Laporan: Hampir 3.000 Pencari Bantuan Palestina Tewas oleh Israel di Gaza

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Israel telah membunuh hampir 3.000 warga Palestina saat mereka berusaha mendapatkan makanan, air, atau bantuan dasar lainnya di Jalur Gaza selama 20 bulan terakhir, menurut sebuah investigasi besar yang mengungkap serangan sistematis terhadap warga sipil.

Investigasi selama setahun yang dilakukan oleh media The New Humanitarian menemukan bahwa sebanyak 2.957 orang tewas antara Januari 2024, tiga bulan setelah perang dimulai, hingga 9 September 2025. Angka tersebut menambah bukti kuat adanya kejahatan perang sistematis yang dilakukan Israel di wilayah Gaza yang hancur.

Hampir 20.000 orang lainnya terluka ketika berusaha mendapatkan bantuan pada periode yang sama.

Investigasi ini meneliti sekitar 200 serangan antara Januari 2024 hingga Juli 2025, tidak termasuk serangan di sekitar titik distribusi bantuan yang terkait dengan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat. Hasilnya, ditemukan sekitar 1.200 warga Palestina tewas dan hampir 4.700 orang terluka dalam serangan-serangan tersebut saja.

Para peneliti kemudian menambahkan data kematian di lokasi terkait GHF, serta angka dari Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA), ke dalam basis data The New Humanitarian. Penambahan ini secara dramatis meningkatkan jumlah korban jiwa Palestina yang tewas saat berusaha memperoleh bantuan di tengah kampanye kekejaman Israel selama dua tahun di Gaza.

Kematian di titik distribusi bantuan kini menyumbang 4,6 persen dari seluruh korban jiwa Palestina akibat perang Israel di Gaza sejak Oktober 2023, yang hingga Selasa telah merenggut sedikitnya 64.871 nyawa. Angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena banyak korban masih terkubur di bawah reruntuhan atau belum ditemukan.

Adil Haque, profesor hukum internasional di Universitas Rutgers, Amerika Serikat, mengatakan kepada The New Humanitarian bahwa serangan-serangan tersebut mencerminkan “sebuah pola… dan penerimaan dari pihak negara bahwa serangan-serangan ini seharusnya terus berlangsung tanpa batas.”

Basis data menunjukkan pasukan Israel membunuh dan melukai warga Palestina saat mereka mengantre di dapur umum dan toko roti, mengambil paket makanan dari gudang bantuan kemanusiaan, mengambil air atau bantuan dari udara, dan menunggu konvoi. The New Humanitarian mengecualikan insiden yang tidak dilaporkan oleh berbagai media, LSM, atau PBB.

Investigasi tersebut sangat bergantung pada pelaporan lapangan oleh jurnalis dan peneliti Palestina, meski media di Gaza terus-menerus menjadi target serangan Israel.

Media itu menambahkan bahwa angka yang tercatat kemungkinan masih di bawah jumlah sebenarnya, mengingat menurunnya laporan lokal dan hilangnya dokumentasi yang dapat diandalkan dari platform media sosial.

Data juga menyoroti kekejaman di lokasi terkait GHF. Jumlah korban tewas melonjak setelah Mei, ketika pusat distribusi GHF menuai kecaman internasional dan digambarkan sebagai “jebakan maut” karena pembantaian harian yang dilakukan di sana oleh pasukan Israel dan tentara bayaran yang didukung AS.

Sebelum Mei, The New Humanitarian mencatat 633 kematian di antara warga Palestina yang mencari bantuan; dalam tiga bulan berikutnya, jumlah korban melonjak hampir 2.300 jiwa.

Pada Agustus, Human Rights Watch menuduh Israel melakukan kejahatan perang di lokasi terkait GHF, dengan mengutip kesaksian dan citra satelit sebagai bukti bahwa Israel secara sengaja menargetkan warga Palestina yang mencari bantuan.

Sejak didirikan, sejumlah LSM dan organisasi terkemuka, termasuk Oxfam dan UNICEF, menuduh GHF mempolitisasi bantuan, melanggar hukum internasional, serta memfasilitasi pembunuhan warga Palestina yang bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Pada Juli, lebih dari 170 lembaga kemanusiaan menuntut agar sistem distribusi GHF dibubarkan dan agar penyaluran bantuan kembali dikoordinasikan di bawah PBB. (TNA/Ab)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• Laporan PBB: 680 Ribu Warga Gaza Tewas, Dunia Dinilai Abai terhadap Hukum Internasional
• Pihak Berwenang AS Masih Buru Pelaku Penembakan Charlie Kirk
• Geng Motor Anti-Islam AS jadi Petugas Keamanan Distribusi Bantuan di Gaza
• AS dan Israel Berkoordinasi dalam Serangan yang Targetkan Pimpinan Hamas di Qatar
• Serangan Israel ke Doha Gagal, Hamas Pastikan Pimpinannya Masih Hidup
• Perlawanan Palestina Eksekusi 6 Kolaborator di Gaza, Terbukti Bocorkan Informasi Rahasia ke Israel
• Setiap Jam Satu Anak Palestina Dibunuh Israel, Total Sudah 20.000 Lebih Sejak Oktober 2023
• WSJ: Genosida Gaza Picu Perpecahan di Industri Musik Global