
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan perlawanan Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza menanggapi proposal 20 poin yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang diklaim bertujuan mengakhiri perang genosida rezim Israel di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan pada Jum'at (3/10/2025), Hamas mengatakan pihaknya telah memberikan tanggapan setelah “mengkaji secara mendalam” rencana tersebut, melakukan “konsultasi luas” dengan berbagai faksi Palestina, serta dengan niat “menghentikan agresi dan perang pemusnahan.”
Hamas menegaskan, sikap ini diambil “berdasarkan tanggung jawab nasional serta kepedulian terhadap prinsip, hak, dan kepentingan tertinggi rakyat Palestina.”
Sebagai bagian dari respons itu, demi memungkinkan dihentikannya perang serta penarikan pasukan Israel, Hamas menyatakan siap “membebaskan semua tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang mati.”
Namun, Hamas menekankan bahwa pembebasan itu hanya dapat dilakukan “jika kondisi di lapangan memungkinkan terjadinya proses pertukaran.” Untuk itu, Hamas menyatakan siap memasuki negosiasi dengan para mediator.
Dalam pernyataannya, Hamas juga menyetujui “penyerahan administrasi Jalur Gaza kepada sebuah badan Palestina independen (teknokrat), berdasarkan konsensus nasional Palestina serta dukungan Arab dan Islam.”
Meski begitu, Hamas menegaskan bahwa ketentuan lain dalam proposal Trump harus disepakati “melalui kerangka nasional Palestina yang komprehensif, di mana Hamas akan menjadi bagian dan berkontribusi penuh dengan tanggung jawab.”
Hamas menilai hal itu perlu karena poin-poin tersebut berkaitan dengan posisi nasional Palestina secara keseluruhan dan harus sesuai dengan hukum serta resolusi internasional.
Sebelumnya, Hamas menyatakan skeptis terhadap rencana itu, menegaskan bahwa karena sifatnya yang sensitif, respons mereka harus berupa keputusan kolektif yang melibatkan seluruh faksi Palestina. Hamas menilai isu-isu yang dibahas menyangkut masa depan persoalan Palestina, hak-hak bangsa Palestina, prinsip-prinsip dasar, dan identitas politik, sehingga jawaban final harus menunggu konsultasi tambahan dengan kelompok-kelompok Palestina.
Pada Jum'at, pejabat Hamas Musa Abu Marzouk mengatakan kepada televisi Al Jazeera bahwa Hamas telah menyetujui rencana itu “secara prinsip dalam garis besarnya,” namun menegaskan bahwa “pelaksanaannya memerlukan negosiasi.”
“Rencana ini tidak bisa dijalankan tanpa negosiasi,” katanya.
Dalam waktu bersamaan, Abu Marzouk juga mengecam karena proposal itu kembali mengulang label AS yang menyebut Hamas sebagai “organisasi teroris.”
“Hamas adalah gerakan pembebasan nasional, dan definisi terorisme dalam rencana itu tidak bisa diterapkan kepada Hamas,” tegasnya.
Pejabat senior Hamas lainnya, Osama Hamdan, juga menambahkan, “Upaya untuk mengecualikan Hamas dari proses politik Palestina tidak akan berhasil.”
Hamdan menegaskan bahwa Hamas tidak akan menerima adanya administrasi asing di Jalur Gaza.
Komentar ini muncul setelah laporan tentang isi proposal yang menyebut Gaza akan dikelola oleh “komite teknokrat sementara” di bawah pengawasan sebuah “Dewan Perdamaian”. Menurut rencana itu, dewan akan dipimpin langsung oleh Trump bersama mantan PM Inggris Tony Blair serta “tokoh dan kepala negara lainnya.”
Menanggapi laporan tersebut, Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina mampu mengelola urusan mereka sendiri.
Hamdan berkata, “Ada kesepakatan nasional Palestina bahwa Gaza harus dikelola oleh badan Palestina sendiri.” Ia juga menolak tegas masuknya pasukan asing ke Gaza, menyebutnya “tidak bisa diterima.”
Trump mengumumkan proposal itu pada Senin lalu dengan isi: gencatan senjata segera di Gaza, pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina di penjara Israel, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.
Proposal itu muncul di tengah dukungan besar-besaran Washington—militer, intelijen, dan politik—bagi perang genosida Israel yang sejauh ini telah menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Dukungan ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya pasokan senjata AS ke Israel hingga mencapai rekor, disertai veto Washington terhadap semua langkah di PBB yang ditujukan untuk menghentikan agresi brutal tersebut.
Trump kemudian menulis di platform X (dulu Twitter) agar Israel segera menghentikan pengeboman di Gaza.
Namun, laporan-laporan media di lapangan menunjukkan bahwa respons Hamas justru diikuti dengan pengeboman besar-besaran oleh jet tempur Israel di wilayah Gaza utara, yang digambarkan sebagai serangan “histeris.” (ptv/Ab)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com