Ahad, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 21 April 2013 04:22 wib
53.675 views
Doa kepada Yesus Tidak Maqbul, Malah Bikin Dosa
(Jawaban untuk Penginjil Berkedok Islam - 1)
VOA-ISLAM.COM – Sebuah website Kristen berkedok Islam (www.######islam.com) berusaha melunturkan akidah Islam tentang doa. Ayat-ayat Al-Qur'an dirakit dengan ayat-ayat Bibel untuk menjustifikasi doktrin Kristen bahwa doa tidak terkabul tanpa mengimani doktrin kematian Yesus di tiang salib untuk menebus dosa.
Dalam artikel “Doa Islam Dan Kristen, Mana Diperhatikan Allah?” seorang admin yang tidak mencantumkan namanya, menjelaskan bahwa doa umat Islam tidak dikabulkan Allah sebelum menerima dan mengakui kematian Yesus di tiang salib sebagai penebus dosa manusia.
Tipuan pemurtadan salibis ini dimulai dengan kalimat yang indah, bahwa setiap orang tentu menginginkan doa-doa yang dinaikkannya mendapat jawaban dari Allah. Berakting bak ustadz motivator, ia mengutip Al-Qur'an surat Qaf 16 bahwa Allah itu sangat dekat dengan manusia, lebih dekat daripada urat leher manusia. Tak lupa dikutipnya surat Al-Baqarah 186 bahwa Allah menjamin akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Nya.
...Tipuan pemurtadan salibis ini dimulai dengan kalimat yang indah. Berakting bak ustadz motivator, sang penginjil mengutip ayat Al-Qur'an...
Sejurus kemudian, ia memasukkan doktrin Kristen dengan mengajak pembaca berpikir, mengapa ada doa yang tidak dikabulkan Allah? “Ketika Allah tidak kunjung menjawab doa kita, tidak jarang kita bertanya, apakah Allah mendengar doaku atau doa-doa itu hanya sampai pada langit-langit kamarku?” tulisnya.
Pertanyaan ini dijawab sendiri sebagai berikut: “Kita lupa, bahwa dosa telah memisahkan kita dari Allah,” jawabnya sembari mengutip Bibel kitab Yesaya 59:2. “Hanya orang yang datang kepada-Nya dengan patah hati dan jiwa remuk, yang akan diperhatikan doanya,” jelasnya.
Kemudian ia mengutip ayat Bibel dalam Kisah Para Rasul 18:13-14 tentang kisah rohaniawan Farisi dan pemungut pajak pada masa Yesus, bahwa ada doa orang jahat yang dikabulkan Tuhan, sebaliknya doa orang baik malah ditolak Tuhan. Doa hanya dikabulkan Tuhan bila manusia mengakui segala dosa yang telah dilakukannya.
Selanjutnya, dalam subjudul “Allah Melihat Hati, Bukan Ritual” dengan mengutip Al-Qur'an surat Al-Fatihah, dituding bahwa doa umat Islam untuk dikaruniai keselamatan surgawi tidak pernah dikabulkan Allah. Menurutnya, kesalahan doa umat Islam tersebut karena umat Islam sibuk membersihkan jasmani, tapi lupa membersihkan hati.
“Membersihkan tubuh jasmani ketika hendak menghadap Allah memang boleh, tetapi kebersihan hati jauh lebih penting,” jelasnya sembari mengutip Injil Matius 15:19.
...Ajaran penginjil itu benar-benar sesat dan merusak iman, baik dalam tinjauan Al-Qur'an maupun Bibel...
Terakhir, penginjil menutup artikel pemurtaannya dengan solusi bahwa umat Islam harus mengimani Yesus sebagai tuhan dan juru selamat agar doanya dikabulkan Allah. Karena mengimani kematian Yesus di tiang salib sebagai penebus dosa manusia adalah satu-satunya cara untuk membersihkan hati manusia.
“Darah Anak Allah, yaitu Isa Al-Masih yang tumpah di kayu salib berkuasa untuk membersihkan hati setiap orang dari sampah yang menghalangi doanya. Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya,” pungkasnya.
Ajaran penginjil itu benar-benar sesat dan merusak iman, baik dalam tinjauan Al-Qur'an maupun Bibel.
...Nas-nas Al-Qur'an dan hadits mengajarkan keseimbangan kebersihan jasmani dan rohani (iman dan hati) dalam keterkabulan doa...
PERTAMA, tudingan bahwa umat Islam sibuk membersihkan jasmani tanpa membersihkan hati, jelas kebohongan. Nas-nas literal dalam Al-Qur'an maupun hadits mengajarkan keseimbangan perlunya kebersihan jasmani dan rohani (iman dan hati) dalam keterkabulan doa.
Dalam aspek jasmani, Islam menekankan halalnya pakaian, tempat ibadah dan darah daging yang bebas dari makanan/minuman haram (Qs Al-Baqarah 172, Al-Mu’minun 51). Karena Allah itu maha bagus (Thayyibun), maka berdoa kepadanya harus dengan modal yang halal dan thayyib.
“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Ada seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tangannya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa: Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya bisa terkabulkan?" (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).
Dalam aspek rohani, Islam menekankan pentingnya kebersihan iman, niat dan hati dalam berdoa supaya dikabulkan Allah SWT, antara lain:
1. Berdoa dengan ikhlas hanya kepada Allah dengan membersihkan iman dari segala bentuk kesyirikan (Qs Ghafir 14). Mulailah doa dengan memanjatkan Asmaul Husna (nama-nama Allah yang indah) dan shalawat nabi (Qs Al-A'raf 180, Al-Ahzab 56).
2. Berdoa hati yang khusyuk dan sungguh-sungguh dengan sepenuh keyakinan dan prasangka baik kepada Allah, bahwa Dia akan selalu mengabulkan doa (Qs Al-Mu'min 60).
“Hati itu laksana wadah dan sebahagian wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya, maka apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah kepada-Nya dengan yakin akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak khusyuk" (HR Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim).
“Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa" (HR. Tabrani)
3. Berdoa dengan segala kerendahan hati (tadharru’) dan tawadhu’ menjauhkan diri dari segala kesombongan, karena Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong dan tinggi hati (Qs An-Nisa’ 36, Al-A'raf 55).
4. Tidak berdoa untuk dosa atau kemaksiatan, dan tidak tergesa-gesa minta doanya dikabulkan secara kilat (isti’jal).
Dengan menjalani tahapan doa secara benar, maka doa umat Islam akan dikabulkan Allah Ta’ala sesuai dengan cara-Nya:
“Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa" (HR. Tabrani). Bersambung [a. ahmad hizbullah mag/suara islam]
ARTIKEL TERKAIT:
- Jawaban untuk Penginjil-1: Doa kepada Yesus Tidak Maqbul dan Bikin Dosa
- Jawaban untuk Penginjil-2: Yesus Bukan Tuhan, Berdoalah Kepada Tuhannya Yesus
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!