Geng Motor Anti-Islam AS jadi Petugas Keamanan Distribusi Bantuan di Gaza

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah investigasi media Inggris mengungkap bahwa anggota geng motor anti-Islam asal Amerika Serikat, yang memiliki sejarah retorika kekerasan terhadap umat Muslim, kini menyediakan layanan keamanan di lokasi distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung AS di seluruh Jalur Gaza yang terkepung.

Investigasi oleh BBC News, media milik negara Inggris, mengonfirmasi identitas beberapa anggota Infidels Motorcycle Club yang bekerja di Gaza untuk UG Solutions, sebuah kontraktor swasta yang menyediakan “keamanan” di titik distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

Infidels MC didirikan oleh veteran perang Irak asal AS pada tahun 2006, dan para anggotanya berperilaku seperti para tentara salib modern.

Menurut estimasi seorang mantan kontraktor, setidaknya 40 dari sekitar 320 orang yang dipekerjakan oleh UG Solutions di Gaza direkrut dari Infidels MC.

UG Solutions membayar masing-masing kontraktornya sebesar $980 per hari, termasuk biaya, dan naik menjadi $1.580 per hari untuk para pemimpin tim di “lokasi distribusi aman” milik GHF.

Geng tersebut saat ini menyebarkan sentimen Islamofobia di halaman Facebook dan platform media sosial lainnya.

Postingan media sosial menunjukkan bahwa pada bulan Mei — hanya dua minggu sebelum bepergian ke Gaza — pemimpin geng ini, Johnny “Taz” Mulford, merekrut veteran militer AS dari pengikut Facebook-nya, mengundang siapa pun yang “masih bisa menembak, bergerak, dan berkomunikasi” untuk melamar.

Edward Ahmed Mitchell, wakil direktur Council on American-Islamic Relations (CAIR) — organisasi hak sipil Muslim terkemuka di AS — mengatakan bahwa geng tersebut memiliki semua ciri khas kelompok kebencian anti-Muslim, yang selama beberapa dekade telah menggunakan nama “Infidels.”

Hamas: GHF Gunakan Bantuan untuk Mengusir Warga Gaza

Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa lokasi distribusi bantuan yang baru dibentuk oleh GHF yang didukung AS di Gaza telah menjadi “perangkap maut” bagi warga sipil yang kelaparan.

Mulford, mantan sersan Angkatan Darat AS, memiliki tato angka 1095 di dadanya.

“Ketika Anda melihat para bigot anti-Muslim hari ini merayakan angka 1095, merayakan perang salib, mereka sedang merayakan pembantaian massal terhadap umat Muslim — penghapusan umat Muslim dan Yahudi dari kota suci al-Quds,” kata Mitchell.

Laporan ini muncul saat GHF menghadapi pengawasan internasional yang meningkat, dengan ratusan warga Palestina tewas saat mencoba mendapatkan bantuan di lokasi distribusi mereka.

Adegan kekacauan dan kepanikan telah menjadi pemandangan umum di lokasi distribusi GHF di Gaza.

Rezim Israel mendukung geng-geng yang terafiliasi dengan Daesh di Gaza untuk melemahkan Hamas, menjarah bantuan, dan mengontrol akses kemanusiaan, yang berkontribusi pada kelaparan, kekacauan, dan lebih dari 1.000 kematian warga sipil.

Hingga awal bulan ini, setidaknya 1.135 anak-anak, perempuan, dan laki-laki tewas di dekat lokasi tersebut saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan.

PBB menyatakan bahwa sebagian besar pembunuhan tersebut kemungkinan besar dilakukan oleh pasukan Israel. (ptv/Ab)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Islamic World News lainnya:

• AS dan Israel Berkoordinasi dalam Serangan yang Targetkan Pimpinan Hamas di Qatar
• Serangan Israel ke Doha Gagal, Hamas Pastikan Pimpinannya Masih Hidup
• Perlawanan Palestina Eksekusi 6 Kolaborator di Gaza, Terbukti Bocorkan Informasi Rahasia ke Israel
• Setiap Jam Satu Anak Palestina Dibunuh Israel, Total Sudah 20.000 Lebih Sejak Oktober 2023
• WSJ: Genosida Gaza Picu Perpecahan di Industri Musik Global
• Demi Lindungi Anak, Arab Saudi Hapus Fitur Chat di Roblox, Negara Teluk Lain Menyusul!
• Serangan Israel Berlanjut: 64.300 Warga Gaza Tewas, 162 Ribu Terluka
• Ribuan Anak dan Perempuan Palestina Masih Dibui Israel, Total Lampaui 11.000 Orang