Israel Bunuh Lebih dari 1.000 Dokter dan Perawat di GazaSenin, 25 Nov 2024 16:15 |
|
Calon Wakil Wali Kota Diterpa Isu Pelecehan Seksual, Pengamat: Elektabilitas Bisa RontokSenin, 25 Nov 2024 11:17 |
|
Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Pasukan Israel membakar semua bangunan di rumah sakit itu sehingga mengakibatkan penghentian total layanan, tambah para saksi mata.
Mereka juga mencatat bahwa tentara Israel menghancurkan gedung bedah khusus dan membakar gedung resepsi utama dan darurat.
Pasukan Israel juga membakar gedung bangsal ginjal dan bersalin, lemari es kamar mayat, serta fasilitas kanker dan luka bakar, dan menghancurkan gedung klinik rawat jalan, menurut para saksi mata.
Menurut sumber medis Palestina, rumah sakit tersebut sekarang sudah tidak berfungsi lagi dan tentara menghancurkan semua peralatan medis di komplek tersebut, ruang operasi, dan unit perawatan intensif.
Para saksi mata melaporkan bahwa ratusan jenazah berserakan ditemukan di rumah sakit dan di jalan-jalan sekitarnya.
Mereka menjelaskan bahwa tentara Israel menghancurkan pemakaman darurat yang didirikan warga Palestina di fasilitas tersebut dan mengeluarkan mayat-mayat dari sana, menyebarkannya di berbagai area rumah sakit.
Mereka lebih lanjut mencatat bahwa pasukan Israel membakar dan menghancurkan banyak rumah dan bangunan tempat tinggal di sekitar rumah sakit.
Tentara Zionis Israel menggerebek rumah sakit tersebut, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza yang menampung ribuan pasien dan pengungsi pada 18 Maret.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Hampir 32.800 warga Palestina telah tewas dan 75.300 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza dan menyebabkan penduduknya, terutama penduduk di Gaza utara, di ambang kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada Kamis (28/3/2024) meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza. (BUP/Ab)