Analis Sebut Publik Israel Khawatir Perang Multi Front Pecah Tahun Ini

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Publik Israel khawatir perang multi-front akan pecah tahun ini, kata koresponden militer untuk Kan TV milik pemerintah Israel, Roy Sharon.

Kekhawatirannya adalah kejadian seperti itu akan mempengaruhi pencegahan dan kemampuan Israel untuk bekerja dalam situasi darurat, jelasnya Ahad (16/4/2023).

Sharon mengatakan poros perlawanan terhadap Israel sangat ingin memanfaatkan apa yang mereka anggap sebagai peluang yang tidak akan terulang, termasuk kelemahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam masyarakat dan tentara Israel, serta AS yang telah melemah secara militer dan kehilangan minat di Timur Tengah, dan poros Arab-Sunni-Israel yang coba didirikan Washington di Teluk melawan Iran tetapi gagal.

Dia menambahkan bahwa komunitas intelijen Israel memperkirakan bahwa situasi keamanan di Tepi Barat yang diduduki akan tenang setelah bulan Ramadhan, dan bahwa pembentukan keamanan akan bekerja untuk menggagalkan operasi individu Palestina di Tepi Barat utara, yang dilakukan oleh Shin Bet dan tentara telah gagal untuk menggagalkan.

Dia menambahkan bahwa publik Israel percaya bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengambil langkah militer untuk membungkam protes terhadap rencana reformasi peradilannya atau untuk memasukkan pemimpin oposisi Benny Gantz dan partainya dalam pemerintahan darurat nasional.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• 56 Warga Sipil Sudan Tewas Saat Pertempuran Antar Jenderal Saingan Berlanjut Ke Hari Kedua
• Kuwait Akan Bangun Menara Setinggi 1 KM Yang Akan Lampaui Burj Khalifa Di Dubai
• MLS AS Izinkan Pesepak Bola Muslim Yang Berpuasa Ramadhan Untuk Berbuka Puasa Saat Pertandingan
• Minneapolis Jadi Kota Besar AS Pertama Yang Izinkan Kumandang Adzan 5 Waktu Dengan Pengeras Suara
• 250.000 Jamaah Ikuti Sholat Jum'at Terakhir Ramadhan Di Al-Aqsa
• Oposisi Suriah Kecam Normalisasi Hubungan Antara Saudi Dan Rezim Teroris Assad
• Qatar, Kuwait, Maroko Dan Yaman Tolak Upaya Arab Saudi Untuk Kembalikan Rezim Teroris Ass
• Surat Kabar Saudi, Arab News Dikritik Pembaca Karena Liputan Bias Pro-Israel