Senin, 12 Rabiul Akhir 1446 H / 11 September 2023 10:10 wib
4.676 views
Menyikapi Maraknya Kasus Perselingkuhan di Masyarakat
Oleh : Dinnar Fitriani Susanti
Kepala Inspektorat Daerah (Itda) Provinsi Kalimantan Timur (Itda Kaltim) Irfan Prananta mengakui adanya kasus perselingkuhan antar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan daerah. Namun, pihaknya tidak bisa merinci berapa jumlah kasus yang ditangani setiap bulan.
Ia mengatakan, perselingkuhan memang ada terjadi di antara PNS, baik di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun di Kabupaten/Kota. Namun, ia tidak bisa merinci berapa jumlah kasus yang ditangani.
Irfan menjelaskan perselingkuhan merupakan pelanggaran disiplin tingkat berat yang dapat berakibat pada sanksi kepegawaian, mulai dari penurunan pangkat, mutasi, demosi, pemindahan tempat kerja, hingga pemecatan
Mindset Sekuler Kapitalis Penyebab Perselingkuhan
Begitu maraknya kasus perselingkuhan saat ini tak terkecuali juga telah terjadi di kalangan PNS, maka menimbulkan pertanyaan, sebenarnya siapakah pihak yang bersalah dalam kasus perselingkuhan, pelakor, suami sendiri atau istrinya yang tidak pandai menjaga suami?
Sebenarnya yang salah adalah mindset kapitalisme sekularisme. Kapitalisme adalah pandangan hidup di dunia itu harus mendapatkan kesenangan sebanyak-banyaknya. Sedangkan sekulerisme adalah pemisahan agama dari kehidupan.
Mindset ini bisa membuat pembenaran yang lain, apalagi semisal rumput tetangga serasa lebih hijau akhirnya, kurang bersyukur. Sehingga terjadi dengan wanita lain dan terjadilah kasus perselingkuhan di tempat kerja dan lainnya.
Mindset kapitalisme sekulerisme juga yang telah membuat seorang wanita berani menjalin hubungan terlarang dengan suami orang. Sehingga jika sudah terpapar mindset itu halal haram jadi tidak penting lagi. Yang lebih dipentingkan adalah hidup senang - senang.
Seorang istri yang terdampak mindset ini akan menjadi istri yang kurang bisa menjaga perasaan suami. Perkataan atau perilakunya menjadi kurang baik atau sering kali melalaikan kewajiban, sehingga membuat suami mudah berpaling. Namun masih ada juga yang istrinya sudah baik, tetapi suaminya masih saja selingkuh. Walhasil pandangan hidup yang salah tadi itulah yang menjadikan kasus-kasus perselingkuhan.
Begitulah mindset yang salah ini, dengan mudah menyerang kehidupan saat ini, karena berasal dari aturan hidup manusia yang bersifat lemah, di tambah lagi saat ini tidak paham Islam secara mendasar. Mengkaji Islam dipandang sebagai sesuatu yang tidak penting, banyak yang malas datang mempelajari Islam.
Saat ini ketika hanya mengandalkan pendidikan di sekolah itu saja, tidaklah cukup untuk membentuk kepribadian Islam pada masyarakat. Sebab, sistem pendidikan yang diterapkan saat ini basisnya adalah sekuler. Masyarakat tidak di didik untuk taat, namun yang terjadi dibiasakan untuk memisahkan agama dari kehidupan.Sehingga wajar akhirnya masyarakat mudah selingkuh.
Islam Menjamin Keharmonisan Keluarga
Terbentuknya keluarga harmonis dan masyarakat terbaik itu semua adalah sesuatu yang realistis. Sehingga kita butuh negara yang bisa mengkondisikan warga negaranya agar menjadi masyarakat yang taat.
Negara yang seperti itu tentulah negara yang menerapkan seluruh aturan Islam. Dalam fiqih Islam, negara seperti ini disebut dengan istilah Khilafah. Khilafah akan menerapkan sistem pendidikan berbasis aqidah Islam, salah satu tujuannya adalah untuk membentuk masyarakat yang berkepribadian Islam.
Masyarakat yang berkepribadian Islam itu bukanlah masyarakat yang cara pandangnya kapitalis sekuler, namun masyarakat yang cara pandangnya Islami dan bisa mewujudkan cara pandang itu dalam bentuk tingkah laku yang Islami juga.
Sehingga suasana seperti ini tidak akan membuat kasus perselingkuhan. Karena selingkuh itu termasuk perilaku khianat, dalam kitab Al mufrodat halaman 35 dijelaskan definisi khianat yaitu melanggar hak dan merusak perjanjian secara sembunyi-sembunyi. Dan Allah mengharamkan perilaku ini. Allah berfirman, "Allah tidak akan memberi hidayah terhadap tipu daya orang-orang yang berkhianat." (QS Yusuf : 52)
Selain itu orang yang berselingkuh berarti telah menjalin hubungan terlarang dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, dengan kata lain itu adalah perzinahan. Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS Al isra ayat 32)
Dari sinilah, Islam punya cara pandang dan sikap yang benar dalam menjalani hidup ini dan menjaga keharmonisan keluarga dari perselingkuhan. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!