan keuntungan yang besar. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar di bidang migas, tentu saja dengan menaikkan harga BBM atau mencabut subsidinya sehingga harga BBM sesuai standar pasar dunia.
Terlebih lagi UU migas yang membolehkan asing untuk bermain di sektor hilir migas. Dahulu sektor hilir dimonopoli oleh Pertamina, sekarang siapapun boleh berperan di bidang hilir migas. Maka tak heran, SPBU-SPBU asing banyak bermunculan bersaing dengan Pertamina.
Inilah salah satu pengkhianatan yang dilakukan oleh penguasa terhadap rakyat. Padahal penguasa sejatinya adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan yang minta dilayani. Namun realitasnya penguasa negeri ini ingkar dari pelayanannya terhadap rakyat. Mereka lebih tunduk kepada para kapitalis.
Stop Tipu-Tipu dengan Islam
Islam sebagai sebuah ideologi memancarkan sistem yang sempurna. Islam mengatur perkara-perkara yang menjadi kemaslahatan bagi rakyat. Perkara yang menguasai hajat hidup orang banyak diatur oleh Islam sebagai kepemilikan umum. Kepemilikan umum ini tidak boleh dikuasai oleh negara ataupun individu, misalnya air, listrik, migas, jalan raya, lautan, dll. Namun pengelolaannya diserahkan kepada negara untuk kepentingan rakyat.
Karena BBM adalah salah satu kepemilikan umum, maka BBM tidak boleh diserahkan pengelolaannya kepada asing, baik di sektor hulu maupun hilir. BBM adalah milik rakyat dan harus dikembalikan kepada rakyat. Negara bertanggung jawab terhadap pengelolaan BBM dan menyediakannya untuk rakyat dengan gratis atau dengan harga yang sangat murah.
Jika pengelolaan BBM benar dengan menggunakan sistem yang benar dan penguasa yang amanah, maka akan terwujud kesejahteraan rakyat. Hal ini tidak akan mungkin terwujud jika saat ini masih menerapkan sistem kapitalisme. Hanya sistem Islam yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat.
Wa Allahu ‘alam
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!