Jum'at, 12 Jumadil Akhir 1446 H / 20 Desember 2013 16:16 wib
22.431 views
Kami Loyal dan Membela Setiap Mujahid yang Mengangkat Panji Tauhid
(voa-islamcom) - Munculnya beberapa faksi di tubuh mujahidin di medan jihad Suriah membuat prihatin Syaikh Mujahid Abu Muhammad al-Maqdisi yang berada di balik jeruji besi Abu Lulu. Berdasarkan informasi yang sampai ke telinga beliau adanya sebagian orang dari kalangan mujahidin yang rela dengan terceraiberainya barisan mujahidin dan pembaca panji tauhid. Beliau memisalkannya dengan ibu pembohong, yang rela anaknya dibelah dua.
Dalam Nasehatnya yg diberi judul: ليسكمنترضىبشقابنها (Tidak seperti ibu yang rela anaknya dibelah), Syaikh mengritisi sikap sebagian mujahidin yang mudah berpecah belah dan terbagi-bagi dalam beberapa kelompok yang saling bermusuhan.
“Setiap orang muslim yang memahami Islam, mengetahui syari'atnya, menginginkan kebaikan untuk jihad dan mujahidin, serta memiliki perasaan kasih sayang kepada Islam dan kaum muslimin, tidak akan senang dengan terpecah belahnya jihad dan robeknya barisan mujahidin,” tulis beliau mengawali nasehatnya.
Beliau menasihatkan agar para mujahidin untuk bersatu di bawah panji Tauhid dan dibawah satu pemimpin. Jika hal itu sulit, maka paling tidak mereka bersatu di bawah naungan majlis syura yang mengumpulkan dan menyatukan kalimat mereka.
Beliau menyampaikan bahwa pertempuran sengit di Suriah tidak bisa diselesaikan mujahidin dengan berpecah belah atau oleh satu kelompok saja.
Belau menuturkan, bahwa kekuatan-kekuatan kuffar yg beragam warnanya, baik Bathiniyyah, Salibis, dan rezim-rezim Arab yang murtad bersatu padu menghadapi mujahidin dan menghancurkan panji tauhid dan jihad,
“Karena itu, tidak pantas bagi mujahidin dalam menghadapi persekongkolan dan permusuhan ini kecuali dengan penyatuan barisan, yang menghancurkan perselisihan dan merobohkan ambisi-ambisi pribadi serta lebih mengutamakan kemaslahatan jihad secara menyeluruh daripada kepentingan-kepentingan lain atau parsial yang akan teralisasi dengan cepat setelah kemenangan dan diraihnya kekuasaan,” nasehatnya.
Menurut beliau, persatuan mujahidin di Suriah bisa membuat marah orang-orang kafir dan membuat gembira para penganut Tauhid dan memperkuat barisan mujahidin. Kemudian beliau menyitir firman Allah Ta'ala:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Al-Shaff: 4)
Selanjutnya beliau menyatakkan sikap yang tegas yang menjadi teladan bahwa dirinya memberikan loyalitas dan pembelaan kepada setiap mujahid yang mengangkat panji tauhid di Suriah.
“Kami loyal dan membela setiap mujahid yang mengangkat panji Tauhid di Suriah,”pernyataannya.
Beliau tidak memihak kepada Jabhah Nushrah maupun ISIS. Beliau juga tida rela jika barisan mujahidin dipecahbelah. “Kami merasa sakit dengan hal itu,” tuturnya. [PurWD/abufatih/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!