Senin, 20 Jumadil Akhir 1446 H / 5 Maret 2012 11:51 wib
14.020 views
Siap Matikan Tivimu Sekarang?
Siap matikan Tivimu?
Jadi heran, kenapa sih sekarang tren acara tipi buat kita- kita selalu nggak jaoh jaoh dari yang namanya gaya hidup, hura- hura, ngeksis dan minus banget pendidikannya? yups, emang begitulah kenyataannya, bahwa kotak ajaib audio visual yang ditemukan JL Baird dan CF Jenkins ini, sekarang banyak dijadiin kiblat sama kaum remaja kita. Daya hipnotisnya nggak kalah hebat buat ngebentuk opini sekaligus agen nomor wahid dalam penyebaran ide globalisasi yaitu kapitalisme dan materialisme.
Dan yang kya gini nggak terbatas hanya pada tanyangan gaul dan musik jingkrak- jingkrak aja. Tayangan religi yang juga dihadirkan ternyata juga nggak luput dari polesan ide- ide sekuler mereka. Boleh aja dalam sinetron seorang ustadz menasehatkan kaum muslimah untuk berbusana menutup aurat sesuai syariat Islam,eh tapi begitu break en si iklan mulai nongol, mulai deh bersliweran bintang- bintang yang pake baju super minimalis. Setuju atau nggak, ternyata emang kya gitu kejadian yang muncul di tivi- tivi sekarang ini.
Ternyata bukan lagi kesopanan, atau nilai pendidikan yang jadi penentu sebuah acara tivi bisa terus lagi atau nggak. Yups, rating jadi raja buat nentuin tayangan kelangsungan acara itu, no matter KPI atau MUI udah triak- triak protes. Masih ingat nggak waktu dulu KPI dan MUI melayangkan protesnya gara- gara banyak acara tivi waktu Ramadhan yang justru lebih banyak mudharatnya. Dan parahnya lagi, tayangan- tanyangan minus itu kebanyakan muncul pas lagi jam-jam primetime saat berbuka puasa atau sahur.
Kebanyakan sih pada acara- acara begituan, contohnya komedi, tampilannya dipaksakan biar terlihat islami tapi bener- bener minim edukasi. May be hal ini paling nggak sudah menjadi syarat penyelamat bagi pelaku rumah produksi agar terlihat peduli dengan datangnya bulan suci, termasuk juga menampilkan para pembaca berita maupun presenter acara wanitanya nggak pernah ketinggalan busana muslimahnya. Eh disana pembawa acara infotainment juga salah satunya loh.
Friend, inilah bener- bener realitas yang bakal selalu kita temui di tivi nggak terkecuali nanti di bulan ramadhan yang suci. Barang yang di julukin " si kotak ajaib" itu bener- bener udah mengkotakkan idup dan pandangan kamu dalam sebuah ideologi kapitalisme-materialisme yang nggak abies- abiesnya di update. Sampe- sampe surga-neraka may be nggak penting lagi, yang penting mana yang jadi uang, itulah yang bakal terus eksis. Dan bagi kita yang masih setia berharap edukasi islami yang asli 100% bahkan dari tayangan religi sekalipun rasanya cuman bagaikan mimpi. Kenapa harus berlama- lama membiarkan sesuatu yang merusak, yang bakal jadi bom waktu buat kamu, tetep nangkring di rumah, en mengunjungi kamu tiap hari? So, inilah waktu yang tepat buat kamu, buat matikan tivimu sekarang.
Jadi heran, kenapa sih sekarang tren acara hiburan khususnya buat kita para remaja di tivi selalu nggak jaoh-jaoh dari yang namanya gaya hidup, hura- hura, ngeksis dan minus banget pendidikannya? yups, emang begitulah kenyataannya, bahwa kotak ajaib audio visual yang ditemukan JL Baird dan CF Jenkins ini, sekarang banyak dijadiin kiblat sama kaum remaja kita. Daya hipnotisnya nggak kalah hebat buat ngebentuk opini sekaligus agen nomor wahid dalam penyebaran ide globalisasi yaitu kapitalisme dan materialisme.
Dan yang kya gini nggak terbatas hanya pada tanyangan gaul dan musik jingkrak- jingkrak aja. Tayangan religi yang juga dihadirkan ternyata juga nggak luput dari polesan ide- ide sekuler mereka. Boleh aja dalam sinetron seorang ustadz menasehatkan kaum muslimah untuk berbusana menutup aurat sesuai syariat Islam,eh tapi begitu break en si iklan mulai nongol, tetep aja bersliweran bintang- bintang yang pake baju super minimalis. Setuju atau nggak, ternyata emang kya gitu kejadian yang muncul di tivi- tivi sekarang ini.
Ternyata bukan lagi kesopanan, atau nilai pendidikan yang jadi penentu sebuah acara tivi bisa terus lagi atau nggak. Yups, rating jadi raja buat nentuin tayangan kelangsungan acara itu, no matter KPI atau MUI udah triak- triak protes. Masih ingat nggak waktu dulu KPI dan MUI melayangkan protesnya gara- gara banyak acara tivi waktu Ramadhan yang justru lebih banyak mudharatnya. Dan parahnya lagi, tayangan- tanyangan minus itu kebanyakan muncul pas lagi jam-jam primetime saat berbuka puasa atau sahur.
Kebanyakan sih pada acara- acara begituan, contohnya komedi, tampilannya dipaksakan biar terlihat islami tapi bener- bener minim edukasi. May be hal ini paling nggak sudah menjadi syarat penyelamat bagi pelaku rumah produksi agar terlihat peduli dengan datangnya bulan suci, termasuk juga menampilkan para pembaca berita maupun presenter acara wanitanya nggak pernah ketinggalan busana muslimahnya. Eh disana pembawa acara infotainment juga salah satunya loh.
Friend, inilah bener- bener realitas yang bakal selalu kita temui di tivi nggak terkecuali nanti di bulan ramadhan yang suci. Barang yang di julukin " si kotak ajaib" itu bener- bener udah mengkotakkan idup dan pandangan kamu dalam sebuah ideologi kapitalisme-materialisme yang nggak abies- abiesnya di update. Sampe- sampe surga ato neraka may be nggak penting lagi, yang penting mana yang jadi uang, itulah yang bakal terus eksis. Dan bagi kita yang masih setia berharap edukasi islami yang asli 100% bahkan dari tayangan religi sekalipun rasanya cuman bagaikan mimpi. Kenapa harus berlama- lama membiarkan sesuatu yang merusak, yang bakal jadi bom waktu buat kamu, tetep nangkring di rumah, en mengunjungi kamu tiap hari? So, inilah waktu yang tepat buat kamu, buat matikan tivimu sekarang.
(NayMa/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!